Anak yang tidak mau makan nasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti anak bosan dengan rasa nasi yang hambar, tekstur nasi yang terlalu lembek, gangguan makan, atau masalah kesehatan tertentu. Penting bagi orang tua untuk memahami penyebabnya dan mencari solusi yang tepat.
Selama masa pertumbuhan, ada kalanya anak akan mengalami masa picky eaters atau memilih-milih makanan. Berikut ini beberapa alasan kenapa anak susah makan nasi:
Anak mungkin memiliki preferensi terhadap makanan yang berbeda dan tidak menyukai rasa atau tekstur nasi.
Beberapa anak bosan dengan rasa nasi yang cenderung hambar. Mereka ingin makan nasi yang lebih berasa saja.
Bisa juga tidak mau makan nasi karena sudah terlalu banyak mengonsumsi jajanan manis. Akibatnya mereka telanjur mengasup glukosa dengan kadar yang tinggi. Sehingga, ia sudah merasa kenyang, dan menolak konsumsi makanan utama.
Beberapa anak mungkin mengalami gangguan makan seperti picky eating atau anoreksia makanan, yang dapat mempengaruhi nafsu makan mereka.
Yuk, Bunda, baca dulu lebih dalam tentang picky eater ini di sini: 6 Cara Menghadapi Si Kecil yang Picky Eater, Pastikan Bunda Tahu
Kondisi kesehatan seperti sakit tenggorokan, gangguan pencernaan, atau masalah gigi dapat membuat anak tidak nyaman saat makan dan mengakibatkan penolakan terhadap nasi.
Lingkungan makan yang tidak kondusif, seperti suasana stres atau tekanan saat makan, juga dapat memengaruhi nafsu makan anak.
Bisa jadi selama ini ia merasa ditekan untuk menghabiskan menu nasinya dalam kurun waktu yang singkat, padahal ia masih belajar untuk mengkoordinasikan gigi dan rahangnya supaya dapat mengunyah dengan cepat.
Ini menyebabkan ia merasa tertekan untuk makan nasi. Dampaknya, tiap kali makan nasi, ia menjadi teringat akan tekanan tersebut, sehingga ia menjadi trauma.
Bunda tidak perlu khawatir. Pasalnya, menurut studi yang dilakukan oleh Dr Bernard-Bonnin di Kanada, sekitar 25 persen sampai 40 persen anak yang mengalami masalah kesulitan makan sifatnya hanya berlangsung sementara.
Kenali lebih dalam tentang kiat cerdas mengatasi anak susah makan lewat artikel berikut, yuk: Penyebab dan Kiat Mengatasi Anak Susah Makan.
Dari riset yang dilakukan oleh United States Department of Agriculture, nasi merupakan sumber karbohidrat yang mengandung sekitar 100 kalori per setengah cangkir sajiannya. Sehingga agar kebutuhan nutrisi anak tercukupi, Bunda perlu membujuk Si Kecil untuk mau memakannya.
Namun, jika cara tersebut tidak berhasil, Bunda dapat mengkreasikan tampilan nasi menjadi lebih menarik. Agar Si Kecil mau makan nasi, Bunda dapat mencoba melakukan beberapa hal berikut ini:
Bunda sebaiknya mencicipi nasi bersama anak. Setelah itu, katakan bahwa nasi yang Bunda makan rasanya sangat nikmat. Sehingga, Si Kecil bisa terdorong untuk mau makan nasi dengan lahap.
Nasi dengan bentuk yang menarik atau yang dikreasikan sedemikian rupa bisa membuat Si Kecil jadi tertarik makan nasi. Misalnya, bentuk karakter hewan atau benda yang disukai Si Kecil.
Agar Si Kecil mau makan nasi, Bunda dapat menambahkan varian rasa nasi yang unik. Misalnya, varian rasa nasi yang didapat dari kaldu ayam atau daging sapi.
Tambahan varian rasa tersebut, dapat membuat rasa nasi menjadi gurih. Kemudian, tambahkan pula taburan bawang goreng di atas nasi untuk menambah aroma, rasa, dan tampilan nasi makin menarik.
Bunda juga dapat menambahkan vitamin sesuai dengan yang direkomendasikan ke dalam makan yang akan disantap Si Kecil.
Agar Si Kecil mau melahap nasi dengan jumlah yang cukup banyak, Bunda dapat menciptakan suasana makan menjadi lebih menyenangkan. Misalnya, bermain sambil makan nasi bersama anak.
Kemudian, biarkan Si Kecil makan sendiri tanpa adanya pemaksaan. Hal ini bisa membuat anak semakin menikmati rasa nasi yang telah diberikan. Namun bagaimana jika Bunda dan keluarga sedang berada di luar rumah atau sedang liburan? Tenang, atasi dengan cara berikut ini: Cara Atasi Anak Picky Eater saat Liburan.
Apabila Si Kecil tetap tidak mau makan nasi, Bunda bisa menyarankan agar anak memakan makanan dengan kandungan gizi yang sama seperti nasi. Berikut makanan penyedia gizi seperti nasi, sebagaimana yang dilansir dari laman Health Line.
Biji quinoa atau biji gandum memiliki kandungan bebas gluten, kaya akan protein, zat besi, dan serat. Selain kaya akan asam amino, biji gandum merupakan protein lengkap dan memiliki kandungan lain seperti asam amino esensial sebagai sumber protein.
Biji gandum dapat menjadi pilihan terbaik jika Si Kecil adalah vegetarian. Bunda dapat mengaplikasikan menu ini pada varian rasa di roti. Misalnya, roti gandum roti isi (sandwich) atau roti gandum dengan selai dan topping yang disukai Si Kecil. Bunda juga bisa buat souffle chocolate bebas gluten, ini resepnya: Souffle Chocolate Gluten Free.
Selain biji gandum, beras merah adalah makanan penyedia nutrisi yang jauh lebih sehat daripada beras putih.
Beras merah mengandung serat yang membantu melancarkan pencernaan. Dengan makan beras merah, Si Kecil akan jauh dari risiko diabetes tipe dua di kemudian hari.
Selain dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, jelai juga kaya akan selenium, mineral, mangan, fosfor, dan tembaga yang jarang ditemukan dalam makanan lain.
Meskipun membutuhkan lebih banyak waktu untuk memasak daripada nasi putih, jelai adalah pengganti nasi yang jauh lebih sehat.
Nasi kembang kol ialah alternatif beras rendah karbohidrat dan rendah kalori. Satu porsi kembang kol dapat memberi Si Kecil vitamin C yang dibutuhkan sepanjang hari.
Tidak hanya itu, nasi kembang kol juga mengandung vitamin K yang mampu mencegah pembekuan darah dan mengurangi risiko pendarahan.
Cara membuat nasi kembang kol cukup mudah, yaitu dengan menghancurkan kembang kol dalam food processor.
Bayam merupakan makanan dengan kandungan sumber serat yang kaya dan dapat menjadi alternatif nasi yang jauh lebih sehat. Selain itu, bayam juga mengandung lebih banyak protein daripada semua sayuran lainnya.
Dengan makan bayam, risiko penyakit kardiovaskular pada anak akan berkurang. Selain penyakit itu, bayam juga mampu menurunkan kadar kolesterol.
Konsumsi soba secara teratur, mampu meningkatkan kesehatan jantung, dapat mengurangi kadar gula darah dan menurunkan berat badan.
Soba juga bisa dijadikan makanan untuk menangkal kanker. Pasalnya, menu ini mengandung kalori jauh lebih sedikit daripada nasi.
Selain makan diatas, Asosiasi Nutrisionis Amerika Serikat pun menyarankan agar Si Kecil mengkonsumsi ubi. Hal ini karena, bahan pangan yang satu ini termasuk bahan pangan pengganti karbohidrat yang baik untuk Si Kecil.
Menu pengganti untuk anak susah makan nasi selanjutnya adalah Kentang. Makanan alternatif selain nasi ini cocok untuk anak yang masih berusia 3 tahun.
Selain lebih banyak mengandung variasi nutrisi dan serat dengan kalori yang lebih kecil. Tahukah Bunda sekalian bahwa di dalam 100gr kentang mengandung sebanyak 70 kkal kalori dan 15,9 karbohidrat. Cobalah rekomendasikan menu makanan kentang jika Si Kecil menolak makan nasi.
Meski kurang dikenal, sama seperti kentang, talas mudah dicerna dan memiliki kadar karbohidrat hingga 77,9 persen. Dengan mengkonsumsi talas, Bunda tidak perlu khawatir jika Si Kecil akan kekurangan kandungan karbohidrat dalam tubuh.
Kubis cincang merupakan alternatif lain pengganti nasi yang rendah kalori. Makanan ini biasanya dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di Asia atau Meksiko.
Kubis cincang adalah sumber vitamin C yang cocok untuk membantu meningkatkan kekebalan dan vitamin K. Dengan dua vitamin tersebut, Si Kecil akan terhindar dari resiko pembekuan dan sirkulasi darah yang tidak lancar.
Untuk dapat menyajikan kubis cincang, Bunda sekalian dapat mencincang halus atau masukkan kubis ke dalam food processor. Lalu gunakan sedikit minyak di atas api hingga masakan terasa empuk.
Di dalam 100 gr jagung terdapat kalori sebesar 225 kkal, protein 9,2 gr, lemak 3,9 gr, dan karbohidrat 73,7 gr. Dengan komposisi nutrisi ini Bunda tidak perlu khawatir untuk memberikan jagung apabila seluruh rekomendasi makanan pengganti nasi di atas belum cukup membantu asupan karbohidrat dalam tubuh Si Kecil.
Bagaimana Bunda, sekarang Bunda sudah tahu kan makanan apa saja yang bisa Bunda berikan pada Si Kecil sebagai pengganti nasi saat Si Kecil tidak mau makan nasi? Bunda juga bisa lho menyajikan hidangan sehat lainnya dengan mengikuti resep makanan anak dari Morinaga Platinum. Langsung aja cek resepnya di sini yuk: Menu Makan Anak 1-2 Tahun
Tidak, secara umum tidak berbahaya jika anak tidak mau makan nasi. Nasi adalah salah satu jenis makanan yang umum dikonsumsi dalam makanan sehari-hari, tetapi bukan satu-satunya sumber karbohidrat yang dapat diberikan kepada anak. Asalkan anak mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang dari sumber makanan lainnya.
Pastikan anak mendapatkan asupan yang mencakup berbagai macam makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan lemak sehat. Kombinasikan dengan sumber karbohidrat lainnya yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan anak.
Tetap penting untuk melatih anak untuk makan nasi, mengingat bahwa nasi adalah makanan pokok di banyak budaya, termasuk Indonesia. Jika anak menolak makan nasi secara konsisten dan ini mempengaruhi keseimbangan nutrisi mereka, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Jika Si Kecil masih belum mau makan juga, jangan dibentak ya Bunda. Berikan pengertian ke anak dengan cara dan pendekatan yang menyenangkan Si Kecil.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Penyebab Anak Susah Makan Nasi dan Cara Mengatasinya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?