Batuk pilek (common cold atau selesma) merupakan penyakit yang sering menimpa Si Kecil. Biasanya, batuk pilek anak akan terjadi beberapa kali dalam setahun. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui akan gejala pilek, penyebab, serta cara mengatasi penyakit batuk pilek agar dapat merawat Si Kecil dengan baik ketika ia sakit.
Gejala merupakan tanda-tanda atau ciri-ciri penyakit yang dapat dirasakan. Oleh karena itu, Bunda perlu tahu mengenai gejala batuk pilek anak agar Bunda dapat mengambil tindakan yang tepat dalam membantu Si Kecil mengatasi penyakit ini. Berikut merupakan gejala-gejala batuk pilek:
Perlu diketahui bahwa gejala batuk pilek sangat mirip dengan gejala flu. Namun, gejala berupa demam, nyeri otot, nyeri dada, dan sakit kepala pada penyakit batuk pilek anak lebih jarang muncul serta lebih ringan daripada penyakit flu. Selain itu, gejala berupa bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan lebih sering muncul pada penyakit batuk pilek dibandingkan dengan flu. Cari tahu cara menangani sakit tenggorokan pada Si Kecil dengan membaca artikel ini, yuk: 4 Cara mengatasi sakit tenggorokan pada Anak
Gejala-gejala tersebut umumnya muncul secara bertahap. Biasanya, gejala batuk pilek anak diawali dengan sakit tenggorokan yang akan membaik selama 1-2 hari. Kemudian gejala berupa bersin-bersin, hidung tersumbat, dan batuk akan muncul saat hari ke-4 atau ke-5. Bunda juga perlu mengetahui bahwa ada banyak jenis batuk pada anak dengan gejala yang berbeda-beda. Untuk mempelajarinya, baca konten berikut yuk: Jenis Batuk pada Anak yang Patut Diwaspadai.
Batuk pilek anak umumnya dapat disebabkan oleh kelompok mikroba berupa virus. Contoh virusnya antara lain Human Rhinovirus (HRV). Selain itu, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh Coronavirus, Adenovirus, Human Parainfluenza Virus (HPIV), dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Virus-virus ini menyerang Si Kecil pada hidung, tenggorokan, dan sinus. Si Kecil mudah terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya masih terlalu lemah untuk melawan virus-virus tersebut.
Selain itu, batuk pilek juga dapat disebabkan kuman-kuman bakteri. Kuman bakteri Streptococcus misalnya, dapat menyebabkan Si Kecil batuk pilek sampai sekitar 3 hari. Namun kuman TBC, dapat menyebabkan Si Kecil pilek beberapa hari, sedangkan batuknya bisa sampai berminggu-minggu. Baca yuk, tentang penyakit yang diakibatkan kuman TBC ini pada halaman ini: Flek Paru-paru pada Anak, Gejala dan Cara Mengobati
Si Kecil terpapar mikroba-mikroba tadi karena tertular dari orang-orang di sekitarnya. Misalnya keluarga, teman, dan lainnya. Kalau ada orang yang di sekitarnya terkena batuk pilek, Si Kecil sangat mungkin dapat tertular. Mikroba-mikroba ini dapat menempel di permukaan benda, misalnya meja dan kursi.
Musim juga dapat berpengaruh kepada penyakit batuk pilek. Si Kecil akan lebih sering batuk dan pilek pada waktu musim hujan. Ini disebabkan hujan menciptakan hawa dingin.
Hawa dingin akan menimbulkan reaksi pada pembuluh darah hidung berupa penyempitan pembuluh. Karena pembuluhnya menyempit, maka sel-sel imun dalam darah menjadi lebih sedikit. Akibatnya, imunitas tubuh Si Kecil menurun saat cuaca dingin. Dampaknya, mikroba lebih mudah menyerang tubuh manusia.
Selain itu, Bunda juga bisa memperdalam informasi terkait pilek pada anak dengan membaca artikel berikut ini: Waspadai Infeksi Telinga Karena Pilek.
Batuk pilek anak dapat diatasi dengan langkah-langkah yang sederhana. Bunda dapat mengikuti cara-cara di bawah ini :
Istirahat yang cukup merupakan hal yang penting dalam masa penyembuhan. Tidur yang cukup dapat memberikan energi untuk Si Kecil dalam melawan penyakitnya dan juga untuk memulihkan tubuhnya.
Jika daya tahan tubuh Si Kecil membaik, maka akan sulit bagi virus untuk tetap berada di tubuhnya.Oleh karena itu, pastikan Si Kecil mendapatkan tidur yang cukup setiap hari dalam masa pemulihan. Jika Si Kecil ingin bermain, pastikan ia hanya bermain di dalam rumah dan tidak mengeluarkan energi lebih.
Yang perlu dipastikan juga, buat tidurnya senyenyak mungkin. Seringkali batuk tidak sembuh-sembuh karena Si Kecil sendiri kurang tidur. Berikut ini merupakan cara mengurangi batuk yang mengganggu tidur Si Kecil di malam hari. Baca yuk, Bunda: Cara Mengatasi Batuk pada Anak Saat Tidur
Air putih dapat mengencerkan dahak di saluran pernapasan Si Kecil, sehingga dahak tersebut dapat lebih mudah dikeluarkan. Selain itu, air putih dapat menghindarkan Si Kecil dari dehidrasi yang dapat memicu penyakit lain untuk Si Kecil.
Selain air putih, Bunda dapat memberikan Si Kecil minuman hangat, seperti teh. Minuman hangat juga dapat meringankan penyakit batuk pilek dan meredakan sakit tenggorokan. Jika Si Kecil masih minum ASI, Bunda dapat melanjutkan pemberiannya untuk Si Kecil karena ASI mengandung antibodi yang dapat meningkatkan imunitas serta membantu Si Kecil untuk pulih dari penyakit ini dengan lebih cepat.
Madu dipercaya dapat meringankan batuk dan sakit tenggorokan. Bunda dapat memberikan madu kepada Si Kecil jika ia sudah berusia di atas 1 tahun. Bunda cukup berikan madu sebesar setengah sendok teh kepada Si Kecil sebelum ia tidur. Selain itu, Bunda juga dapat mencampur 2 sendok teh madu dengan perasan air lemon atau teh hangat untuk Si Kecil.
Bunda dapat mengoleskan balsam khusus anak atau bayi pada dada, leher, dan punggung Si Kecil. Balsam dipercaya dapat meringankan batuk pilek pada Si Kecil. Perlu diperhatikan untuk tidak mengoleskannya hingga ke lubang hidung karena akan terasa pedih untuk Si Kecil.
Bunda juga dapat meringankan gejala hidung tersumbat Si Kecil dengan obat batuk khusus bayi dan anak. Namun, perlu diingat untuk membaca dan mengikuti petunjuk pemakaian obat tersebut, karena sebagian produk obat tidak cocok untuk bayi, anak-anak, dan penderita penyakit tertentu. Bunda dapat menanyakannya kepada apoteker atau dokter bila perlu.
Beberapa obat kadang-kadang tidak hanya dapat menyembuhkan batuk, tetapi juga memiliki fungsi lain, misalnya menurunkan demam. Bunda mungkin akan memerlukan obat batuk dan demam ini jika Si Kecil batuk dan mengalami panas badan. Yuk, Bunda, lihat obat-obatan batuk yang mungkin diperlukan Si Kecil di sini: Si Kecil Sering Batuk dan Pilek? Bisa Jadi Itu Pertanda 5 Penyakit Ini!
Suhu hangat dan lembab dapat membantu melegakan pernapasan Si Kecil. Bunda dapat menggantungkan tirai yang tebal pada pintu, jendela, atau celah-celah lainnya yang dapat membawa udara dingin masuk dengan tirai yang tebal agar dapat mengurangi udara dingin masuk ke kamar Si Kecil.
Bunda dapat menggunakan bantal tambahan untuk menopang kepala Si Kecil saat ia berbaring. Hal ini dapat membantu pernapasan Si Kecil yang tersumbat agar menjadi lebih lega. Namun, cara ini tidak boleh diterapkan kepada Si Kecil yang berusia di bawah 1 tahun karena dapat meningkatkan risiko terjadinya SIDS. SIDS merupakan sindrom kematian bayi secara mendadak tanpa gejala apapun.
Biasanya batuk pilek dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 1-2 minggu. Jika batuk pilek masih belum kunjung membaik setelah 10 hari serta Si Kecil juga mengalami demam tinggi (>38°C), sesak nafas, tidak mau makan dan menyusu, atau jika dahak & ingusnya berwarna kuning / hijau maka sebaiknya Bunda membawanya pergi ke dokter secepatnya. Dan jika muncul komplikasi batuk pilek (seperti serangan asma, sinusitis, pneumonia, bronkitis, bronkiolitis, dan infeksi telinga bagian tengah), Bunda harus segera membawa Si Kecil pergi ke dokter terdekat.
Batuk pilek anak memang sering terjadi. Bunda dapat mengenalinya melalui gejala-gejala dan mengobatinya sesuai dengan cara-cara sederhana yang dijelaskan sebelumnya. Namun perlu diketahui juga gejala batuk pada anak yang harus diwaspadai dan tidak bisa dianggap remeh. Segera bawa Si Kecil ke dokter jika penyakitnya menjadi semakin serius. Semoga artikel ini dapat membantu Bunda dalam melawan penyakit batuk pilek Si Kecil.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Gejala Batuk Pilek pada Anak dan Cara Mengatasinya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?