Tumbuh Kembang

Mengapa Makanan Tidak Sehat Menghambat Pertumbuhan

Morinaga Platinum - 28 April 2025

Mengapa Makanan Tidak Sehat Menghambat Pertumbuhan

Pertumbuhan anak adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya asupan NUTRISI. Bila Si Kecil kekurangan NUTRISI penting seperti protein, vitamin, dan mineral, maka ada risiko pertumbuhannya terhambat. Dampaknya tidak hanya terasa dalam jangka pendek, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan kognitif dan daya tahan tubuh yang lemah di masa depan.

Karena #WaktuTakBisaKembali, Bunda perlu memastikan Si Kecil mengonsumsi makanan yang seimbang dan kaya akan NUTRISI, seperti sayuran, buah-buahan, protein hewani dan nabati, serta karbohidrat kompleks. Dengan pola makan yang tepat, tumbuh kembang optimal dapat tercapai, dan Si Kecil akan tumbuh dengan kesehatan yang baik dan kecerdasan yang berkembang.

Dampak Makanan Tidak Sehat terhadap Pertumbuhan

Konsumsi makanan cepat saji, olahan, dan minuman manis dapat menghambat pertumbuhan Si Kecil. Meskipun praktis, makanan ini bisa merusak keseimbangan NUTRISI yang dibutuhkan tubuh.

Untuk memastikan pertumbuhan optimal, Bunda perlu memastikan asupan NUTRISI yang cukup dan seimbang, serta membiasakan pola makan sehat sejak dini.

Kekurangan Asupan Sumber Kalori

Dalam masa pertumbuhan, anak membutuhkan asupan kalori yang cukup untuk mendukung perkembangan tubuh dan aktivitasnya. Untuk anak berusia 2–3 tahun, asupan kalori yang disarankan berkisar antara 1.000 hingga 1.400 kkal per hari, dan jumlah ini akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Bunda dapat mencukupi kebutuhan kalori Si Kecil dengan makronutrien, yaitu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar. Makronutrien utama terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Karena tubuh tidak dapat memproduksi semua zat ini dalam jumlah cukup, asupannya harus dipenuhi dari makanan. Berikut ini panduannya: 

Karbohidrat 

Sebagai sumber energi utama, karbohidrat menyediakan 4 kkal per gram. Nutrisi ini bisa didapatkan dari sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, yogurt, dan susu.

Protein 

Protein menyediakan 4 kkal per gram serta berperan penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Sumber protein yang baik meliputi daging ayam, daging sapi, ikan, telur, tahu, tempe, dan produk susu. 

Lemak 

Lemak memberikan energi paling tinggi, yaitu 9 kkal per gram. Selain sebagai sumber energi, lemak juga berperan dalam perkembangan otak dan penyerapan vitamin. Sumber lemak sehat yang direkomendasikan antara lain alpukat, minyak kelapa, kacang-kacangan, dan ikan salmon.

Selain berperan dalam pertumbuhan fisik, NUTRISI yang seimbang juga mendukung kemampuan kognitif anak. Asupan gizi yang cukup membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, serta fungsi otak secara keseluruhan. Sebaliknya, kekurangan gizi dapat menyebabkan kelelahan, kebingungan, pertumbuhan terhambat, hingga melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Porsi Makan Berlebih

Si Kecil yang tampak berisi dan gemuk belum tentu tumbuh dengan sehat, terutama jika kenaikan berat badannya disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana dan lemak tanpa keseimbangan protein serta mikronutrien penting.

Karbohidrat sederhana seperti gula, tepung olahan, dan makanan manis cepat dicerna tubuh, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu kenaikan berat badan. Begitu pula dengan konsumsi lemak berlebih, terutama dari makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, fast food, dan camilan ultra-proses. Jika dikonsumsi tanpa keseimbangan NUTRISI lain, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik sejak dini, seperti obesitas.

Obesitas pada anak bukan sekadar masalah berat badan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes tipe-2, nyeri sendi, dan gangguan pernapasan. Dampaknya pun tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi psikologis, seperti menurunnya rasa percaya diri, munculnya gangguan kecemasan, depresi, hingga kesulitan bergaul di lingkungan sosial. Ini dapat menghambat Si Kecil untuk tumbuh menjadi #GenerasiPlatinum.

Baca juga: 4 Sehat 5 Sempurna dalam Perspektif Gizi Masa Kini 

Kebiasaan Konsumsi Camilan Rendah Gizi

Camilan sering dikonsumsi di antara waktu makan utama, terutama oleh anak-anak. Ada banyak pilihan camilan untuk Si Kecil, tetapi Bunda perlu cermat dalam memilihnya. Camilan rendah gizi seperti gorengan dan makanan manis sebaiknya dibatasi. Meski mengenyangkan, makanan ini tidak memberikan NUTRISI yang dibutuhkan Si Kecil untuk tumbuh kembang yang optimal.

Gorengan dan makanan tinggi gula dapat membuat Si Kecil kenyang sesaat, tetapi justru menurunkan nafsu makannya terhadap makanan bergizi. Jika terlalu sering dikonsumsi, Si Kecil akan terbiasa dengan rasa yang kuat seperti terlalu manis, gurih, atau asin, sehingga cenderung kurang menyukai aroma dan rasa alami dari makanan sehat seperti sayur dan buah.

Sedangkan, camilan dengan kadar gula dan garam tinggi juga dapat membebani organ tubuh seperti ginjal dan hati. Terlalu banyak gula dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko obesitas. Sementara itu, asupan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko serangan jantung dan masalah kardiovaskular lainnya di masa depan. Ketika dikombinasikan dengan kurangnya aktivitas fisik dan pola makan tidak teratur, camilan rendah gizi menjadi salah satu faktor pemicu dampak kekurangan kalori pada anak-anak.

Agar Si Kecil tetap dapat menikmati camilan tanpa mengorbankan kesehatannya, pastikan Bunda menyediakan camilan sehat yang mendukung tumbuh kembangnya. Beberapa pilihan yang dapat Bunda sajikan antara lain potongan buah segar, smoothie buah, kacang-kacangan, keju, dan telur rebus.

Cara Mencegah Pertumbuhan Anak Terhambat

Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak terhambat yaitu nutrisi. Bunda dapat mencegahnya dengan menyajikan makanan bergizi yang memenuhi kebutuhan NUTRISI secara seimbang sejak dini. Pemenuhan NUTRISI yang tepat tidak hanya membantu mencapai tinggi dan berat badan ideal, tetapi juga mendukung perkembangan otak dan membangun sistem imun yang kuat.

Pastikan setiap makanan yang Bunda sajikan mengandung berbagai unsur penting, seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Sebagai contoh, untuk sarapan, Bunda dapat menyiapkan roti gandum, susu, dan telur. Sementara untuk makan siang dan malam, nasi merah dengan ikan, sayuran hijau, dan buah segar bisa menjadi pilihan yang kaya NUTRISI.

Selain asupan gizi, pola makan yang baik dan ATENSI penuh dari Bunda juga berperan besar dalam tumbuh kembang Si Kecil. Membiasakan makan sehat bersama keluarga, melibatkan Si Kecil dalam menyiapkan makanan, atau menyajikan makanan sehat dalam bentuk menarik dapat membantu membangun kebiasaan makan yang lebih baik. Hindari juga kebiasaan makan sambil bermain gadget agar Si Kecil lebih fokus menikmati makanannya.

Sebagai tambahan, susu juga dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang agar pertumbuhan anak tidak terhambat. Susu mengandung protein, kalsium, serta berbagai vitamin penting untuk mendukung pertumbuhan tulang dan otot yang kuat. 

Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare+ Triple Bifi bisa menjadi pilihan tepat untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Produk ini tersedia dalam dua varian sesuai usia 1-3 tahun, yaitu Morinaga Chil Kid Platinum dan Morinaga Chil Kid School Platinum MoriCare+ Triple Bifi. Informasi selengkapnya dapat Bunda simak di sini: Perbedaan kandungan Chil Kid Platinum dan Chil Kid Gold.

Sumber: 

  • Heart Hospital. Sweet, Fatty, and Salty Food - Affect Your Risk of Heart Disease the Most. Diakses pada 21 Februari 2025. https://www.bangkokhearthospital.com/en/content/sweet-fatty-and-salty-food-affect-your-risk-of-heart-disease-the-most
  • Healthline. Healthy Eating for Kids: What Parents Need to Know. Diakses pada 21 Februari 2025. https://www.healthline.com/nutrition/healthy-eating-for-kids
  • Healthline. What Are Macronutrients? All You Need to Know. Diakses pada 21 Februari 2025. https://www.healthline.com/nutrition/what-are-macronutrients

Lihat Artikel Lainnya