Apakah Bunda kerap melihat Si Kecil merasa kaget saat tidur? Gerakan ini terjadi karena Si Kecil terganggu tidurnya. Penyebabnya antara lain suara keras, perubahan gerakan yang tiba-tiba, atau perubahan lain mampu membangunkan Si Kecil.
Si Kecil kaget saat tidur juga disebabkan oleh adanya refleks moro. Refleks ini adalah respons motorik tanpa disengaja yang telah ada sejak Si Kecil baru dilahirkan. Ketika Si Kecil mengalami kaget saat tidur, ia biasanya akan merentangkan atau menjulurkan kedua tangan dan menggerakkan kakinya. Pada saat yang bersamaan, kepala Si Kecil juga sedikit mengarah ke belakang. Selanjutnya, kedua tangannya akan mengarah kembali ke tubuh.
Refleks moro juga bisa disertai tangisan. Namun ada juga Si Kecil yang tidak menangis ketika kaget saat ia tidur. Kondisi ini tidak berbahaya dan umum dialami oleh Si Kecil baru lahir. Menurut penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Pediatrics, refleks moro terjadi sejak Si Kecil baru lahir dan frekuensinya meningkat saat Si Kecil berusia 12 minggu. Kenali berbagai macam refleks pada Si Kecil yang baru lahir berikut.
Bunda tak perlu khawatir jika Si Kecil mengalami kaget saat ia tertidur. Justru ketika Si Kecil tidak menunjukkan tanda kaget saat tidur, bisa jadi ia mengalami cedera saat persalinan, infeksi, kerusakan saraf perifier, otot lemah, atau lumpuh otak (spastic cerebral palsy).
Gerakan Si Kecil yang kaget saat tidur merupakan cara Si Kecil melindungi diri. Selain itu, gerakan ini pun menandakan bahwa ia mampu berkembang di lingkungan baru. Refleks moro bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:
Refleks moro adalah satu dari sekian refleks yang terjadi pada Si Kecil. Kendati kondisi ini lumrah terjadi pada Si Kecil, namun refleks moro juga bisa menurunkan kualitas tidur Si Kecil. Si Kecil bisa saja terbangun setelah merasa kaget. Dan ketika ia terbangun, Si Kecil jadi sulit tidur. Akibatnya, kualitas tidur Si Kecil menjadi kurang baik dan dapat berdampak buruk bagi kesehatannya. Oleh karenanya, Bunda pun perlu mengetahui cara mengatasi Si Kecil kaget saat tidur. Berikut caranya:
Membedong Si Kecil merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh mayoritas ibu di Indonesia pada Si Kecil yang baru lahir. Aktivitas membedong Si Kecil ini dapat mengatasi refleks moro, karena Si Kecil tidak dapat menjulurkan tangannya saat kaget. Namun, Bunda perlu memperhatikan sejumlah banyak hal dan aturan sebelum melakukan aktivitas membedong Si Kecil secara rutin. Sebab, bila ada kesalahan saat membedong, Si Kecil akan mengalami gangguan fisik.
Si Kecil yang berusia di bawah 4 bulan masih belum bisa menopang kepalanya. Nah, agar terhindar dari refleks moro, Bunda bisa menopang leher dan kepala Si Kecil saat ia digendong. Cara ini bisa diterapkan untuk mencegah Si Kecil kaget saat tidur.
Pada beberapa kasus, Si Kecil yang kaget saat tidur biasanya disertai dengan tangisan. Jika ini terjadi, Bunda bisa menenangkannya dengan cara menggendong lalu menepuk pelan tubuh Si Kecil dengan lembut. Setelah tangisannya berhenti, jangan langsung menaruh Si Kecil ke tempat tidur, namun tunggu hingga beberapa saat sampai ia terlelap. Menaruh Si Kecil langsung ke tempat tidur setelah ia menangis bisa membuatnya tidak nyaman.
Adanya gerakan yang spontan atau tiba-tiba mampu membuat Si Kecil kaget saat tidur. Oleh karena itu, Bunda perlu menjaga agar lingkungan tempat Si Kecil tidur cukup tenang dan aman dari gangguan di luar. Jika Bunda ingin tidur di samping Si Kecil, usahakan tidak membuat gerakan yang membuatnya kaget.
Ada kalanya, Bunda menidurkan Si Kecil dengan cara digendong. Ketika tubuh Si Kecil dipindahkan ke tempat tidur, ia bisa saja kaget karena merasa ada perubahan mendadak, misalnya diturunkan dari gendongan. Nah, saat akan memindahkannya ke tempat tidur, Bunda bisa mengayunkan tubuh Si Kecil dengan lembut. Gerakan ini dapat menyerap sentakan yang mungkin terjadi ketika Bunda memindahkan tubuh Si Kecil.
Selain mengayunkan tubuh Si Kecil saat akan diturunkan ke tempat tidur, Bunda juga perlu mendekatkan tubuh ketika menurunkan Si Kecil dari gendongan. Setelah tubuh Si Kecil menyentuh tempat tidur, lepaskan gendongan secara perlahan. Cara ini perlu dilakukan untuk mencegah Si Kecil merasakan sensasi “jatuh” karena ada perubahan kondisi dari digendong menjadi dibaringkan.
Si Kecil akan merasa nyaman saat akan tidur jika berdekatan dengan tubuh orang tuanya. Bunda bisa memangku atau menggendong Si Kecil saat ia akan tidur. Nah, saat ia sudah terlelap, letakkan Si Kecil di tempat tidur dengan perlahan. Ketika Si Kecil merasa kaget saat ia tertidur, Bunda bisa menenangkannya dengan suara halus.
Ada loh posisi tidur yang dapat membuat Si Kecil selalu tenang agar tidak mudah kagetan dalam usia seperti ini. Yuk, lihat posisinya di halaman ini: Penyebab Bayi Sering Kaget dan Menangis Saat Tidur.
Salah satu penyebab Si Kecil kaget saat tidur adalah cahaya yang terlalu terang. Karenanya, usahakan sumber cahaya di dalam ruangan tetap redup dan merata. Lampu yang terlalu terang, dapat membuat Si Kecil mudah kaget saat ia terlelap.
Suara bising di dalam dan luar rumah dapat menyebabkan Si Kecil kaget saat tidur. Oleh karenanya, Bunda mengusahakan meminimalisir suara saat Si Kecil tidur, seperti menutup pintu dan jendela kamar. Selain itu, usahakan tidak membuat suara keras ketika Si Kecil sedang beristirahat.
Ya, seringkali bayi mengalami sensasi kaget atau terkejut, dan ini dapat dianggap normal. Bayi baru lahir dan bayi yang masih sangat muda masih dalam proses mengenali dunia di sekitar mereka. Mereka baru terbiasa dengan suara, cahaya, dan rangsangan lainnya di luar rahim ibu.
Respons kaget pada bayi adalah respons alami terhadap stimulus yang tidak biasa atau tiba-tiba. Ini bisa termasuk suara keras, perubahan cahaya yang tiba-tiba, sentuhan yang kuat, atau gerakan yang tiba-tiba. Bayi mungkin merespons dengan mengedipkan mata, menggerakkan lengan atau kaki, atau bahkan menangis.
Ketika bayi tumbuh dan berkembang, mereka akan semakin terbiasa dengan stimulus-stimulus ini dan respons kaget mereka akan berkurang seiring waktu. Ini adalah bagian dari perkembangan normal bayi.
Umumnya, Si Kecil mengalami kaget saat tidur pada usia di bawah 6 bulan. Namun, pada usia 4-6 bulan, gerakan kaget saat tidur sudah semakin berkurang dan baru hilang ketika berusia 6 bulan. Namun, jika Si Kecil masih merasa kaget saat usianya sudah di atas 7 bulan, jangan segan untuk membawa Si Kecil ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jika Si Kecil masih kaget saat tidur, besar kemungkinannya ia mengalami kagetan berlebih. Kondisi ini bisa menyebabkan beberapa gangguan seperti rasa cemas berlebih, sulit melakukan gerakan mata, penurunan sistem kekebalan tubuh, hipersensitif terhadap kemampuan sensorik (sentuhan, gerakan, visual, atau suara), dan lain-lain.
Si Kecil kaget saat tidur merupakan hal wajar. Bunda pun tak perlu merasa khawatir jika Si Kecil mengalaminya. Namun, jika respons kaget Si Kecil saat tertidur dirasa tak wajar, Bunda perlu mengajak Si Kecil agar dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Untuk meningkatkan kualitas tidur Si Kecil dan mengurangi frekuensi kagetnya, Bunda bisa mencoba beberapa metode sleep training dan cara agar ia mudah terlelap di artikel berikut: Cara Menidurkan Bayi agar Cepat Terlelap
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Si Kecil Sering Kaget Saat Tidur? Ini Penyebab & Solusinya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?