Bunda tentu tahu ya, bahwa NUTRISI sangat memengaruhi tumbuh kembang, kesehatan, dan kecerdasan Si Kecil, termasuk vitamin D. Tak hanya bagus untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, nutrisi ini juga berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan dan daya ingat Si Kecil, serta menguatkan imun tubuhnya. Selain diperoleh dari sinar matahari pagi, vitamin ini juga bisa didapatkan dari aneka jamur berikut ini, Bun!
Jamur portobello atau jamur kancing, merupakan sumber vitamin D alami, khususnya D2, yang diproduksi ketika tumbuhan ini terpapar sinar matahari.
Secara alami, jamur portobello yang tumbuh di bawah sinar matahari mengandung sekitar 400 IU (International Units) vitamin D per 3,5 ons (100 gram). Namun, kandungannya dapat berubah jika jamur disimpan terlalu lama di dalam kulkas dengan cara yang kurang tepat. Selain itu, kadarnya juga dapat berkurang karena proses pemasakan yang berlebihan. Karena itu, akan lebih baik apabila Bunda menyimpannya di dalam kulkas dengan menggunakan kantong plastik, tetapi kantongnya dibiarkan terbuka agar jamur ini tetap memperoleh ventilasi.
Manfaat nutrisi ini portobello sangat penting untuk Si Kecil, terutama dalam mendukung kesehatan tulang mereka. Sebab, dapat membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, yang esensial untuk perkembangan tulang yang kuat.
Selain itu, dengan mengonsumsi vitamin yang ada dalam jamurnya, ia juga mendapatkan manfaat antioksidan yang mendukung sistem kekebalan tubuhnya.
Untuk menjaga nilai nutrisi jamurnya, sebaiknya Bunda mengolahnya dengan cara yang tepat. Memasaknya pada suhu yang rendah dan dalam waktu singkat dapat membantu mempertahankan kandungan vitamin D-nya, misalnya dengan menumisnya bersama sayuran lain.
Meskipun kandungan vitaminnya tidak setinggi jamur kancing, tetapi jamur Shiitake juga merupakan asupan yang baik untuk anak-anak. Umumnya, kandungan vitamin D dalam 100 gram jamur shiitake mentah tidak melebihi 40 IU. Kadar ini tergantung pada paparan sinar UV yang diterima jamur tersebut selama pertumbuhannya.
Sama seperti jamur lainnya, kandungan vitamin D2 pada jamur shiitake dapat berkurang jika disimpan terlalu lama dalam kulkas atau setelah dimasak pada suhu tinggi.
Supaya jamur shiitake menjadi hidangan yang menarik, Bunda dapat mencoba mengolahnya dengan cara menumisnya menggunakan sedikit minyak zaitun dan bawang putih. Menambahkannya dalam sup atau mie juga dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan asupan nutrisi Si Kecil, Bun.
Jamur tiram merupakan jenis jamur lain yang dapat menjadi sumber vitamin bagi Si Kecil, meskipun kandungan vitamin D2 di dalamnya lebih rendah dibandingkan jamur portobello dan shiitake. Setiap 100 gram jamur ini dapat menyediakan sekitar 20-40 IU.
Kandungan ini dapat bervariasi, tergantung cara jamur tersebut ditanam dan dipanen. Seperti jenis jamur lainnya, cara penyimpanan dan memasak juga dapat mengurangi kandungan vitamin-nya.
Agar nutrisinya tetap terjaga selama jamur ini diolah, sebaiknya Bunda memasaknya dengan cara menumisnya sejenak atau mengukusnya. Memasaknya dengan bahan-bahan segar dan rempah-rempah yang ringan juga dapat membuat jamur ini lebih menarik bagi Si Kecil. Jamur ini dapat menjadi bahan tambahan yang lezat untuk pasta atau nasi goreng.
Bunda, meskipun vitamin pada sayur ini penting untuk imunitas Si Kecil, tetapi asupan vitamin saja tidak cukup. Si Kecil juga membutuhkan NUTRISI lain seperti nukleotida dan laktoferin. Untuk mengetahui manfaat nutrisi tersebut, yuk, lanjut baca artikel berikut ini Fungsi Nukleotida dan Manfaat Laktoferin bagi Anak.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Jenis Sayuran yang Mengandung Vitamin D untuk Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?