Aktivitas & Stimulasi Aktivitas & Stimulasi

Tahap Perkembangan Intelektual Anak Usia 0-12 Tahun

Morinaga Platinum ♦ 2 Oktober 2024

Tahap Perkembangan Intelektual Anak Usia 0-12 Tahun

Perkembangan intelektual Si Kecil tidak hanya berkaitan dengan kemampuan belajar dan berpikir, tetapi juga melibatkan keterampilan kognitif yang berkembang seiring bertambahnya usia. Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss, mengemukakan bahwa anak-anak melalui empat tahap perkembangan kognitif atau intelektual, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Dengan memahami tahapan ini, Bunda bisa lebih baik dalam mendukung dan mengoptimalkan perkembangan intelektual Si Kecil.

Yuk, simak penjelasan tentang keempat tahap perkembangan intelektual ini agar Bunda bisa memberikan stimulasi yang sesuai untuk Si Kecil.

Tahap Sensorimotor (Usia 0-2 Tahun)

Pada tahap sensorimotor, anak belajar tentang dunia sekitarnya melalui indera dan kemampuan motoriknya. Si Kecil akan bereksperimen dengan lingkungan sekitarnya, seperti menggoyang, melempar, atau memasukkan benda ke mulut untuk memahami bagaimana benda tersebut bereaksi. Selama periode ini, ia juga mulai memahami konsep kekekalan objek, yakni bahwa benda tetap ada meskipun tidak terlihat.

Misalnya, ketika Si Kecil mencari mainan yang disembunyikan karena ia tahu bahwa mainan tersebut masih ada, atau saat ia merasa cemas dengan orang asing dan lebih memilih untuk menempel pada orang tua.

Pada tahap ini, Bunda bisa menstimulasi perkembangan intelektual anak melalui kegiatan yang melibatkan sensorik dan motorik. Aktivitas seperti bermain pasir, menangkap bola, atau menggunakan push walker untuk belajar berjalan sangat baik untuk mendukung perkembangan fisik dan kognitifnya.

Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)

Selama tahap praoperasional, kemampuan bahasa Si Kecil mulai berkembang pesat. Anak-anak pada usia ini mulai berpikir secara simbolis, menggunakan kata-kata dan gambar untuk mewakili objek di sekitarnya. Mereka juga mulai menggunakan imajinasi dalam permainan peran, seperti berpura-pura bahwa boneka adalah bayi yang harus mereka rawat.

Meskipun kemampuan berpikir mereka mulai berkembang, anak-anak pada tahap ini masih bersifat egosentris, artinya mereka sulit memahami sudut pandang orang lain. Sebagai contoh, Si Kecil mungkin berpikir bahwa semua orang melihat dunia seperti dirinya.

Bunda dapat mendukung perkembangan intelektual anak pada tahap ini dengan menyediakan permainan edukatif yang merangsang imajinasi dan pemikiran simbolis, seperti mencari kata-kata di lingkungan sekitar, bermain role-playing, atau melukis dengan tangan untuk meningkatkan kreativitas.

Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)

Pada tahap operasional konkret, Si Kecil mulai berpikir lebih logis tentang hal-hal yang nyata dan konkret. Anak-anak pada usia ini mulai bisa memahami konsep-konsep seperti pengelompokan objek berdasarkan warna, bentuk, atau ukuran. Mereka juga mulai memahami bahwa meskipun penampilan objek berubah, seperti es yang mencair menjadi air, sifat dasar objek tersebut tetap sama.

Pada usia ini, Si Kecil juga mulai memahami sudut pandang orang lain dan belajar berempati. Ini adalah saat yang tepat untuk mengajarkan mereka aturan dan peraturan yang lebih kompleks, karena mereka mulai memahami kapan aturan tersebut bisa diterapkan atau tidak.

Bunda dapat mendukung perkembangan intelektual Si Kecil dengan mengajak mereka melakukan aktivitas pemecahan masalah atau eksperimen sederhana di rumah. Misalnya, bermain puzzle, melakukan eksperimen sains sederhana, atau mengeksplorasi alam terbuka bersama.

Tahap Operasional Formal (Usia 12 Tahun ke Atas)

Tahap operasional formal adalah puncak perkembangan kognitif anak. Mereka mulai berpikir secara abstrak dan deduktif. Pada tahap ini, anak-anak dapat mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi untuk suatu masalah, memikirkan isu-isu moral dan etika, serta membuat keputusan berdasarkan penalaran logis.

Pada usia ini, anak mulai lebih banyak memikirkan masalah sosial, politik, dan filosofis, serta mulai menilai diri mereka sendiri berdasarkan persepsi orang lain. Anak-anak yang tidak mencapai tahap operasional formal mungkin kesulitan dalam pelajaran matematika, sains, atau kemampuan berpikir kreatif.

Untuk mendukung perkembangan kognitif pada tahap ini, Bunda bisa mengajak Si Kecil berdiskusi tentang berbagai topik, bermain teka-teki yang kompleks, atau mengajarkan mereka untuk berpikir logis sebelum membuat keputusan. Aktivitas ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sistematis.

Mengoptimalkan Perkembangan Intelektual Si Kecil

Memahami teori perkembangan kognitif Piaget membantu Bunda dalam memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan Si Kecil. Setiap tahap membutuhkan pendekatan dan aktivitas yang berbeda agar potensi intelektual Si Kecil bisa berkembang secara optimal.

Selain mengikuti tahapan ini, Bunda juga bisa menerapkan konsep kecerdasan majemuk atau multiple intelligence, yang memungkinkan anak untuk berkembang di berbagai bidang kecerdasan, seperti kecerdasan linguistik, logika-matematika, musikal, spasial, dan lainnya. Dengan dukungan dan stimulasi yang tepat, Bunda dapat membantu Si Kecil mengembangkan berbagai aspek kecerdasan yang penting untuk masa depannya. Yuk Bun, cari tahu apa itu kecerdasan majemuk di halaman berikut: Kecerdasan Majemuk.

Referensi: 

  • Piaget’s 4 Stages of Cognitive Development Explained. Diakses pada 13 September 2024. https://www.verywellmind.com/piagets-stages-of-cognitive-development-2795457
  • WebMD. Piaget Stages of Development. Diakses pada 13 September 2024. https://www.webmd.com/children/piaget-stages-of-development
  • Forbes. Piaget’s Stages of Cognitive Development. Diakses pada 13 September 2024. https://www.forbes.com/health/mind/piagets-stages-of-cognitive-development/
  • Medical News Today. Piaget’s stages of cognitive development. Diakses pada 13 September 2024. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325030#formal-operational