Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Panduan Menyusui Bagi Bunda yang Baru Melahirkan

Morinaga Platinum ♦ 1 Agustus 2017

Panduan Menyusui Bagi Bunda yang Baru Melahirkan

Menyusui adalah momen istimewa yang mempererat ikatan antara Bunda dan Si Kecil, sekaligus memberikan nutrisi terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bagi Bunda yang baru melahirkan, pengalaman menyusui mungkin terasa menantang dan memerlukan penyesuaian.

Dengan panduan yang tepat, Bunda dapat menjalani proses menyusui dengan lancar dan penuh percaya diri. Bunda, simaklah berbagai tips dan trik menyusui agar dapat memberikan yang terbaik untuk Si Kecil dalam fase penting kehidupan ini.

Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

inisiasi menyusui dini imd

Proses menyusui dimulai saat Si Kecil baru dilahirkan dengan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). IMD adalah langkah penting yang membantu memulai proses menyusui secara alami. Selama IMD, bayi langsung ditempatkan di dada Bunda setelah lahir, yang memungkinkan kontak kulit ke kulit yang sangat penting untuk mengatur suhu tubuh bayi dan memulai hubungan emosional. Kontak ini juga merangsang produksi hormon oksitosin pada ibu, yang membantu merangsang produksi ASI.

Awalnya, payudara Bunda akan menghasilkan kolostrum, cairan kuning kental kaya protein dan zat kekebalan tubuh, yang sangat penting untuk Si Kecil. Kolostrum membantu melindungi bayi dari infeksi dan membantu sistem pencernaannya berfungsi dengan baik. Kolostrum juga berperan sebagai pencahar alami yang membantu bayi mengeluarkan mekonium, yaitu tinja pertama bayi yang berwarna gelap dan lengket.

Bunda tak perlu khawatir Si Kecil tidak mendapatkan cukup ASI pada hari-hari pertama kehidupannya. Ukuran lambung Si Kecil yang baru lahir sangat kecil, hanya bisa menampung 5-7 ml pada hari pertama. 

Meskipun jumlah ASI yang diproduksi tampak sedikit, kolostrum sangat kaya nutrisi dan cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi pada awal kehidupan. Pada hari ketiga, daya tampung lambung Si Kecil meningkat menjadi sekitar 30 ml, dan pada saat ini, produksi ASI mulai meningkat seiring dengan permintaan bayi yang meningkat. Bun, mari ketahui lebih lanjut manfaat Inisiasi Menyusui Dini bisa Bunda ketahui di artikel ini: Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Tahapan Produksi ASI

Pada hari ketiga, daya tampung lambung Si Kecil meningkat menjadi sekitar 30 ml. Hari ketiga adalah hari di mana pada umumnya ibu baru mengeluarkan ASI yang sebenarnya. 

Produksi ASI pada tahap ini biasanya dipicu oleh hormon prolaktin, yang dilepaskan saat bayi menyusu. Hormon ini merangsang kelenjar susu di payudara untuk memproduksi ASI. Penting bagi Bunda untuk menyusui Si Kecil sesering mungkin untuk merangsang produksi ASI yang lebih banyak lagi.

Si Kecil yang lahir dalam kondisi sehat dapat bertahan selama 72 jam tanpa makanan tambahan selain ASI. Namun, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mempercepat keluarnya ASI, seperti sering menyusui Si Kecil dan memastikan ia menempel dengan baik pada payudara. 

Beberapa ibu mungkin mengalami kesulitan dalam memulai menyusui atau menghadapi masalah seperti puting yang sakit atau bengkak. Jika menghadapi masalah ini, Bunda sebaiknya mencari bantuan dari konselor laktasi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan dukungan dan saran yang diperlukan.

Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan mengonsumsi cukup cairan juga penting untuk mendukung produksi ASI. Untuk lebih jelasnya, yuk Bun cari tahu di artikel: Cara Merangsang ASI Pasca-Melahirkan.

Posisi dan Teknik Menyusui yang Benar

teknik menyusui yang benar

Memastikan posisi dan teknik menyusui yang benar sangat penting untuk kenyamanan Bunda dan Si Kecil. Saat mempersiapkan diri untuk menyusui, tenangkan dulu pikiran Bunda kemudian cari tempat dan posisi yang nyaman. 

Bunda mungkin merasa lebih nyaman menyusui sambil duduk dengan menggunakan bantal untuk menopang bayi, sementara yang lain lebih suka menyusui sambil berbaring. Yang terpenting adalah memastikan bahwa Bunda dan Si Kecil merasa nyaman dan santai selama menyusui.

Dekap Si Kecil dengan posisi dadanya bertemu dada Bunda, lantas sentuhkan puting ke mulutnya. Secara refleks ia akan membuka mulut, dekatkan tubuhnya agar puting bisa masuk seluruhnya ke dalam mulutnya. Kunci sukses menyusui salah satunya terletak pada perlekatan mulut dan payudara Bunda. 

Mulut Si Kecil harus menutupi seluruh areola (daerah gelap sekitar puting), bukan pada putingnya saja. Ini membantu memastikan bahwa bayi dapat mengisap ASI dengan efektif dan mengurangi risiko puting lecet atau sakit.

Apabila terjadi kesalahan pada perlekatan mulut bayi, biasanya akan timbul lecet pada puting. Lecet pada puting dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan dan mengganggu proses menyusui. Untuk mengatasi ini, pastikan Bunda selalu memeriksa perlekatan bayi setiap kali menyusui. Panduan posisi perlekatan saat menyusui bayi, bisa Bunda pelajari selengkapnya di sini: Posisi Menyusui Bayi yang Benar saat Pemberian ASI.

Jika perlu, lepaskan bayi dengan lembut dan coba lagi sampai mendapatkan perlekatan yang baik. Panduan posisi perlekatan saat menyusui bayi bisa Bunda pelajari selengkapnya di artikel: Posisi Menyusui Bayi yang Benar saat Pemberian ASI.

Frekuensi Menyusui

Susui Si Kecil sesering mungkin agar merangsang produksi ASI yang lebih banyak lagi. Dalam 24 jam, Bunda harus menyusui setidaknya 8 kali. Frekuensi menyusui yang tinggi membantu menjaga produksi ASI tetap stabil dan memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan cukup nutrisi. 

Apabila Si Kecil tidur tanpa menyusu selama 4 jam, Bunda harus membangunkannya untuk menyusu. Bayi baru lahir cenderung tidur banyak, tetapi penting untuk memastikan ia menyusu secara teratur untuk mencegah dehidrasi dan memastikan pertumbuhan yang optimal.

Menyusui secara rutin tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi Si Kecil tetapi juga membantu menjaga produksi ASI tetap stabil. Produksi ASI berfungsi berdasarkan prinsip supply and demand; semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi. 

Ini juga membantu mencegah masalah seperti payudara bengkak atau mastitis, yang dapat terjadi jika ASI tidak dikeluarkan secara teratur.

Nutrisi untuk Ibu Menyusui

Pada masa menyusui, Bunda harus memerhatikan makanan yang dikonsumsi. Sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang. Ibu menyusui membutuhkan 200 hingga 500 kalori lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak menyusui. 

Jangan kaget kalau Bunda sering merasa lapar saat menyusui Si Kecil. Siasati dengan menyantap makanan dalam porsi kecil tapi sering. Bunda juga bisa mencoba makan camilan bergizi saat merasa lapar di antara waktu makan. Mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, kalsium, zat besi, dan vitamin sangat penting untuk mendukung produksi ASI dan kesehatan Bunda.

Minumlah banyak cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, karena dehidrasi dapat mempengaruhi produksi ASI. Air putih adalah pilihan terbaik, tetapi Bunda juga bisa minum jus buah segar, susu, atau teh herbal. Hindari minuman berkafein dan beralkohol karena dapat mempengaruhi ASI dan kesehatan Si Kecil. Jenis makanan yang dikonsumsi Bunda bisa mempengaruhi rasa dan kualitas ASI.

Selain itu, penting untuk menghindari diet ketat saat menyusui. Fokuslah pada pola makan sehat yang mencakup berbagai jenis makanan bergizi. Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang diet atau nutrisi selama menyusui, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai.

Perlengkapan Menyusui

perlengkapan menyusui

Gunakan atasan yang memudahkan Bunda menyusui Si Kecil saat bepergian. Bunda juga bisa membawa nursing apron untuk menjaga privasi saat menyusui di tempat umum. Pilih bra menyusui yang nyaman dan dapat dibuka tutup dengan mudah. 

Jangan lupa breast pad untuk menahan ASI yang keluar meski Bunda sedang tidak menyusui, agar tidak membasahi baju. Perlengkapan lain yang dibutuhkan adalah alat pompa ASI, baik yang manual maupun elektrik. Alat pompa ini akan memudahkan proses memerah ASI ketika Bunda akan kembali bekerja.

Selain itu, siapkan botol susu dan kantong penyimpanan ASI untuk menyimpan ASI perah. ASI perah dapat disimpan di kulkas hingga beberapa hari atau di freezer untuk penggunaan jangka panjang. Pastikan semua peralatan menyusui bersih dan steril untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kualitas ASI. Untuk Bunda yang ingin tahu panduan dan ulasan lengkapnya terkait hal ini, yuk baca artikel berikut: Cara Menyimpan ASI yang Benar Setelah Dipompa

Perlengkapan menyusui lainnya yang bisa berguna termasuk bantal menyusui untuk menopang bayi saat menyusui, krim puting untuk mengatasi puting yang lecet, dan pakaian yang longgar dan nyaman. Dengan perlengkapan yang tepat, proses menyusui bisa menjadi lebih nyaman dan menyenangkan bagi Bunda dan Si Kecil.

Mengatasi Kendala Menyusui

Apabila Bunda menemui kendala dalam menyusui, jangan berkecil hati. Hal tersebut wajar dialami. Semakin tinggi jam terbang menyusui, Bunda akan menemukan ritme dan semakin mahir. 

Beberapa kendala umum yang mungkin dihadapi termasuk puting yang lecet, payudara bengkak, atau bayi yang sulit menempel dengan baik. Mengatasi kendala ini membutuhkan kesabaran dan praktik. Jika mengalami puting lecet, pastikan perlekatan bayi benar dan gunakan krim puting untuk membantu penyembuhan. Untuk payudara bengkak, cobalah mengompres dengan air hangat sebelum menyusui dan memerah ASI secara teratur.

Namun, jika masih menemui kesulitan dan kondisi Si Kecil terpengaruh olehnya, misalnya berat badan menyusut drastis, segeralah konsultasi dengan ahli laktasi atau dokter spesialis anak. Konsultasi dengan ahli dapat membantu Bunda menemukan solusi yang tepat dan memberikan dukungan emosional. Kondisi Si Kecil yang kekurangan ASI bisa diketahui selengkapnya di artikel berikut: 5 Tanda Si Kecil Kurang ASI dan Cara Mengatasinya.

Menyusui adalah proses yang alami tetapi juga bisa menjadi tantangan, terutama bagi ibu baru. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung ibu menyusui. Dukungan dan informasi yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam pengalaman menyusui Bunda dan membantu memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembangnya.

Menyusui adalah proses alami yang memberikan manfaat besar bagi kesehatan dan perkembangan Si Kecil. Dengan pengetahuan yang tepat dan dukungan yang baik, Bunda dapat memberikan ASI eksklusif yang dibutuhkan Si Kecil selama 6 bulan pertama kehidupannya. 

Menyusui memberikan banyak manfaat, mulai dari memperkuat ikatan antara ibu dan anak hingga memberikan kekebalan alami yang melindungi bayi dari berbagai penyakit. Namun, seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil, kebutuhan nutrisinya juga akan semakin meningkat.

Di sinilah peran susu sebagai pendamping ASI menjadi penting. Ketika Si Kecil sudah memasuki usia yang memerlukan tambahan nutrisi, susu dapat menjadi solusi yang tepat untuk melengkapi kebutuhan gizinya. Susu mengandung kalsium, vitamin, dan protein yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal Si Kecil.  Bunda dapat pelajari dari sekarang tips memilih susu yang tepat dengan usia Si Kecil berikut ini: 5 Tips Memilih Susu Pelengkap Nutrisi

Referensi:

  • NHS. Breastfeeding: the first few days. https://www.nhs.uk/conditions/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding/the-first-few-days/. Diakses pada 17 Mei 2024. 
  • Medela. Breastfeeding your newborn: What to expect in the first week. https://www.medela.com/en/breastfeeding-pumping/articles/pregnancy-preparation/breastfeeding-your-newborn-what-to-expect-in-the-first-week. Diakses pada 17 Mei 2024. 
  • Wales Ambulance Service NHS Trust. Pregnancy Guide. https://111.wales.nhs.uk/livewell/pregnancy/breastfeedingfirstdays/. Diakses pada 17 Mei 2024.