Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Cara Menyusui Si Kecil yang Baru Lahir agar Tumbuh Sehat

Morinaga Platinum ♦ 20 September 2024

Cara Menyusui Si Kecil yang Baru Lahir agar Tumbuh Sehat

Bila Si Kecil baru saja lahir, sebaiknya Bunda menyusuinya sesering mungkin, yaitu setiap 2-3 jam sekali. Frekuensi ini dapat memberinya nutrisi yang cukup, sehingga ia pun dapat tumbuh dengan sehat. Agar Bunda dapat menjalani pengalaman baru ini dengan baik, yuk, simak cara menyusui bayi yang baru lahir berikut ini.

Cuci Tangan

Bunda wajib mencuci tangan sebelum menyusui, terutama di hari-hari pertama kehidupan Si Kecil saat sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Mencuci tangan tidak hanya melindunginya dari infeksi berbahaya, tetapi juga memastikan imunitasnya yang masih lemah tidak akan berisiko terpapar hal-hal yang dapat mengganggunya.

Pada usia ini, ia masih sering memasukkan jari ke dalam mulut untuk mempelajari dunia barunya. Dampaknya, bakteri atau partikel apa pun dari tangan Bunda akan mudah berpindah ke mulutnya. Untuk mencegahnya, Bunda wajib mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum menyusui.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Sage Journals juga menunjukkan, ibu yang terbiasa mencuci tangan sebelum menyusui jauh lebih kecil kemungkinannya memiliki anak yang kekurangan gizi dibandingkan ibu yang tidak mencuci tangan. Hal ini dikarenakan kebiasaan mencuci tangan cenderung dapat mengurangi jumlah infeksi pada bayi, dan infeksi tersebut merupakan penyebab utama mengapa pertumbuhannya dapat terhambat.

Melakukan Posisi Menyusui

Memilih posisi menyusui yang tepat dapat membuat Bunda merasa lebih nyaman saat menyusui dan membuat Si Kecil mampu menyusui dengan efektif. Terdapat beberapa posisi menyusui yang dapat Bunda coba untuk menemukan posisi yang paling cocok untuk Bunda dan Si Kecil.

Posisi Cradle

Posisi ini paling umum digunakan oleh para ibu. Pada posisi ini, Bunda duduk tegak, lalu meletakkan Si Kecil di pangkuan secara menyilang. Kepalanya diletakkan di atas lengan Bunda, dengan hidung yang menghadap puting Bunda. 

Posisi ini mungkin lebih cocok untuk Bunda yang baru saja melahirkan secara normal, tetapi sedikit kurang nyaman bagi Bunda yang baru saja melahirkan secara caesar.

Berbaring Miring

Pada posisi ini, Bunda dan Si Kecil berbaring miring dan berhadapan. Posisi ini nyaman bagi Bunda yang masih harus sering berbaring dan masih belum dapat duduk dengan tegak.

Agar ia dapat mempertahankan posisinya untuk menyusu, baik telinga luar, bahu dan pinggangnya harus berada dalam garis lurus. Jika Bunda takut ia terguling ke belakang, Bunda dapat menahan punggungnya dengan bantal.

Posisi Telentang

Di sini, Bunda berbaring telentang dengan bersandar pada sofa atau bantal, kemudian Si Kecil ditengkurapkan di dada Bunda. Posisi ini nyaman bagi Bunda yang baru melahirkan dengan operasi caesar, karena ia dapat dibaringkan tengkurap secara menyilang tanpa harus menyentuh bekas operasi.

Sofa atau bantal yang Bunda sandari harus mampu menyokong leher hingga punggung Bunda. Selalu melihat ke arah Si Kecil untuk memastikan Bunda dapat melihat matanya. 

Football Hold

Posisi ini sering disebut juga sebagai rugby hold, atau menggenggam bola. Dengan posisi ini, Bunda duduk dengan bantal di pangkuan. Kemudian, Si Kecil dibaringkan dengan posisi hidungnya berada di bawah payudara Bunda, sedangkan pinggangnya berada di samping pinggang Bunda. 

Posisi ini juga cocok bagi Bunda yang baru melahirkan dengan operasi caesar dan sudah bisa duduk, karena mencegah Si Kecil bersentuhan dengan bekas operasi.

Membuat Si Kecil Menempel pada Payudara

Membuat Si Kecil menempel pada payudara Bunda akan mempermudahnya menyusu. Salah satu cara untuk menariknya menyusu adalah melalui kontak kulit ke kulit. Bunda dapat melakukannya sesegera mungkin setelah melahirkan dengan memeluk Si Kecil segera setelah dokter menyerahkannya kepada Bunda. Pelukan ini secara alami akan merangsang refleks mengisap, sehingga ia akan lebih mudah menyusu. 

Agar proses pelekatan lebih efektif, Bunda juga dapat mengusapkan puting susu pada bibir atasnya. Umumnya, usapan lembut akan mendorongnya untuk membuka mulut lebar-lebar dan ia akan mulai tertarik untuk menyusu. Setelah mulutnya terbuka, dekatkan ia ke payudara Bunda, lalu masukkan seluruh puting susunya ke dalam mulutnya. Puting susu dan area gelap di sekitarnya harus masuk ke dalam mulutnya. Bila area gelap ini tidak masuk ke dalam mulutnya, maka bisa jadi ia gagal menyusu. 

Hasil menyusui yang efektif baru terlihat setelah 1 bulan saat berat badan Si Kecil mulai bertambah dibandingkan saat ia lahir. Bunda bisa memantau pertumbuhan ini melalui laman khusus di situs Morinaga ID, yaitu Cek Tumbuh Kembang, yang akan mencocokkan pertambahan berat badan Si Kecil dengan standar pertumbuhan menurut WHO. Yuk, mulai pantau pertambahan berat badannya di sini: Cek Tumbuh Kembang.

Referensi: 

  • Sage Journals. Hand Washing Practice and Food Insecurity are Associated With Undernutrition of Breastfeeding Mothers in Rural Ethiopia: A Cross-sectional Study. Diakses 17 Januari 2024. https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/11786302241231708
  • National Health Service. Breastfeeding Position. Diakses 17 Januari 2024. https://www.nhs.uk/start-for-life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/how-to-breastfeed/breastfeeding-positions/