Bunda tentu merasa khawatir saat melihat Si Kecil demam setelah imunisasi. Meskipun ini merupakan reaksi alami tubuhnya terhadap vaksin, banyak orang tua yang tetap merasa cemas. Padahal, demam ringan setelah imunisasi justru menandakan bahwa sistem imun Si Kecil sedang bekerja dengan baik merespons vaksin yang diberikan.
Namun, bagaimana jika demamnya cukup tinggi? Jangan panik, Bun! Ada beberapa cara efektif yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi bayi demam setelah imunisasi, agar Si Kecil merasa lebih nyaman sekaligus mempercepat pemulihannya. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini.
Bayi mengalami demam setelah vaksin karena tubuhnya sedang membangun sistem imun terhadap penyakit tertentu yang terkandung dalam vaksin. Vaksin yang disuntikkan berisi komponen virus atau bakteri yang telah dilemahkan, yang merangsang tubuh Si Kecil untuk menghasilkan antibodi. Reaksi tubuh ini terkadang memicu demam ringan sebagai tanda bahwa sistem imun Si Kecil bekerja dengan baik.
Demam pasca-imunisasi biasanya muncul dalam waktu 24 jam setelah pemberian vaksin dan dapat berlangsung selama satu hingga dua hari. Imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) sering kali menyebabkan demam hingga 50 persen kasus, sementara vaksin lainnya biasanya memiliki angka kejadian demam yang lebih rendah.
Bunda tidak perlu khawatir berlebihan, karena ada beberapa langkah aman yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam setelah imunisasi pada Si Kecil.
Saat bayi mengalami demam, tubuhnya cenderung kehilangan cairan lebih cepat akibat suhu tubuh yang tinggi. Jika tidak segera diatasi, hal ini berisiko menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan Bunda memberi ASI lebih sering dari biasanya untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya. ASI juga mengandung zat antibodi yang membantu memperkuat sistem imun Si Kecil.
Saat demam, hindari menggunakan pakaian tebal dan berlapis pada bayi. Sebaiknya kenakan baju tipis berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Ini akan membantu pelepasan panas tubuh melalui kulit secara efektif, sehingga suhu tubuhnya dapat menurun secara alami.
Salah satu cara sederhana mengatasi demam setelah vaksin pada bayi adalah mengompres tubuhnya menggunakan air hangat. Bunda dapat menempelkan kompres pada bagian dahi, leher, ketiak, atau dada. Kompres hangat membantu melebarkan pembuluh darah sehingga panas tubuh keluar lebih cepat lewat kulit. Pastikan kompres tidak sampai kering agar efektif menurunkan suhu tubuh Si Kecil.
Jika suhu tubuh Si Kecil mencapai lebih dari 37,5°C dan tidak turun setelah dikompres, Bunda bisa memberikan obat penurun panas seperti parasetamol khusus bayi. Pastikan dosis obat yang diberikan sesuai rekomendasi dokter dan kemasan produk. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar lebih aman untuk Si Kecil.
Setelah melakukan langkah-langkah tadi, pantau suhu tubuh Si Kecil secara berkala menggunakan termometer khusus bayi. Lakukan pengecekan suhu setidaknya tiap satu atau dua jam sekali, terutama setelah memberikan obat penurun panas. Dengan memantau suhu tubuh secara rutin, Bunda bisa tahu apakah suhu tubuh Si Kecil sudah mulai turun atau perlu penanganan lebih lanjut.
Meski demam ringan setelah imunisasi dianggap normal, ada beberapa kondisi yang harus Bunda waspadai. Segera bawa Si Kecil ke dokter apabila demamnya tinggi, yaitu di atas 38,5°C, berlangsung lebih dari 48 jam, atau disertai gejala lain seperti muntah hebat, sulit bernapas, kejang, penurunan respons, serta sulit menerima asupan cairan (ASI atau air minum).
Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa Si Kecil membutuhkan perhatian medis segera. Penanganan cepat akan membantu menghindarkan komplikasi yang bisa membahayakan kesehatan buah hati tercinta.
Setelah demam Si Kecil turun, pastikan ia mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuhnya kembali pulih secara maksimal. Tetap berikan ASI secara rutin agar kebutuhan nutrisi serta cairan tubuhnya terpenuhi. Hindari membawanya ke tempat yang terlalu ramai atau melakukan aktivitas berlebihan selama beberapa hari, agar ia tidak kembali sakit.
Bunda juga sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan sekitar Si Kecil. Bersihkan mainan dan benda-benda yang biasa disentuhnya agar bebas dari kuman dan virus penyebab penyakit. Dengan perawatan yang tepat setelah demam, kondisi Si Kecil akan cepat kembali normal.
Demam setelah vaksinasi memang kadang membuat khawatir, namun dengan penanganan yang tepat, efek samping ini bisa diatasi dengan aman dan efektif. Ingat selalu bahwa manfaat imunisasi jauh lebih besar dibanding risiko efek sampingnya. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk tetap memberikan imunisasi sesuai jadwalnya.
Selain akibat vaksinasi, demam juga bisa disebabkan infeksi lain pada bayi. Jika Bunda ingin mengetahui cara mengatasi demam pada bayi secara alami, silakan baca artikel selengkapnya di sini: Cara Menurunkan Panas pada Bayi Tanpa Obat.
Dengan memahami cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi ini, semoga Bunda semakin tenang dan percaya diri dalam menjaga kesehatan Si Kecil. Jangan lupa, jika ada kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter anak terpercaya ya, Bun!
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Mengatasi Bayi Demam Setelah Imunisasi
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?