Ayah dan Bunda pasti menginginkan yang terbaik untuk Si Kecil. Semua yang diberikan Ayah dan Bunda pasti sudah dipikirkan seksama demi kebaikannya. Dalam hal kecerdasan, umumnya tiap orangtua memiliki patokan skor IQ (Intelligence Quotient). Padahal, skor IQ tinggi bukanlah jaminan kesuksesan Si Kecil di kemudian hari. Ia tetap memerlukan stimulasi serta asupan gizi yang memenuhi kebutuhannya.
Apa, sih, yang dimaksud dengan intelegensi? Intelegensi adalah kapasitas keseluruhan yang dimiliki oleh seseorang untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan beradaptasi secara efektif terhadap lingkungan. Berdasarkan definisi tersebut, Si Kecil tetap membutuhkan stimulasi agar IQ yang ia miliki bisa dipergunakan optimal guna menunjang kesuksesannya.
Saat melakukan tes IQ, Si Kecil akan melalui proses penilaian kemampuan daya tangkap, daya ingat, minat terhadap lingkungan atau pengetahuan umum, kemampuan analisis, kemampuan konsentrasi, fleksibilitas berpikir, serta kemampuan dasar hitung menghitung.
Awalnya, kecerdasan seringkali diartikan sebagai keseluruhan kapasitas untuk mengatasi masalah. Kecerdasan umumnya dikaitkan dengan IQ dan kemampuan skolastik (kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka) seperti membaca, menulis, dan berhitung. Sedangkan bakat atau talenta identik dengan kemampuan seseorang dalam bidang tertentu, sifatnya lebih spesifik. Contohnya keterampilan menari atau menyanyi.
Dr. Howard Gardner, psikolog dari Universitas Harvard, dalam bukunya The Multiple Intelligence mengemukakan konsep yang menjembatani keterkaitan antara kecerdasan dan talenta. Konsep ini dikenal sebagai Multiple Intelligence atau Kecerdasan Majemuk.
Dr. Gardner mengatakan setiap individu pasti memiliki kecerdasan yang alami yang bisa dideteksi sejak ia masih muda. Untuk Bunda yang ingin tahu apa saja jenis kecerdasan majemuk dan potensi terbaik yang dimiliki Si Kecil, yuk temukan di artikel ini: 9 Jenis Kecerdasan Anak dan Cara Stimulasinya.
Berdasarkan teori tersebut, tiap individu cerdas dengan keunikannya masing-masing. Tetapi ada juga individu yang berbakat atau “gifted” karena memiliki kemampuan yang sangat menonjol di satu atau beberapa kecerdasannya. Bunda pasti penasaran Si Kecil memiliki kecerdasan alami apa? Apakah kecerdasan linguistik, logika matematika, musik, kinestetik, visual spasial, interpersonal, intrapersonal, atau naturalis?
Apa yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda agar bisa mengoptimalkan IQ Si Kecil yang skornya di atas rata-rata? Simak di bawah ini:
Bosan dengan permainan edukatif yang itu lagi, itu lagi? Tak perlu bingung mencari alternatif permainan yang seru dan mendidik, di dalam situs Morinaga Multiple Intelligence Play Plan, Bunda bisa mencari ide permainan sesuai dengan usia serta minat Si Kecil. Misalnya tarian lukisan kaki untuk anak usia 1-6 tahun yang bermanfaat untuk meningkatkan gerakan fisik sambil menciptakan karya seni.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Optimalkan IQ Tinggi Si Kecil dengan Cara Ini
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?