Kemampuan sensorik dan motorik adalah dua aspek penting yang harus dicapai Si Kecil dalam proses tumbuh kembangnya. Sensorik berkaitan dengan keterampilan fungsi panca indra, sementara motorik berhubungan dengan fungsi gerak tubuh. Kedua kemampuan ini perlu diasah sejak dini untuk mendukung perkembangan Si Kecil dan mengoptimalkan potensinya. Dengan demikian, ia dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan multitalenta. Mari, Bunda, simak cara menstimulasinya dalam artikel ini.
Baik kemampuan sensorik maupun motorik merupakan tonggak perkembangan atau developmental milestones yang harus dicapai oleh Si Kecil. Jika tidak tercapai, hal ini bisa mengindikasikan adanya gangguan perkembangan atau kondisi genetik tertentu. Berikut perbedaan di antara keduanya:
Sensorik mengacu pada kemampuan kelima indra Si Kecil, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Si Kecil melihat menggunakan mata, mendengar dengan kedua telinga, mencium aroma dengan hidung, merasakan melalui kulit, serta mengecap berbagai rasa dengan lidahnya.
Kemampuan sensorik ini perlu dilatih sejak dini karena Si Kecil akan menggunakan kelima indranya untuk memahami dunia sekitarnya. Perkembangan sensorik yang optimal dapat mendukung aspek kognitif, emosional, fisik, serta meningkatkan keterampilan berbahasanya.
Kemampuan motorik berhubungan dengan gerakan tubuh, baik yang disadari maupun refleks. Motorik ini terbagi menjadi motorik kasar dan halus.
Kemampuan sensorik Si Kecil harus dilatih, sebab ia tidak terlahir dengan sensorik yang sepenuhnya berkembang. Oleh karena itu, Bunda perlu merangsang panca indra Si Kecil dengan berbagai stimulasi seperti pemandangan, suara, aroma, rasa, dan tekstur baru yang diberikan secara berulang.
Contohnya, Bunda bisa melatihnya melalui aktivitas seperti bermain pasir, memainkan alat musik, atau bermain tangkap bola. Kegiatan ini membantu membentuk koneksi di otak yang memungkinkan Si Kecil berpikir lebih kompleks dan memecahkan masalah dengan lebih baik.
Dengan memberikan stimulasi sensorik, Bunda juga akan mengenali potensi kecerdasan, minat, dan bakat Si Kecil. Potensi ini kemudian dapat dikembangkan secara optimal dengan latihan yang tepat.
Keterampilan motorik juga penting untuk diasah agar Si Kecil dapat menjadi lebih mandiri di kemudian hari. Stimulasi untuk melatih kemampuan ini perlu dilakukan secara berulang hingga Si Kecil terbiasa dan mahir.
Misalnya, Bunda bisa menggunakan alat bantu seperti push walker untuk membantu Si Kecil belajar berjalan. Biarkan juga ia membereskan mainan sendiri, membantu menyapu, atau memasukkan baju kotor ke keranjang pakaian.
Untuk anak yang lebih besar, bermain ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, atau bersepeda di taman bisa menjadi pilihan yang baik. Bunda juga bisa mengajarkan berbagai olahraga seperti sepak bola, basket, atau berenang.
Namun, perlu diingat bahwa perkembangan setiap anak berbeda. Oleh karena itu, selalu perhatikan perkembangan Si Kecil dan sesuaikan kegiatan dengan kemampuan yang dimilikinya. Jangan memaksakan kegiatan jika Si Kecil belum siap, ya, Bunda.
Dengan mengasah kemampuan sensorik dan motoriknya, Bunda dapat membantu meningkatkan potensi kecerdasan majemuk Si Kecil. Tapi, apa sebenarnya kecerdasan majemuk itu? Yuk, Bunda, cari tahu lebih lanjut di artikel berikut: Apa Itu 8+1 Kecerdasan Majemuk.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Stimulasi Sensorik dan Motorik Tingkatkan POTENSI Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?