Kemampuan anak usia 3 sampai 4 tahun mengalami perkembangan pesat. Baik dari segi komunikasi, motorik, emosional, hingga kemampuan kognitif.
Oleh karena itu, apabila Si Kecil adalah anggota baru yang pertama di keluarga kecil Bunda, wajib untuk mengenali perkembangannya saat di usia 3 tahun. Sehingga, Bunda bisa lebih siaga dan mawas diri menghadapi tumbuh kembangnya.
Anak yang memasuki usia 3 hingga 4 tahun masih tetap tumbuh lho, Bund. Masih ada banyak hal yang berkembang dalam diri Si Kecil selama tahun-tahun mendatang.
Bahkan, banyak orangtua yang menyebut masa ini sebagai masa penuh keajaiban. Bagaimana tidak, Si Kecil akan semakin aktif. Selain itu, Bunda akan menemukan momen ketika Si Kecil terasa begitu memahami dan mengerti apa yang dirasakan.
Semua itu bisa dilakukannya berkat ada perkembangan beberapa kemampuan di dalam diri Si Kecil, antara lain:
Ketika Si Kecil terlihat pendiam pada usia dua tahun pertama, pasti Bunda merasa sangat khawatir terhadap tumbuh kembangnya. Namun, Bunda diharapkan untuk tetap tenang karena terjadi pada beberapa anak yang kemampuan berbahasanya ketika mereka memasuki usia 3-4 tahun.
Nah, apa saja sih kemampuan bahasa dan komunikasi Si Kecil ketika ia telah masuk pada usia 3-4 tahun? Berikut adalah beberapa kemampuan berbahasa yang biasanya Si Kecil miliki:
Bunda, pahami lebih lanjut seputar tahapan perkembangan bahasa dan komunikasi anak sesuai dengan usianya. Yuk, baca di sini: Tahap Perkembangan Bicara Anak dan Penyebab Terlambat Bicara.
Perkembangan anak 3 tahun tidak hanya terlihat melalui tinggi dan berat badan saja. Dari segi fisik dan motorik, Si Kecil juga sudah menyempurnakan kemampuannya. Namun, tingkat penguasaan motorik bergantung pada banyak faktor yang setiap anak berbeda tentunya.
Umumnya pada usia 3 tahun, Si Kecil sudah mampu menggerakkan badan dan mengontrolnya sehingga keseimbangan semakin baik.
Beberapa kemampuan motorik yang bisa dilakukan oleh balita 3-4 tahun, antara lain.
Di usia 3 tahun, Bunda akan menemukan perubahan pada kemampuan Si Kecil dalam berinteraksi dengan anak lain seusianya. Tak jarang, perubahan ini juga menjadi penanda atas perkembangan keterampilan sosial dan emosional Si Kecil.
Dari yang sebelumnya bermain sendiri, lalu mulai mencari teman untuk memainkan permainan interaktif. Perubahan ini juga memberi tanda baru bagi Bunda bahwa Si Kecil akan semakin butuh arahan dalam pergaulan.
Harus dicatat pula, balita usia 3 tahun sudah mulai terpengaruh oleh apa yang mereka suka. Jadi, wajar apabila Bunda menemukan Si Kecil yang bersikap seperti karakter yang mereka tonton –baik dari YouTube atau televisi.
Oleh karena itu, penting kiranya agar Bunda lebih mengawasi konten-konten yang dikonsumsi oleh Si Kecil. Baik konten dalam bentuk video, audio, maupun teks. Di samping itu, ada beberapa kunci perkembangan yang umumnya dialami balita 3 tahun, antara lain.
Perkembangan kognitif pada anak 3 tahun tidak hanya berupa mempelajari alfabet serta berhitung saja. Perkembangan ini juga meliputi seluruh proses pembelajaran serta penerimaan informasi – termasuk di dalamnya seperti bertanya, memahami informasi baru, serta mengenali sesuatu.
Anak berusia 3 tahun tak ubahnya seperti busa. Mereka menyerap informasi apa pun yang ada di sekitar. Sebagai orangtua, Bunda harus membantu Si Kecil untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan berdasarkan informasi yang mereka punya.
Pasalnya, pada fase ini Si Kecil sudah bisa duduk dan fokus terhadap sesuatu dalam jangka waktu yang lama. Aktivitas tersebut tentu mempengaruhi sikap dan kepribadian anak, bergantung pada jenis informasi yang masuk dan dipahaminya.
Pikiran dan imajinasi Si Kecil juga mulai berkembang. Seiring pemahaman Si Kecil yang semakin banyak terhadap lingkungan sekitar, serta peningkatan ingatannya, Bunda akan mendapatkan banyak sekali pertanyaan.
Dalam kondisi ini Bunda kerap kali akan menemukan kesulitan untuk menjelaskan sesuatu sehingga diperlukan kesabaran ekstra ketika menghadapi tingkah menggemaskan Si Kecil. Karena, itulah cara mereka untuk mempelajari lingkungan serta kehidupan yang sedang dijalani.
Di antara berbagai keterampilan tersebut, bisa kita rangkum dalam tiga kemampuan utama yang akan dikembangkan anak usia 3 tahun, antara lain:
Untuk mempelajari lebih lanjut terkait contoh perkembangan kognitif, karakteristik, dan cara mengembangkannya, baca artikel berikut yuk: Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini yang Harus Bunda Tahu
Perlu disadari pertumbuhan Si Kecil tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kita sebagai orangtuanya. Baik Bunda maupun Ayah, keduanya sama-sama memiliki peran penting dalam pertumbuhan anak.
Ketahui juga bagaimana cara mendukung perkembangannya dengan stimulasi tepat untuk anak usia 3 tahun. Berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan bersama Ayah untuk mendukung perkembangan Si Kecil:
Bermain membantu Si Kecil mengekspresikan perasaan mereka, seperti kegembiraan, marah, takut, hingga rasa kecewa.
Apa pun jenis permainan yang mereka lakukan, bisa membantu Si Kecil untuk mengembangkan ekspresi tersebut. Baik bermain pasir di depan rumah, main lumpur saat hujan, atau bermain adegan tertentu dengan boneka yang disukainya. Tentu dalam permainan ini perlu ada Bunda dan Ayah yang selalu mengawasinya.
Meskipun Si Kecil lebih suka permainan yang melibatkan aktivitas fisik, jangan sampai Bunda melupakan aktivitas kreatif dan artistik. Pasalnya, dua kegiatan tersebut juga berdampak besar pada perkembangan mereka.
Jenis aktivitas yang bisa Bunda ajak agar dilakukan Si Kecil contohnya seperti menggambar, memainkan alat musik, atau sekadar mengatur busana dari boneka. Tak hanya itu, Bunda juga bisa mengajak Si Kecil untuk menari mengikuti irama musik, menyuruhnya melompat, dan masih banyak lagi.
Jangan berprasangka dulu bahwa mengajak Si Kecil ke dapur adalah ide yang buruk. Bisa membuat dapur jadi lebih berantakan sehingga menguras energi Bunda untuk merapikannya.
Hal tersebut pasti terjadi, namun di sisi lain memasak bersama Si Kecil bisa jadi aktivitas produktif dan kreatif bagi mereka. Si Kecil bisa Bunda perkenalkan dengan makanan sehat, mempelajari kata baru, atau bahkan memahami konsep anyar seperti ‘setengah’, ‘satu sendok teh’, dan masih banyak lagi.
Ingin anak tumbuh dengan maksimal dan cerdas? Berikut adalah beberapa rekomendasi aktivitas permainan yang baik dan mendidik dalam perkembangan Si Kecil di usia 3 tahun.
Permainan ini bisa Bunda lakukan pada balita berusia 1,5 tahun hingga 4 tahun. Sudah banyak Dokter Anak yang menyarankan permainan ini. Karena diakui bisa menstimulus perkembangan kemampuan menyelesaikan masalah atau problem-solving.
Bunda bisa menyusun bangunan tertentu menggunakan blok kayu. Kemudian, minta Si Kecil untuk meniru bentuk bangunan tersebut. Jika Si Kecil mampu menyelesaikan dengan cepat, tingkatkan kesulitan bangunan. Terus seperti itu hingga Si Kecil bisa merancang bentuk bangunan sendiri.
Untuk balita berusia 2 tahun atau yang lebih tua, Bunda bisa mengajaknya memainkan permainan puzzle. Bunda bisa membuat sendiri permainan ini. Cukup gunting kertas sesuai bentuk tertentu, kemudian sediakan papan yang sudah dilubangi dengan bentuk yang sesuai dengan kertas.
Selanjutnya, Bunda bisa meminta Si Kecil untuk mengisikan kertas pada lubang yang sudah disediakan. Untuk meningkatkan tantangan, Bunda bisa memotong kertas dalam bentuk yang tak teratur sehingga Si Kecil pun akan mencari bentuk yang paling sesuai dari kertas dan lubang.
Selain beberapa rekomendasi aktivitas di atas, ada juga beberapa permainan lainnya yang bisa dilakukan di rumah untuk mengasah kemampuan Si Kecil. Untuk mengetahui apa saja permainannya, cek dalam artikel ini ya Bun: Permainan-permainan Anak yang Mendidik
Bunda juga dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan memberikan nutrisi yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh Si Kecil. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, anak tidak mudah sakit sehingga bisa beraktivitas dengan aktif.
Bunda bisa penuhi kebutuhan nutrisi hariannya dengan mengonsumsi susu formula yang mengandung probiotik Triple Bifidus. Probiotik Triple Bifidus ini juga dapat bekerja lebih optimal apabila diberikan bersamaan dengan prebiotik, yang akan menjadi makanan untuk probiotik. Ada beberapa jenis prebiotik dan salah satunya adalah GOS (galactooligosharide). Keduanya akan bekerja dengan sinergis sehingga dapat mencegah beberapa penyakit saluran cerna pada anak dan membentuk daya tahan tubuhnya menjadi lebih kuat.
Tidak semua balita berusia 3 tahun memiliki tingkat perkembangan yang sama. Masing-masing ditentukan oleh faktor lingkungan serta kesehatan. Bahkan, kerap kali anak yang sebelumnya tertinggal tumbuh kembangnya, justru bisa cepat menyusul pertumbuhan anak lain yang seusia.
Oleh karena itu, penting juga bagi Bunda untuk mengenali penyebab keterlambatan perkembangan anak usia 3 tahun. Mengutip keterangan situs informasi kesehatan WebMD, ada beberapa penyebab keterlambatan perkembangan Si Kecil yang perlu Bunda kenali, antara lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat beberapa hal yang bisa kita jadikan sebagai indikator dari perkembangan anak usia 3-4 tahun. Lebih lengkap, indikator tersebut terdiri atas:
Enam indikator di atas bisa Bunda jadikan sebagai kunci dalam melihat perkembangan anak usia 3 tahun. Sehingga, ketika Bunda tidak menemukan salah satu dari kemampuan di atas dimiliki oleh Si Kecil, baiknya segera konsultasikan ke dokter anak. Untuk memantau perkembangan Si Kecil lebih lanjut, Bunda perlu memahami aspek tumbuh kembang apa saja yang perlu diperhatikan. Yuk, Bunda informasi selengkapnya di sini:aspek perkembangan anak dan cara melatihnya.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Mengenal Perkembangan Anak Usia 3 Tahun dan Stimulasinya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?