Gizi & Nutrisi Gizi & Nutrisi

Gejala dan Dampak Kekurangan Kalsium pada Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 6 Agustus 2024

Gejala dan Dampak Kekurangan Kalsium pada Si Kecil

Pada anak yang kekurangan mineral berupa kalsium, ia dapat mengalami berbagai gejala seperti mudah kelelahan hingga pertumbuhan tulang yang kurang simetris. Akibatnya, tumbuh kembangnya pun lama-lama akan terganggu. Bagaimana gejala-gejala ini dapat terjadi akibat kekurangan mineral ini? Simak penjelasannya di sini, ya, Bunda.

Dampak Kekurangan Kalsium pada Anak

Dampak awal dari kekurangan kalsium dapat terlihat seperti kram otot, mudah lelah, dan sering kesemutan. Ini terjadi karena kalsium bekerja pada sistem rangka yang melibatkan otot dan tulang anak-anak, sehingga jika kekurangan mineral ini akan menyebabkan gangguan pada organ-organ tersebut, yang terlihat dari kram dan sering kesemutan.

Sebagian anak lainnya yang kekurangan kalsium juga cenderung kesulitan tidur, sehingga lebih rewel. Sebab, kalsium memiliki peranan untuk meningkatkan produksi hormon tidur (yang bernama melatonin). Maka, dengan kurangnya kalsium dalam tubuh ini, otak mereka sulit menghasilkan hormon melatonin tersebut, yang menyebabkan mereka menjadi sulit tidur nyenyak.

Dampak jangka panjang yang dapat mengganggu pertumbuhan anak jika asupan mineral ini masih minim adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan tulang. Gangguan pada pertumbuhan tulang menyebabkan tulang menjadi tidak tumbuh dengan semestinya. Misalnya, arah pertumbuhan jari jemari kaki yang tidak wajar, atau terjadi pembentukan tulang tambahan yang tidak semestinya pada kaki (disebut juga deformitas), dan lain sebagainya.

Daftar Umum Kekurangan Kalsium

Bunda, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan Si Kecil akan kekurangan kalsium. Misalnya, ia mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan efek samping berupa kesulitan pencernaannya untuk menyerap kalsium dari makanan. Contoh-contoh obat ini antara lain rifampisin, fenitoin, dan fenobarbital.

Penyebab lainnya yaitu kekurangan vitamin D. Kekurangan ini sering terjadi pada anak-anak yang jarang bermain di luar rumah. Pada negara-negara tertentu, kekurangan vitamin D juga terjadi pada anak-anak yang jarang mendapat cukup banyak sinar matahari dalam musim-musim tertentu.

Namun, Bunda dapat melakukan tes medis untuk mengetahui penyebab pasti kurangnya kadar kalsium Si Kecil, sehingga bisa dilakukan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Kekurangan Kalsium

Cara terbaik untuk mengatasi minimnya asupan kalsium pada Si Kecil adalah dengan memenuhi kebutuhan hariannya akan mineral ini. Bunda dapat menyajikan menu yang kaya akan kalsium, misalnya susu, brokoli, bayam, ikan sarden dan teri, kacang almond, keju, dan yoghurt.

Tak hanya makanan, Bunda dapat memenuhi kebutuhan kalsium Si Kecil melalui paparan sinar matahari yang membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Menurut National Library of Medicine, luangkan waktu sekitar 15-30 menit untuk Si Kecil berjemur minimal 3 kali dalam seminggu untuk mendapatkan manfaat optimal dari sinar matahari. Dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, disarankan untuk berjemur antara jam 8.00-10.00.

Selain itu, Bunda dapat memenuhi kebutuhan kalsium Si Kecil dari suplemen. Berdasarkan dosis suplemen yang dianjurkan oleh Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019, Bunda dapat memberikan dosis 200 sampai 650 mg per hari bagi usia 3 tahun. Sementara, bagi usia 4-9 tahun dosis hariannya adalah 1 gram. Namun, Bunda juga jangan lupa konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi dosis yang sesuai.

Nah, untuk memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang Si Kecil, Bunda juga perlu memberikan asupan kalsium dan nutrisi yang optimal dengan susu pertumbuhan. Mau tahu susu pertumbuhan yang kaya akan nutrisi? Mari baca selengkapnya di sini Rekomendasi Susu Pertumbuhan Kaya Nutrisi bagi Si Kecil.

Referensi: 

  • Kemkes. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Diakses pada tanggal 30 Mei 2024. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf 
  • Healthline. Hypocalcemia (Calcium Deficiency Disease). Diakses pada 7 Juni 2024. https://www.healthline.com/health/calcium-deficiency-disease
  • National Library of Medicine. Sun Exposure in Children: Balancing the Benefits and Harms. Diakses pada 7 Juni 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7001416/
  • Kementerian Kesehatan. Manfaat Berjemur Saat Pandemi COVID-19. Diakses pada 12 Juli 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/779/manfaat-berjemur-saat-pandemi-covid-19