Mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan dalam menu makan sehari-hari akan dapat menyebabkan kantuk, sehingga sering dianggap kurang baik diberikan kepada Si Kecil yang saat ini sedang berada dalam masa golden age untuk mengembangkan POTENSI-nya. Akan tetapi tidak semua jenis karbohidrat itu dapat menyebabkan efek demikian, khususnya karbohidrat kompleks yang justru mampu mempertahankan energi Si Kecil untuk beraktivitas.
Karbohidrat kompleks bahkan membuat pencernaannya menjadi lebih sehat. Pola makan yang tinggi akan nutrisi ini juga dapat mencegah penyakit kronik ketika ia dewasa nanti. Memahami kegunaannya akan membantu Bunda membedakan NUTRISI ini dari karbohidrat sederhana, yang akhirnya juga akan membuat Bunda dapat mengatur menu makan yang lebih kaya akan karbohidrat berkualitas untuk Si Kecil.
Karbohidrat dibutuhkan tubuh untuk diolah menjadi energi. Zat ini berasal dari asupan Si Kecil, kemudian memasuki tubuh dan diolah menjadi glukosa. Glukosa ini akan diserap usus dan masuk ke aliran darah, dibawa menuju organ-organ dan diolah menjadi energi. Tubuhnya akan menggunakan energi ini untuk bermacam-macam keperluan, antara lain untuk aktivitas, untuk kinerja organ, dan lain sebagainya.
Tidak semua karbohidrat dari makanan akan dapat langsung diolah menjadi glukosa, karena struktur kimiawinya juga berbeda-beda. Berdasarkan strukturnya, terdapat 2 macam karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, oat, atau kentang, memiliki keunggulan bagi kesehatan karena struktur molekul gulanya yang panjang. Struktur seperti ini membuatnya perlu waktu untuk dicerna. NUTRISI ini harus dipecah dulu menjadi glukosa, baru diserap usus dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Ini menyebabkan kadar gula darah Si Kecil akan tetap stabil, sehingga energinya sehari-hari akan bertahan lebih lama.
Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti gula pasir atau tepung, lebih mudah dicerna karena struktur molekul gulanya pendek. Usus akan menyerapnya dengan lebih cepat, sehingga glukosa akan langsung masuk ke darah. Maka kadar gula darahnya mudah melonjak, sehingga Si Kecil akan cepat lapar lagi dan mudah merasa lesu karena energi cepat habis.
Dengan menyediakan lebih banyak karbohidrat kompleks dalam menu harian yang mengimbangi karbohidrat sederhana, Bunda dapat memastikan Si Kecil menjadi #GenerasiPlatinum yang memiliki energi stabil untuk bermain, belajar, dan menjelajahi dunia dengan semangat tinggi.
Terdapat 2 macam tipe karbohidrat kompleks dalam makanan, yaitu pati dan serat. Jenis pati dapat ditemukan dalam beras, kentang, dan roti. Sedangkan serat dapat ditemukan dalam sayuran, biji-bijian utuh, oats, dan kacang-kacangan.
Serat memiliki peran dalam mendukung kesehatan pencernaan. Salah satu manfaatnya adalah menambah volume pada feses, sehingga membantu memperlancar pergerakan sisa makanan di dalam saluran pencernaan. Si Kecil pun dapat dicegah dari sembelit dan kesehatan ususnya terjaga.
NUTRISI ini juga menjadi makanan bagi bakteri baik di usus, yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Bakteri yang seimbang membuat usus menjadi cukup kondusif untuk dapat melakukan tugasnya mencerna makanan dengan baik.
Serat juga membantu menyerap air dan membentuk gel di saluran pencernaan. Gel ini memperlambat laju makanan melewati sistem pencernaan dan memberikan tubuh lebih banyak waktu untuk menyerap NUTRISI.
Diabetes merupakan penyakit yang beberapa tahun terakhir mulai dialami para remaja dan ternyata dapat dicegah sejak kecil dengan sering mengkonsumsi serat.
Penyakit ini terjadi karena terlampau tingginya kadar gula darah, yang disebabkan hormon insulin dalam tubuh tidak mampu mengatur gula darah tersebut dalam kadar yang normal. Tingginya kadar gula dalam darah ini juga karena pola makan yang cenderung terlampau tinggi akan karbohidrat sederhana, yang mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa yang dilepas ke darah dalam waktu cepat.
Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkannya kehilangan penglihatan, stroke, ataupun gagal ginjal. Penyakit ini juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi lainnya yang akan mengganggu kualitas hidupnya. Akibatnya adalah sulit mencapai potensi terbaiknya saat dewasa, yang akan sangat menantang untuk diperbaiki karena #WaktuTakBisaKembali.
Membiasakan Si Kecil mengonsumsi karbohidrat kompleks sejak kecil akan membuat pola makannya lebih variatif. Jika pola makannya terbiasa seimbang antara karbohidrat sederhana maupun kompleks akan membuat gula darahnya tetap stabil saat ia remaja nanti, sehingga insulin juga dapat mengatur gula darah ini dengan baik dan tidak akan terjadi diabetes yang merusak organ-organ tubuhnya.
Terdapat banyak makanan yang mengandung karbohidrat kompleks ini dan dapat Bunda sajikan kepada Si Kecil. Pilihan mudahnya adalah menyajikan makanan yang kaya akan serat yang umumnya berupa buah-buahan ataupun sayuran. Ketahui apa saja buah dan sayur yang banyak mengandung serat di sini: 7 Makanan Kaya Serat yang Baik untuk Pencernaan Si Kecil
Referensi
Kemenkes. Karbohidrat Komplek. Diakses pada 18 November 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1742/karbohidrat-komplek
KlikDokter. Serat Larut dan Serat Tidak Larut, Apa Bedanya? Diakses pada 18 November 2024. https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/serat-larut-dan-serat-tidak-larut-apa-bedanya
Mayo Clinic. Hyperglycemia in Diabetes. Diakses pada 18 November 2024. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperglycemia/symptoms-causes/syc-20373631
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Manfaat Utama Karbohidrat Kompleks bagi Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?