Dalam memantau tumbuh kembang Si Kecil, Bunda perlu mengetahui status gizi. Dengan memahaminya, Bunda dapat mengetahui apakah ia mengalami permasalahan tumbuh kembang ataukah masih dalam batas normal. Yuk, pahami penjelasan lengkapnya agar Bunda dapat mengetahui bagaimana tumbuh kembangnya dalam artikel berikut.
Menurut WHO, status gizi pada anak merupakan suatu indikator dalam mengukur pertumbuhan. Terdapat beberapa macam status gizi, antara lain stunting, wasting, dan kelebihan berat badan.
Stunting adalah kondisi tinggi badan anak yang berada di bawah standar WHO. Sedangkan wasting adalah kondisi anak dengan berat badan yang berkurang daripada sebelumnya.
Di sisi lain, kelebihan berat badan atau obesitas juga merupakan tanda bahwa pertumbuhannya tidak normal. Obesitas ini bisa berdampak pada kesehatannya saat ia tumbuh dewasa, antara lain membuatnya berisiko terserang berbagai penyakit seperti diabetes hingga kardiovaskular atau gangguan pada jantung dan pembuluh darah.
Bunda, status gizi yang tidak seimbang bisa berdampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan Si Kecil, seperti halnya rentan terhadap risiko penyakit kronis. Dengan memantaunya sejak dini, yakni di usia yang ke 3-5 tahun, maka Bunda dapat memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Untuk mengetahui status gizinya, Bunda bisa menggunakan indikator yang dirancang Kementerian Kesehatan maupun WHO, yakni dengan membandingkan berat badan dan panjang maupun tinggi badan Si Kecil dengan standar antropometrinya.
Rumus untuk menghitung status gizi pada anak usia 3-5 tahun:
Setelah menghitung indeks BB/ TB Si Kecil, Bunda dapat menilainya dengan menggunakan Standar Deviasi (SD) yang telah dijadikan standar penilaian dunia versi WHO. Berikut ini hasil interpretasinya:
Berat badan yang kurang sebenarnya dapat dipantau sejak Si Kecil masih bayi, di mana ia dapat dikatakan mengalami pertumbuhan yang terhambat. Mari ketahui mengapa pertumbuhannya dapat terhambat, pada tautan berikut ini: Faktor-faktor yang Menyebabkan Pertumbuhan Si Kecil Terhambat.
Cara menghitung status gizi anak pada usia sekolah diukur menggunakan aturan yang dikeluarkan oleh CDC atau Central of Disease dan Permenkes Nomor 2 Tahun 2020. Ini menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Sebab, anak di atas usia 5 tahun akan mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda meskipun rentang usianya sama. Oleh karenanya, perbandingan tinggi dan berat badan anak akan dihitung berdasarkan usia mereka.
Adapun kategori penilaian status gizi pada anak usia sekolah (6-12 tahun) berdasarkan Indeks Massa Tubuh:
Nah, agar Bunda lebih memahami status gizi Si Kecil ini, Bunda dapat mempelajarinya pada fitur Cek Tumbuh Kembang atau Parenthings di situs Morinaga ID. Dengan fitur ini, maka Bunda akan dapat mengetahui standar berat dan tinggi badan dari WHO, lalu mencocokkan pertumbuhan Si Kecil dengan standar tersebut.
Jangan ketinggalan, yuk. Mari coba cocokkan berat dan tinggi badan Si Kecil sekarang juga dengan standar WHO di sini: Cek Tumbuh Kembang
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Mengenal Status Gizi Anak Menurut Organisasi WHO
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?