Tantrum adalah ledakan emosi yang sering terjadi pada Si Kecil yang berusia sekitar 18 bulan hingga 4 tahun. Pada fase ini, Si Kecil biasanya menunjukkan perilaku seperti menangis, berteriak, bahkan memukul atau menggigit.
Untuk mengatasinya, Bunda harus sabar dan tenang, serta alihkan perhatian sambil berikan pelukan untuk menenangkan emosinya. Mari Bunda, pelajari cara mengatasi tantrum pada anak selengkapnya pada artikel ini.
Tantrum Si Kecil sering kali terjadi secara tiba-tiba dan bisa berlangsung lama. Apabila ini terjadi, maka Bunda harus menjaga emosi selama Si Kecil tantrum. Bila Bunda marah atau berteriak, itu malah akan memperburuk suasana hati Si Kecil. Coba Bunda ambil napas dalam-dalam dan berusaha untuk tidak bereaksi berlebihan.
Setelah Bunda merasa lebih tenang, cobalah berbicara kepada Si Kecil dengan suara yang lembut dan menenangkan. Katakan sesuatu seperti, "Bunda ingin tahu, kenapa kamu marah?" Menyampaikan rasa pengertian dan empati bisa membantu meredakan emosi Si Kecil. Hindari kata-kata yang menghakimi atau menyalahkan, fokuslah pada solusi dan pemahaman.
Bunda harus cari tahu penyebabnya, serta membedakan apakah Si Kecil betul-betul menangis atau hanya mau cari perhatian.
Jika tantrum disebabkan oleh rasa lapar, kelelahan, atau ketidaknyamanan, cobalah untuk mengatasi masalah tersebut terlebih dahulu. Misalnya, pastikan Si Kecil sudah makan dengan baik dan cukup tidur.
Namun, jika tantrum tampak seperti usaha untuk mencari perhatian, penting untuk tetap konsisten dan tidak memberikan perhatian yang berlebihan saat tantrum terjadi. Bunda bisa mencoba memberikan pengertian dan perhatian positif saat Si Kecil berperilaku baik dan tenang, sehingga ia belajar bahwa perilaku yang diinginkan mendapatkan respon yang lebih baik.
Jika Bunda melihat tanda-tanda Si Kecil akan mulai tantrum, segera alihkan perhatiannya dengan sesuatu yang menarik. Misalnya, Bunda bisa berkata, "Lihat, ada burung terbang di atas!" dengan nada yang penuh kejutan dan antusias.
Selain itu, coba tawarkan kegiatan lain yang bisa menggantikan aktivitas yang menyebabkan frustasi. Contohnya, jika Si Kecil melompat-lompat di sofa, ajak ia untuk membantu Bunda memasak dengan memberikan wadah plastik dan sendok kayu.
Bunda bisa memuji Si Kecil karena telah membantu atau mengikuti arahan, sehingga mengalihkan perhatian dari perilaku yang tidak diinginkan. Atau, ajak Si Kecil ke luar rumah atau ruangan lain untuk meredakan tantrum dan mengarahkan energi Si Kecil ke hal-hal yang lebih positif.
Bunda perlu memberikan perhatian positif kepada Si Kecil untuk mengatasi fase tantrum. Biasakan untuk selalu menangkap momen saat Si Kecil berperilaku baik dan berikan pujian serta perhatian yang spesifik.
Misalnya katakan, "Bunda senang melihat kamu bisa sabar menunggu susu kamu." atau "Terima kasih sudah main dengan akur dengan teman-temanmu." Dengan cara ini, Si Kecil akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk selalu menunjukkan perilaku baik. Ini tidak hanya membantu mengurangi frekuensi tantrum, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara Bunda dan Si Kecil.
Selain memberikan perhatian positif, penting juga bagi Bunda untuk memahami penyebab tantrum dan bagaimana meresponsnya dengan tenang dan efektif. Dengan begitu, Bunda dapat membantu Si Kecil mengelola emosinya dengan lebih baik seiring bertambahnya usia.
Untuk tips lebih lengkap tentang cara mengatasi tantrum pada anak, yuk baca artikel selengkapnya di sini: Fase Tantrum pada Si Kecil dan Cara Mengatasinya.
Beberapa orang tua merasa bahwa memeluk Si Kecil dengan tegas namun penuh kasih sayang bisa membantu menenangkan emosinya saat tantrum. Cara ini biasanya efektif ketika Si Kecil tantrum dengan cara marah sambil menangis.
Pastikan Bunda tetap tenang dan gunakan suara lembut untuk menenangkan dan meyakinkan Si Kecil bahwa semuanya akan baik-baik saja. Bunda, pelukan ini juga dapat memperkuat bonding antara Bunda dan Si Kecil, serta meningkatkan kecerdasan emosionalnya.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, mengendalikan dan mengekspresikan emosi dengan tepat sehingga Si Kecil tidak tantrum lagi. Selain dengan stimulasi tersebut, Bunda dapat mengoptimalkan kecerdasan emosional anak dengan memberikan nutrisi yang baik untuk perkembangan otak, seperti protein, lemak, kalsium dan vitamin.
Pilihlah susu yang mengandung DHA, Omega-3, dan Omega-6, karena nutrisi-nutrisi ini esensial untuk perkembangan otak dan kecerdasan Si Kecil. Jangan khawatir, Bunda bisa mendapatkan rekomendasi susu yang cocok untuk mendukung kecerdasan Si Kecil berikut ini: Susu Pertumbuhan Morinaga untuk Kecerdasan Si Kecil.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Solusi Mudah untuk Mengelola Tantrum pada Anak di Rumah
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?