Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Mengenal Pola Asuh Permisif dan Dampaknya untuk Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 2 Mei 2024

Mengenal Pola Asuh Permisif dan Dampaknya untuk Si Kecil

Setiap orang tua memiliki gaya pengasuhan yang berbeda-beda. Salah satu pola asuh yang umum dipraktikkan adalah pola asuh permisif. Pola asuh ini dikenal dengan pemberian kebebasan yang besar kepada anak dan minimnya aturan. Namun, tahukah Bunda, apa dampak pola asuh permisif terhadap perkembangan Si Kecil? 

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang dampak pola asuh permisif bagi Si Kecil. Jadi, pastikan Bunda membaca artikel ini sampai selesai, ya. 

Bagaimana Sifat Orang Tua Permisif? 

Melansir dari verywell mind, pola asuh permisif merupakan gaya pengasuhan yang ditandai dengan minimya tuntutan dari orang tua. Orang tua permisif umumnya penyayang, namun minim memberikan pedoman dan aturan kepada Si Kecil. Mereka lebih bersikap seperti teman dan tidak mengharapkan perilaku dewasa dari anak-anaknya.

Orang tua yang menerapkan pola asuh ini jarang membuat atau menegakkan aturan dan struktur. Mereka lebih membebaskan anak-anaknya dan membiarkan mereka menjalani hidup tanpa banyak kontrol. Meskipun hangat dan penuh kasih sayang, pola asuh ini kurang berusaha untuk mendisiplinkan anak. 

Tentu, hal ini dapat membuat Si Kecil kesulitan anak dalam pengaturan diri dan pengendalian diri karena minimnya panduan dan batasan. Pola asuh permisif memiliki dampak positif dan negatif bagi Si Kecil. Di satu sisi, anak-anak merasa bebas dan mandiri. Di sisi lain, mereka mungkin kurang memiliki disiplin dan tanggung jawab.

Karakteristik Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

  • Penuh dengan kasih sayang.
  • Meminta pendapat Si Kecil dalam keputusan besar.
  • Lebih menekankan kebebasan anak daripada tanggung-jawab.
  • Aturan yang minim dan tidak konsisten.
  • Penggunaan suap (mainan, makanan, dan hadiah) sebagai motivasi.
  • Hubungan lebih seperti teman.
  • Kurang struktur.
  • Konsekuensi yang jarang diterapkan.

Dampak Buruk Pola Asuh Permisif pada Anak 

Pola asuh permisif, akan memberikan banyak kebebasan pada Si Kecil  dan sedikit batasan, dalam pola asuh ini dapat memberikan beberapa dampak buruk, loh, Bun. Melansir dari Michigan State University berikut beberapa dampaknya:

  • Anak menjadi kurang bertanggung jawab.
  • Kebebasan berlebihan dalam hal makan, tidur, pekerjaan rumah, dan lainnya.
  • Anak membuat keputusan sendiri tanpa bimbingan orang tua.
  • Anak menjadi impulsif, agresif, dan kurang mandiri.
  • Berisiko mengalami gangguan kecemasan.
  • Kepercayaan diri yang berasal dari luar.

Dampak Positif Pola Asuh Permisif

Meskipun pola asuh permisif sering dikritik karena kurangnya disiplin dan struktur, terdapat beberapa aspek positif yang dapat Bunda pertimbangkan, seperti:

Kedekatan Emosional Dengan Orang Tua

Orang tua permisif umumnya lebih responsif, penuh kasih sayang, dan hangat dalam hubungan mereka dengan anak-anak. Hal ini dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi Si Kecil, serta meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Efek Perlindungan Terhadap Perilaku Berisiko

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola asuh permisif dapat memberikan efek perlindungan yang sama terhadap perilaku berisiko. Hal ini karena Si Kecil merasa lebih bebas untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka tentang masalah mereka, sehingga mereka mendapatkan dukungan dan arahan yang dibutuhkan.

Memiliki Rasa Percaya Diri yang Tinggi

Si Kecil yang dibesarkan oleh orang tua permisif memiliki rasa percaya diri yang lebih baik daripada anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh yang lebih otoriter. Hal ini karena anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif merasa lebih dihargai dan diterima apa adanya, sehingga mereka lebih percaya diri dengan diri mereka sendiri.

Cara Mengubah Pola Asuh Permisif

Jika Bunda merasa pola asuh terlalu permisif dan ingin menerapkan gaya yang lebih tegas dan terarah, berikut beberapa tips yang bisa Bunda coba:

  • Buat aturan rumah yang jelas.
  • Konsisten dalam menegakkan aturan.
  • Berikan konsekuensi yang tepat.
  • Gunakan pujian dan penghargaan.
  • Berkomunikasi dengan terbuka.
  • Bersabarlah.
  • Cari dukungan, pasangan keluarga, atau profesional.

Bunda, setiap anak berbeda dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Tidak ada satu gaya pengasuhan yang cocok untuk semua anak. Hal terpenting adalah Bunda menemukan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian Si Kecil.

Jika Bunda merasa pola asuh terlalu permisif dan ingin menerapkan gaya yang lebih tegas dan terarah, tips-tips di atas dapat membantu Bunda. Ingatlah bahwa perubahan membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan sampai dengan pola asuh yang kurang tepat, Si Kecil jadi cengeng dan manja. Namun jika Si Kecil sudah telanjur seperti ini, segera tangani dengan cara berikut, yuk: 7 Cara Mengatasi Anak Manja dan Cengeng

Referensi:

  • Verywellmind. Permissive Parenting Characteristics and Effects. Diakses pada 20 Maret 2024. https://www.verywellmind.com/what-is-permissive-parenting-2794957 
  • Michigan State University. Permissive parenting style. Diakses pada 20 Maret 2024. https://www.canr.msu.edu/news/permissive_parenting_style