Perkembangan teknologi yang pesat turut memengaruhi tumbuh kembang Si Kecil, terutama dengan semakin umumnya penggunaan handphone (HP) oleh anak-anak. Meskipun smartphone dapat memberikan dampak positif bagi anak, penggunaan yang berlebihan juga bisa membuat mereka kecanduan. Kecanduan ini bisa berdampak negatif pada perilaku dan kemampuan kognitif anak. Untuk lebih memahami dampak negatif HP untuk anak-anak, mari kita simak artikel berikut ini.
Masa kanak-kanak sangat berpengaruh pada perkembangan seseorang di masa depan kelak. Sayangnya, paparan smartphone secara berlebih ternyata terbukti memberikan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak. Dampak tersebut di antaranya:
Penggunaan smartphone dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Merujuk pada First Cry, beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi munculnya tumor akibat penggunaan smartphone secara berlebihan. Meskipun membutuhkan penelitian lebih lanjut, radiasi yang dipancarkan oleh smartphone berpotensi dapat mengganggu kinerja otak.
Selain itu, terlalu sering melihat layar yang terlalu terang dan duduk dalam posisi yang tidak bergerak untuk waktu yang lama ketika menggunakan smartphone bisa mengurangi aktivitas fisik anak. Dampak jangka panjangnya adalah potensi obesitas dan risiko gangguan kesehatan lainnya.
Merujuk pada NCBI, penggunaan smartphone dapat memiliki dampak negatif pada pola tidur anak dan remaja. Penggunaan smartphone berlebihan pada malam hari dapat berhubungan dengan gangguan tidur seperti insomnia.
Kebiasaan ini juga dapat berpengaruh pada kualitas tidur anak, terutama jika anak memainkan smartphone dalam kondisi gelap. Menurut Kementerian Kesehatan, paparan cahaya terang dari layar smartphone dapat mengganggu produksi hormon melatonin dan mengganggu ritme sirkadian. Ritme sirkadian adalah jam biologis manusia, yaitu siklus yang mengatur berbagai pola tidur dan bangun, suhu tubuh, tekanan darah, dan produksi hormon.
Penggunaan smartphone secara berlebihan terbukti berpengaruh negatif pada kesehatan mental. Menurut NCBI, ada gejala internalisasi seperti gangguan kecemasan dan depresi yang muncul dari penggunaan smartphone. Dalam konteks anak dan remaja, gejala internalisasi dapat mencakup masalah seperti kecemasan, depresi, ketakutan, perasaan sedih, perasaan bersalah, dan gejala-gejala lain yang terjadi di dalam diri, dan tidak selalu tampak secara eksternal.
Jika dikaitkan dengan gangguan jam biologis, terlalu banyak bermain smartphone pada malam hari membuat istirahat anak tidak maksimal. Dampaknya adalah Si Kecil merasa lelah dan tidak bersemangat melakukan aktivitas keesokan harinya.
Faktor lainnya adalah kemungkinan cyberbullying, yaitu potensi anak menjadi korban intimidasi, pelecehan, atau tekanan dari sesama pengguna media online. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kesehatan mental anak di masa ini dan masa depan.
Keterampilan sosial dilihat dari kemampuan anak berinteraksi dengan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menyebabkan isolasi sosial. Si Kecil akan lebih memilih berinteraksi melalui smartphone daripada secara langsung dengan orang lain. Jika anak terlalu banyak menggunakan HP, akan ada jarak yang timbul antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya.
Anak-anak hanya akan fokus pada kehidupan yang ada di dalam smartphone-nya. Waktu bermain dengan teman sebayanya dapat tersita dengan bermain smartphone.
Perhatian terhadap lingkungan sekitarnya juga akan berkurang. Anak akan merasa ketergantungan pada dunia digital, bahkan cenderung merasa bahwa dunia nyata tidak semenyenangkan dunia maya. Hal ini tentu berpengaruh negatif pada kemampuan bersosialisasi dan bergaul dengan lingkungannya.
Jika anak menghabiskan banyak waktu untuk bermain dengan smartphone, hal tersebut dapat berimbas negatif pada prestasi akademiknya. Waktu yang seharusnya diisi dengan belajar dan mengerjakan tugas sekolah, justru ia habiskan untuk bermain smartphone.
Menurut NCBI, penggunaan smartphone berlebihan juga berdampak pada penurunan daya konsentrasi dan fokus anak. Akibatnya, anak akan kesulitan memahami materi dan pelajaran sekolahnya.
Untuk mengatasi hal ini, Bunda dan Ayah perlu menjadi tech savvy agar dapat memantau penggunaan gadget dan memanfaatkan teknologi sebagai media belajar yang efektif untuk anak. Cari tahu caranya di sini: Cara Orang Tua Tech Savvy Mendukung Perkembangan Anak.
Dengan semua dampak negatif HP yang sudah dijelaskan di atas, penting bagi Bunda untuk mengenali tanda-tanda Si Kecil yang kecanduan bermain HP. Mengutip dari Healthline, segera evaluasi pemberian HP jika Bunda menemukan tanda-tanda kecanduan HP seperti berikut ini:
Untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak, Bunda perlu segera melakukan interupsi jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda kecanduan. Ada beberapa tips yang dapat Bunda lakukan, di antaranya:
Tips tersebut dapat mulai Bunda terapkan agar anak beralih dari aktivitas online menjadi offline. Tidak perlu khawatir atau bingung apa yang dapat dilakukan, Bunda dapat mencari inspirasi aktivitas atau permainan yang dapat membantu mengalihkan anak dari gadget, sembari menstimulasi kecerdasannya di artikel berikut ini: Permainan Edukatif untuk Meningkatkan Kecerdasan Si Kecil.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel 5 Dampak Negatif HP pada Tumbuh Kembang Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?