Di era digital ini, gadget sering kali menjadi alat yang praktis untuk menenangkan anak saat rewel atau menghilangkan kebosanannya. Namun, jika penggunaannya tidak dikendalikan dengan baik, maka Si Kecil dapat mengalami kecanduan. Maka perlu langkah-langkah khusus agar Bunda bisa mengelolanya dengan baik seperti memberikan contoh pada Si Kecil.
Lalu, apa lagi kiat-kiatnya? Yuk Bunda, kita bahas apa saja dampak negatifnya serta cara untuk mencegahnya.
Pertama, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja dampak negatif terekspos pada gadget sejak usia dini. Pada lima tahun pertama kehidupan, otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi otak anak, membuatnya kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar cenderung mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dan memiliki keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
Selain itu, bahaya radiasi dari gadget juga perlu diwaspadai. Sistem saraf anak yang masih dalam tahap perkembangan dan tulang tengkorak yang lebih tipis dibandingkan orang dewasa menjadikan mereka lebih rentan terhadap dampak negatif radiasi. Paparan radiasi yang terus-menerus di sekitar kepala dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan sel-sel otak anak, yang bisa berdampak jangka panjang pada kesehatannya.
Penggunaan yang berlebihan juga berisiko mengganggu penglihatan anak. Menurut para ahli, anak-anak membutuhkan variasi dalam jarak pandang untuk perkembangan penglihatan yang optimal. Namun, terlalu sering menatap layar gadget dari jarak yang tetap dan dalam waktu yang lama dapat menurunkan fungsi penglihatan anak, serta meningkatkan risiko mata lelah dan rabun jauh.
Salah satu cara untuk mencegah kecanduan gadget adalah dengan membatasi penggunaannya sesuai dengan usia anak. Sebaiknya anak di bawah usia 18 bulan tidak diperkenankan menggunakannya, kecuali untuk fitur video chat yang dapat membantu mereka mengenali wajah dan suara keluarga yang jauh.
Pada usia 18 hingga 24 bulan, jika Bunda ingin memperkenalkan media digital kepada Si Kecil, pilihlah program yang berkualitas tinggi. Dampingi anak saat menonton atau bermain dengan gadget, dan berikan penjelasan tentang apa yang dilihatnya untuk membantu proses pembelajaran. Anak-anak pada usia ini memerlukan bimbingan dalam memahami konten digital agar tidak hanya terpaku pada hiburan semata.
Untuk anak usia 2 hingga 5 tahun, tetapkan aturan khusus mengenai waktu penggunaannya. Batasi screen time, dan pastikan bahwa konten yang dikonsumsi adalah program-program yang mendidik dan bermanfaat. Dengan pengawasan yang tepat, gadget dapat menjadi alat bantu belajar yang efektif tanpa menimbulkan risiko kecanduan.
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, sehingga Bunda perlu memberi contoh yang baik dalam penggunaannya. Jika Bunda ingin anak mengurangi waktu di depan layar, pastikan Bunda juga mengurangi kebiasaan menggunakannya, terutama di depan Si Kecil. Jadikan waktu luang sebagai kesempatan untuk berinteraksi dengan anak, bermain, atau melakukan kegiatan bersama.
Selain itu, ajak anak untuk membaca buku, bermain di luar, atau melakukan aktivitas kreatif lainnya. Dengan mengarahkan perhatian anak pada kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat, Bunda bisa membantu mengurangi ketergantungan mereka. Ingatlah bahwa pendidikan terbaik dimulai dari tindakan nyata, yaitu menjadi suri tauladan terbaik dan konsisten untuk Si Kecil.
Mengawal Si Kecil agar ia pandai mengelola penggunaan gadget adalah bagian dari ATENSI Bunda sebagai orang tua yang peduli akan tumbuh kembangnya. Apa saja hal-hal lain yang perlu bunda perhatikan dari mencurahkan kasih sayang pada Si Kecil? Yuk, pelajari selengkapnya di sini: Atensi Orang Tua sebagai Pilar untuk Dukung Potensi Si Kecil.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Jitu untuk Mencegah Anak Kecanduan Gadget
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?