Kekurangan vitamin C seringkali diasosiasikan dengan munculnya sariawan pada mulut atau penurunan daya tahan tubuh. Ternyata, Si Kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan, kekurangan vitamin ini juga bisa memberikan dampak negatif untuk pertumbuhannya, loh, Bun. Misalnya, nafsu makan yang menurun, sering kelelahan, hingga gangguan kesehatan kulit dapat ditimbulkan dari kurangnya asupan vitamin ini.
Untuk mengetahui apakah Si Kecil mengalami defisiensi vitamin C, baca artikel ini untuk mengetahui apa saja tanda-tandanya, yuk.
Defisiensi atau kekurangan vitamin C membuat daya tahan tubuh menjadi lemah. Hal tersebut dikarenakan nutrisi ini memiliki peran penting untuk meningkatkan produksi sel darah putih, seperti sitokin, neutrofil, limfosit, dan fagosit, yang berfungsi melawan infeksi.
Vitamin ini juga berperan sebagai antioksidan. Keberadaannya akan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang terkandung dalam polusi udara, asap kendaraan, bahkan dari makanan cepat saji yang dikonsumsi.
Merujuk pada NCBI, nutrisi ini dapat memengaruhi enzim seperti TET (ten-eleven translocation) yang penting dalam mengatur respon imun tubuh. Selain itu, nutrisi ini juga berperan untukmemperbaiki fungsi barier epitel, yaitu jaringan tubuh yang berfungsi sebagai penghalang masuknya mikroba. Barier dapat ditemukan seperti pada saluran pernapasan, yang dapat membantu mencegah masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh.
Defisiensi vitamin C pada anak ditandai dengan gangguan fisik maupun perilaku anak. Ciri-cirinya antara lain adalah penurunan nafsu makan, anak sering terlihat kelelahan, serta gangguan pada mulut, kuku, dan kulit. Kekurangan vitamin ini juga dapat membuat mood anak sering naik turun, loh, Bun.
Jika tubuh sering merasa kelelahan, hal ini dapat menjadi tanda kekurangan vitamin C. Dilansir dari MDPI, salah satu penyebab kelelahan adalah otak dan otot yang tidak mendapatkan asupan oksigen yang mencukupi.
Oksigen dialirkan oleh sel darah yang dibentuk oleh zat besi. Nah, zat besi dari makanan dapat terserap secara optimal dengan adanya vitamin C di dalam tubuh. Mari simak makanan yang mengandung zat besi tersebut di sini: Makanan untuk Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Si Kecil
Jika tubuh mengalami kekurangan zat tersebut, dampaknya adalah tubuh mudah merasa lelah dan sulit beraktivitas dengan optimal. Merujuk pada itus Health, kelelahan akibat kekurangan vitamin C kemungkinan besar juga biasanya disertai dengan rasa lemas dan nyeri otot.
Gejala defisiensi vitamin C salah satunya adalah hilangnya nafsu makan. Biasanya gejala tersebut muncul bersamaan dengan rasa kurang enak badan lainnya, seperti mual, demam, dan gejala flu.
Nutrisi ini diperlukan untuk membantu tubuh dalam enyerapan zat besi dari makanan yang dikonsumsi Si Kecil. Zat besi berperan dalam pembuatan sel darah merah yang fungsinya adalah mengirimkan makanan ke seluruh tubuh. Jika anak kekurangan zat besi, hal tersebut dapat menghambat penyerapan makanan di dalam tubuh, sehingga berpengaruh negatif terhadappertumbuhan tubuh anak. Misalnya Si Kecil mudah lelah, kulitnya pucat, hingga tinggi dan beratnya sulit naik.
Bun, harap waspada jika berat badan Si Kecil sulit naik, karena efeknya tidak baik untuk masa depannya. Seperti berpotensi stunting dan rentan terkena penyakit lainnya. Untuk mencegah hal tersebut, penuhi kebutuhan vitamin C untuk menambah berat badannya Si Kecil yang bisa didapatkan dari buah-buahan diantaranya jeruk, stroberi, kiwi dan sayuran seperti paprika, brokoli, tomat, bayam. Tak hanya vitamin C, beberapa vitamin berikut bisa menambah berat badan Si Kecil juga, lho. Langsung saja simak artikel ini, ya: Jenis Vitamin Penambah Berat Badan Anak.
Anak yang mengalami kekurangan vitamin C dapat terlihat dari suasana hatinya yang buruk, sehingga lebih mudah tersinggung atau bad mood. Merujuk pada situs Health, hal ini disebabkan oleh rasa tidak enak badan yang dialami. Kondisi tersebut dapat juga diakibatkan oleh anemia, yaitu kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah.
Masalah pada mulut adalah salah satu tanda yang paling sering terlihat pada kondisi defisiensi vitamin C. Nutrisi ini berperan dalam memperbaiki dan memelihara gigi. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan enamel atau lapisan pelindung luar gigi melemah, sehingga gigi lebih mudah rusak.
Solusinya, Bunda perlu memastikan vitamin C Si Kecil tercukupi dan perhatikan pula asupan kalsiumnya. Karena enamel yang lemah juga bisa diatasi dengan mengonsumsi kalsium yang cukup. Untuk ulasan lengkap terkait kesehatan gigi dan makanan yang perlu dihindari, yuk baca artikel ini: Nutrisi untuk Gigi Si Kecil agar Selalu Kuat
Kondisi ini juga dapat menyebabkan peradangan pada gusi yang disebut dengan gingivitis. Gingivitis dapat menyebabkan gusi Si Kecil berdarah, bengkak, atau tampak merah atau ungu.
Kekurangan vitamin C dapat membuat kulit menjadi tidak sehat. Kulit yang sehat mengandung banyak nutrisi ini, terutama di bagian epidermis atau lapisan luar kulit. Menurut Healthline, zat ini dapat menjaga kesehatan kulit dengan melindunginya dari kerusakan oksidatif akibat sinar matahari dan paparan polutan seperti asap rokok atau ozon.
Asupan vitamin C yang tinggi biasanya ditandai dengan kualitas kulit yang lebih baik, sedangkan asupan yang lebih rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kulit kering dan keriput hingga 10% lebih tinggi.
Menurut situs Health, kekurangan vitamin C tidak hanya memengaruhi kulit, tetapi juga mengakibatkan gangguan pada kuku. Jika kuku normalnya berwarna putih agak pink, kekurangan nutrisi ini dapat membuatnya tampak berdarah. Gejala ini muncul karena pembuluh darah yang melemah dan mudah pecah.
Gangguan ini dapat pula berupa kelainan bentuk, yaitu bagian tengah kuku menjorok ke dalam dan ujung kuku terangkat. Bentuknya kuku menjadi menyerupai sendok.
Defisiensi vitamin ini juga dapat menyebabkan rambut tumbuh bengkok atau berbentuk spiral karena kelainan pada struktur protein rambut saat tumbuh. Kondisi ini umum terjadi jika tubuh mengalami Skorbut, atau kondisi langka ketika tubuh tidak dapat mencerna vitamin C dalam waktu lama.
Menurut situs Health, gangguan karena kurangnya vitamin C juga dapat terlihat di sekitar rambut di bagian kaki. Kekurangan nutrisi ini dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan pendarahan di sekitar akar rambut di kaki dan sebagai hasilnya menyebabkan pembengkakan. Kelainan rambut sering kali hilang dalam waktu satu bulan setelah asupan vitamin ditambah.
Bunda, ketahui juga, yuk, apa saja dampak dari kekurangan vitamin lainnya dari A hingga K yang mungkin terjadi pada Si Kecil. Tujuannya adalah agar Bunda bisa mengantisipasinya dengan baik. Selengkapnya bisa Bunda baca di artikel berikut ini: Wajib Tahu, Inilah Gejala Kekurangan Vitamin pada Anak.
Asupan vitamin C dibutuhkan bagi anak yang mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas. Asupan tersebut sebaiknya disesuaikan dengan angka kebutuhan harian, yang berbeda tergantung dengan usia. Merujuk pada Mckenzie Pediatrics, berikut ini angka kebutuhan harian pada anak usia 1-12 tahun :
Untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil, Bunda dapat memberikan asupan makanan yang mengandung nutrisi-nutrisi tersebut. Beberapa makanan yang dapat Bunda berikan yaitu:
Selain buah dan sayur, makanan lain yang mengandung vitamin C adalah susu. Jadi, selain mengonsumsi buah dan sayur, menambahkan susu ke dalam menu harian Si Kecil juga sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Untuk mengetahui susu apa yang mengandung vitamin C serta nutrisinya lengkap untuk Si Kecil, baca artikel 7 Merk Susu yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh Anak
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenali Ciri-ciri Kekurangan Vitamin C pada Tubuh Si Kecil
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?