4 Jenis Pola Asuh Anak, Mana yang Terbaik?

Morinaga Platinum ♦ 1 Maret 2017

4 Jenis Pola Asuh Anak, Mana yang Terbaik?

Pola asuh anak adalah pendekatan dan praktik yang digunakan oleh orang tua atau pengasuh untuk membimbing anak secara fisik, emosional, dan perilaku demi mengoptimalkan tumbuh kembangnya. 

Setidaknya ada empat jenis pola asuh anak yang Ayah dan Bunda harus ketahui, yaitu otoritatif, otoriter, tidak terlibat, dn permisif. Masing-masing pola asuh memiliki cara dan pendekatan berbeda dalam membentuk perilaku dan kepribadian anak, yuk simak selengkapnya di sini. 

4 Jenis Pola Asuh pada Anak

Laurence Steinberg, profesor psikologi di Philadelphia, mengatakan bahwa pengasuhan orangtua memiliki dua komponen yaitu gaya pengasuhan (parenting style) dan praktik pengasuhan (parenting practices).

Pola pengasuhan yang efektif dapat mendukung perkembangan kepribadian Si Kecil. Selain itu, ada empat macam pola pengasuhan anak, yakni authoritative, authoritarian, neglectful, dan indulgent, seperti yang disampaikan John Santrock dalam buku yang berjudul Educational Psychology.

Bagaimana detail keempat gaya pola asuh tersebut? Simak di bawah ini:

1. Pola Asuh Otoritatif (Authoritative)

Otoritatif (authoritative) adalah pola asuh yang hangat namun tegas. Ini merupakan kombinasi antara aturan yang jelas dan dukungan emosional yang tinggi.

Orang tua yang menerapkan pola asuh ini memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan kemandirian dan bertanggung jawab, sambil tetap memberikan batasan dan panduan yang konsisten. Ayah dan Bunda mendukung Si Kecil menjadi mandiri dan memiliki kebebasan, namun tetap memberi batas dan kontrol kepadanya.

Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh otoritatif cenderung memiliki rasa percaya diri, kemandirian, dan kemampuan untuk berinteraksi secara sosial.

2. Pola Asuh Otoriter (Authoritarian)

Otoriter (authoritarian) adalah pola asuh ini menuntut kepatuhan yang tinggi memegang kendali yang ketat dari Si Kecil. 

Orang tua dengan pola asuh ini sering kali menetapkan aturan yang ketat tanpa memberikan penjelasan atau ruang untuk diskusi. Artinya, Ayah dan Bunda lebih banyak menggunakan hukuman, batasan, kediktatoran, dan cenderung kaku.

Meskipun tujuan orang tua adalah menjaga disiplin, pola asuh ini bisa mengakibatkan anak menjadi pasif, kurang kreatif, dan memiliki masalah dalam mengambil keputusan.

Bila Ayah dan Bunda menerapkan pola asuh otoriter yang berlebihan, kondisi ini dapat berpotensi menjadi bentuk toxic parenting yang akan memberikan dampak negatif pada perkembangan anak. Temukan lebih banyak informasi tentang tanda-tanda dan cara menghindari toxic parenting dalam artikel ini: Ciri Toxic Parents yang Perlu Dihindari dalam Mendidik Anak

3. Pola Asuh Tak Terlibat (Neglectful)

Dalam pola asuh ini Ayah dan Bunda hanya menunjukkan sedikit komitmen dalam mengasuh Si Kecil, artinya mereka hanya memiliki sedikit waktu dan perhatian untuk Si Kecil.

Pola asuh neglectful bisa terjadi karena kedua orang tua atau salah satunya mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan, masalah pribadi, atau faktor lain yang membuat mereka tidak mampu secara fisik dan emosional memberikan perhatian yang cukup kepada anak. 

Ini dapat membuat anak merasa kurang dihargai, tidak mendapatkan dukungan emosional yang diperlukan, dan kesulitan dalam mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang tua.

4. Pola Asuh Permisif (Indulgent)

Ini merupakan pola asuh yang cenderung  menerima, lunak, dan lebih pasif dalam kedisiplinan. Ayah dan Bunda terlalu mengumbar cinta kasih, tidak menuntut, dan memberi kebebasan pada Si Kecil untuk bertindak sesuai keinginannya.

Pola asuh permisif ditandai dengan toleransi yang tinggi terhadap keinginan dan permintaan anak tanpa banyak batasan atau pengawasan. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung ingin anak merasa bebas dan bahagia, namun hal ini juga dapat mengakibatkan anak kurang memiliki pengendalian diri, kesulitan menghadapi aturan, dan kurangnya tanggung jawab.

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Pada Perkembangan Anak

Pola asuh orang tua memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan anak dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Cara orang tua mendidik dan berinteraksi dengan anak dapat membentuk kepribadian, keterampilan, dan pengetahuan mereka.

Berikut adalah beberapa dampak penting dari pola asuh orang tua pada perkembangan anak:

Perkembangan Emosional

Pola asuh yang penuh kasih dan perhatian mendukung perkembangan emosional yang sehat pada anak. Anak-anak merasa lebih aman dan nyaman dalam diri mereka sendiri ketika mereka merasakan dukungan dan cinta dari orang tua.

Namun, bagaimana bila terdapat perbedaan dalam cara mengasuh anak antara Ayah dan Bunda? Agar Si Kecil tidak bingung dan konflik terjadi antara orang tua, yuk, temukan cara menyiasatinya di sini: Cara Menyiasati Perbedaan Pola Asuh Anak dengan Pasangan. 

Perkembangan Sosial

Interaksi positif antara orang tua dan anak membantu mereka memahami dinamika sosial, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan belajar bekerja sama dengan orang lain.

Perkembangan Kognitif

Lingkungan yang memicu interaksi dan pengalaman belajar positif akan membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif seperti berpikir logis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah. Pola asuh yang mendorong eksplorasi dan pembelajaran membantu anak lebih mudah mengembangkan minat mereka dalam berbagai bidang.

Pembentukan Nilai dan Moral

Orang tua berperan penting dalam membantu anak mengembangkan sistem nilai dan moral mereka. Melalui contoh dan pengajaran, anak-anak belajar tentang hal-hal seperti kejujuran, etika, dan tanggung jawab.

Kesehatan Fisik dan Gaya Hidup

Pola asuh yang mendorong pola makan sehat, olahraga, dan perilaku hidup sehat membantu anak mengembangkan gaya hidup yang mendukung kesehatan fisik mereka.

Dari keempat pola asuh di atas, Bunda bisa menerapkannya secara bergantian tergantung pada kondisi dan situasi yang dihadapi. Misalnya, ketika Si Kecil akan melakukan sesuatu yang berpotensi mencelakakan dirinya, maka terapkan gaya asuh authoritarian, lain halnya saat Si Kecil sedang berkreasi, Bunda bisa terapkan gaya asuh indulgent agar ia bisa lebih kreatif.

Diskusikan dan sepakati gaya asuh yang ingin diterapkan di rumah bersama pasangan. Ayah dan Bunda haruslah sepaham mengenai pola asuh ini agar proses pembelajaran Si Kecil berjalan maksimal. Bunda juga wajib menghindari pola asuh yang bisa berdampak negatif. Apa sajakah itu? Baca di sini yuk: 5 Pola Asuh Negatif yang Wajib Dihindari.