Pola pikir si Kecil yang masih dalam tahap perkembangan, akan mudah sekali terpengaruh oleh sikap baik maupun buruk. Di masa ini, Bunda harus memberikan contoh yang menghargai kejujuran agar ia dapat mengadopsi nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah.
Apa saja contoh kejujuran yang bisa ditirunya? Simak di sini, Bunda.
Si Kecil pasti pernah melakukan kesalahan, seperti menumpahkan makanan temannya, mengotori, atau merusak barang. Di saat seperti ini, ia membutuhkan Bunda untuk menanggapinya dengan bijak dan penuh pengertian.
Bunda dapat fokus untuk memperbaiki perilakunya. Misalnya, jika ia menumpahkan makanan temannya, Bunda dapat mengatakan bahwa makanan yang tumpah akan mengotori lingkungan dan temannya tidak akan bisa makan. Kemudian, ajak ia untuk membelikan temannya makanan pengganti dan minta ia untuk memberikannya langsung kepada temannya.
Dengan perilaku seperti ini, ia jadi sadar bahwa kesalahannya telah merugikan temannya. Namun, ia akan tetap merasa dicintai meskipun ia bersalah, dan lain kali ia tidak akan menebus kesalahannya jika hal itu terjadi lagi.
Dalam menghadapi kesalahan, Bunda juga harus mengajarkannya tentang pentingnya meminta maaf. Mendorongnya untuk meminta maaf ketika ia bersalah akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan keberanian dalam dirinya.
Dengan pendekatan ini, ia akan berani menghadapi masalah secara langsung, daripada menghindarinya dengan cara tidak jujur.
Bunda dapat memberi contoh dengan meminta maaf kepadanya jika sewaktu-waktu Bunda melakukan kesalahan, misalnya saat Bunda terlambat menjemputnya sepulang sekolah. Melalui contoh ini, ia akan belajar bahwa meminta maaf akan memperbaiki hubungan antara dirinya dan Bunda. Melakukan kesalahan adalah perilaku yang wajar dan tidak perlu sampai merusak hubungan tersebut.
Salah satu bentuk ketidakjujuran yang mungkin dilakukan Si Kecil di sekolah adalah tidak memberi tahu gurunya bahwa ia kesulitan membaca tulisan gurunya yang terlalu kecil. Hal ini tentu akan merugikannya, membuatnya sulit memahami pelajaran.
Bisa jadi ia tidak jujur kepada gurunya karena merasa malu pada dirinya sendiri akibat mengalami penglihatan yang buram. Bila sikap ini terus berlanjut, maka saat ia dewasa nanti ia akan sulit jujur kepada dirinya sendiri bahwa ia memiliki gangguan penglihatan.
Bunda dapat mengatasinya dengan menemaninya menghadap gurunya untuk mengatakan bahwa tulisan gurunya terlalu kecil, atau ia duduk terlalu jauh dari papan tulis. Guru bisa memberikan solusi dengan menulisnya lebih besar atau mempersilakan Si Kecil duduk di bangku paling depan.
Namun pada akhirnya, ia akan belajar bahwa mengakui kelemahannya itu tidak apa-apa, sehingga ia akan lebih jujur dan berusaha mencari cara untuk mengatasi kelemahannya tersebut.
Bersikap jujur akan menumbuhkan kesehatan mental bagi Si Kecil, sehingga ia akan lebih percaya diri dalam menghadapi kehidupannya di masa mendatang. Kejujuran ini bisa dilatih melalui berbagai ide permainan, dan ide-ide tersebut bisa Bunda temukan di halaman khusus di situs Morinaga ID yang bernama Ide Bermain.
Ide-ide seperti apa yang bisa mengajarkan kejujuran ini? Yuk, simak di sini: Apa Itu 8+1 Kecerdasan Majemuk.
Referensi:
Stanley Primary School. Launch of Honesty Value. Diakses 22 Agustus 2024. https://www.stanley.richmond.sch.uk/news/detail/launch-of-honesty-value/
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Contoh Sikap Jujur yang Dapat Dipelajari Si Kecil di Sekolah
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?