Usia 1 tahun masih menjadi bagian dari periode emas tumbuh kembang Si Kecil. Namun, bagaimana jika saat ini ia malah menjadi susah makan? Jangan sampai hal ini terjadi, Bunda. Agar ia mau makan dengan lahap, mari ketahui cara menghadapinya di sini.
Pola makan Si Kecil di usia ini sangat mudah berubah karena persepsinya terhadap makanan masih berkembang. Apabila jenis makanan yang biasa diberikan masih terbatas, wajar saja kalau ia merasa bosan.
Mungkin ia ingin merasakan makanan lain yang asing baginya, namun ia belum mampu menyampaikan maksudnya dengan jelas. Selain itu, ia mungkin juga ragu terhadap beberapa jenis makanan tertentu.
Oleh karena itu, Bunda perlu memberikan ATENSI pada perubahan pola makannya, seperti waktu makan. Bunda dapat membiasakannya makan terlebih dahulu sebelum bermain. Dengan begitu, ia akan mengerti bahwa ia harus makan di waktu tertentu dan bersikap kooperatif saat ditawari makanan.
Selain itu, Bunda juga dapat memberikan variasi pada makanan untuk menarik perhatiannya. Berikan ia makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda, atau bahkan makanan dengan bentuk yang lucu.
Ciptakan juga suasana waktu makan yang menyenangkan, agar Si Kecil mengasosiasikan waktu ini dengan kegembiraan. Suasana yang ceria ini akan menggugah hatinya untuk makan dengan sendirinya. Hindari memaksa untuk menyuapinya jika ia tidak mau makan. Sebab, memaksanya akan menimbulkan trauma pada dirinya.
Adalah wajar jika keterlambatan tumbuh kembang Si Kecil akibat susah makan ini membuat Bunda khawatir. Penelitian yang dimuat di situs Universitas Gadjah Mada menunjukkan, banyak balita yang akhirnya memiliki tubuh pendek akibat kekurangan gizi. Jika Si Kecil sedang dalam fase susah makan, tentu ia juga akan berisiko mengalami kekurangan gizi, sehingga tumbuh kembangnya pun akan terhambat.
Bunda dapat memantau tumbuh kembang Si Kecil dengan selalu melakukan pemeriksaan rutin dan mencari gejala-gejala keterlambatan perkembangan. Kekurangan NUTRISI dapat terlihat dalam bentuk keterlambatan perkembangan, misalnya lambat merespons percakapan, lambat melakukan aktivitas fisik, atau terdapat kelainan perilaku. Pemantauan rutin ini merupakan bentuk ATENSI Bunda untuk mengantisipasi risiko kekurangan NUTRISI pada Si Kecil saat ia sedang tidak mau makan.
Karena usia ini merupakan masa kritis bagi tumbuh kembangnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya, Bunda. Konsultasi ini akan membantu Bunda mendapatkan saran dan penanganan yang tepat jika Bunda terdapat gejala-gejala keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.
Bunda juga bisa memantau tumbuh kembang Si Kecil agar ideal sesuai usianya dengan memanfaatkan tool Parenthings milik Morinaga secara cuma-cuma. Melalui tool ini, Bunda bisa mengetahui perkembangan Si Kecil secara objektif dan statusnya jika dibandingkan dengan standar WHO. Penasaran? Yuk, coba gunakan sekarang juga di sini: Parenthings.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Menghadapi Si Kecil yang Berusia 1 Tahun dan Susah Makan
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?