Perawatan Anak

Pentingnya Stimulasi untuk Tumbuh Kembang Anak dan Contohnya

Morinaga Platinum - 20 Juli 2023

Pentingnya stimulasi dini bagi tumbuh kembang otak anak ialah karena perkembangan otak Si Kecil merupakan dasar bagi kemampuan belajarnya ketika usianya sudah besar nanti. Otak Si Kecil berkembang selama usianya masih dini, yaitu semenjak di dalam kandungan sampai usianya sekitar 3 tahun.

Maka, jika Bunda ingin Si Kecil cerdas ketika dewasa, Bunda perlu memberikan stimulasi bagi otak Si Kecil semenjak Si Kecil masih berusia dini.

Apa Itu Stimulasi?

Stimulasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar Si Kecil, meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial anak. Stimulasi juga merangsang anak untuk merespon dengan menggunakan tubuh atau indera mereka. Tujuannya adalah untuk mendukung perkembangan anak agar mencapai potensi maksimalnya.

Stimulasi ini melibatkan rangsangan dari lingkungan, baik itu melalui bermain, belajar, atau interaksi sosial, yang dapat membantu anak mengembangkan keterampilan dan kapasitasnya.

Manfaat Stimulasi pada Anak

Stimulasi pada Si Kecil diterima oleh otak mereka sebagai persepsi. Otak Si Kecil bekerja menghubungkan persepsi-persepsi ini membentuk suatu koneksi yang bernama sinaps. Selama berbulan-bulan di usia dini, sinaps-sinaps ini membantu Si Kecil untuk mempelajari dunia sekitarnya, sehingga ia menjadi paham dan semakin cerdas. 

Berikut manfaat lengkap stimulasi terhadap tumbuh kembang anak:

  • Mengembangkan Keterampilan Kognitif: Stimulasi dapat membantu mengembangkan keterampilan kognitif anak, seperti kemampuan memecahkan masalah, logika, dan pemahaman konsep. Ini dapat melibatkan berbagai aktivitas, seperti bermain puzzle, membaca buku, atau bermain game edukatif.
  • Memperkuat Konektivitas Otak: Dalam tahap-tahap awal perkembangan, otak anak sedang dalam proses pembentukan jaringan dan konektivitas antar sel otak. Stimulasi melalui aktivitas fisik dan mental dapat memperkuat konektivitas ini, yang penting untuk belajar dan memproses informasi.
  • Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi: Aktivitas seperti bermain peran, menggambar, atau membuat cerita dapat merangsang imajinasi dan kreativitas anak. Hal ini tidak hanya membuat mereka lebih inovatif dan kreatif, tetapi juga dapat membantu mereka dalam pemecahan masalah dan berpikir secara kritis.
  • Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional: Stimulasi melalui interaksi sosial dapat membantu anak mengembangkan empati, keterampilan komunikasi, dan pemahaman tentang emosi diri sendiri dan orang lain. Ini penting untuk kecerdasan emosional dan kesejahteraan psikologis.
  • Mempercepat Proses Belajar: Dengan memberikan stimulasi yang tepat, kita dapat membantu mempercepat proses belajar anak. Anak yang terstimulasi cenderung lebih cepat memahami konsep baru dan mengingat informasi.
  • Meningkatkan Keterampilan Motorik: Stimulasi fisik, seperti bermain, berlari, atau menggambar, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik mereka. Keterampilan ini penting untuk koordinasi dan keseimbangan.
  • Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Berbagai aktivitas yang membutuhkan fokus dan konsentrasi dapat membantu anak mempertajam kemampuan ini. Dengan konsentrasi yang lebih baik, mereka bisa lebih baik dalam belajar dan menyelesaikan tugas.
  • Membantu Mengembangkan Rasa Percaya Diri: Anak yang terstimulasi dan didukung dalam perkembangan mereka cenderung merasa lebih percaya diri. Rasa percaya diri ini penting untuk keberhasilan dalam belajar dan interaksi sosial.

Secara umum, stimulasi tumbuh kembang dapat membantu memastikan bahwa anak mencapai potensi penuh mereka dan mendukung perkembangan kecerdasan mereka secara menyeluruh.

Bunda jua dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dengan cara berikut ini: Cara Meningkatkan Percaya Diri Anak Sejak Dini

Stimulasi bisa dilakukan dengan mengenalkan permainan seru dan memiliki manfaat untuk mendukung tumbuh kembangnya. Ingin tahu apa saja rekomendasi permainannya? Yuk baca: Ide permainan anak yang mendidik.

Perkembangan Otak Anak Usia Dini

Usia 0-2 Bulan

Otak anak masih baru berkembang. Semua indra sudah mulai berfungsi semenjak sebelum lahir. Pengalaman sensoris selama di dalam kandungan telah membentuk otaknya.

Usia 2-6 Bulan

Saraf-saraf banyak bertumbuhan dalam otak. Sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi yang dirasakan Si Kecil setiap hari, otaknya jadi berkembang. Si Kecil belajar emosi dari orangtuanya ketika orangtuanya bereaksi setiap kali Si Kecil menangis, berteriak, atau senyum.

Usia 6-9 Bulan

Otak Si Kecil tumbuh dengan cepat, membentuk hubungan antara apa yang dia lihat, dia dengar, rasakan, dan bahkan cicipi. Jadi belajar dan berinteraksi bersama Bunda dan Ayah memberikan peluang belajar bagi Si Kecil.

Usia 1-3 Tahun

Sudah terdapat milyaran sinaps saraf yang dibentuk dalam otak Si Kecil. Pertumbuhan saraf yang masif ini dipercepat oleh hubungan positif Si Otak dengan keluarga di sekitarnya. Hubungan positif ini dibangun dari rasa aman dan ekspresi fisik akan kasih sayang yang diterima Si Kecil.

Usia 3-5 Tahun

Perkembangan otak Si Kecil sudah dibangun dari dasar kuat yang dibangun selama di rumah. Jika Si Kecil yang mendapatkan pengalaman belajar yang penuh kasih sayang di rumah, maka ia lebih mudah belajar di lingkungan akademik (misalnya sekolah).

Stimulasi Kecerdasan Otak Anak

Proses tumbuh kembang Si Kecil berlangsung pada periode emas yaitu 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut penelitian yang sudah dilakukan, interaksi antara orangtua dan anak-anaknya mampu memberikan dampak yang sangat besar dalam perkembangan emosional, kemampuan belajar, serta perkembangan fungsi kognitif anak.

Oleh karena itu dalam interaksi dan stimulasi ini orang tua harus memahami apa saja yang perlu diperhatikan agar aktivitas ini bisa mengoptimalkan perkembangan Si Kecil. Untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan, Bunda bisa cek artikel ini: Hal penting yang harus diperhatikan saat stimulasi anak.

Selain itu, terkait interaksi dengan Si Kecil, ada beberapa hal yang bisa Bunda terapkan. Bunda bisa berinteraksi dengan cara menyentuh, memeluk, berbicara, mendengarkan Si Kecil saat berbicara, dan membacakan cerita. Semua aktivitas tersebut sangat berguna bagi perkembangan otaknya.

Stimulasi bahkan bisa diberikan sejak anak masih dalam kandungan, dengan cara membacakan cerita, menyentuh, mendengarkan musik yang lembut, atau mengajaknya ngobrol.

Lalu apa saja yang diperlukan Si Kecil agar ia dapat berkembang sesuai potensi dan secara optimal? Simak poin-poin berikut:

  • Si Kecil harus merasa aman.
  • Si Kecil harus mengetahui bahwa dirinya spesial.
  • Si Kecil harus belajar disiplin.
  • Si Kecil harus belajar mengenai tindakan apa yang bebas dilakukan dan apa yang harus dibatasi.
  • Si Kecil harus diperkenalkan dengan lingkungan sekitarnya melalui media buku, musik, dan mainan edukasi.
  • Si Kecil harus merasa yakin tentang apa yang diharapkan dari lingkungan mereka.

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang, Bunda harus mencermati beberapa prinsip dasar, antara lain:

  • Melakukan stimulasi yang dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
  • Tunjukkan sikap dan perilaku baik untuk dijadikan contoh bagi Si Kecil. Lingkungan sekitar yang positif dapat memberikan rasa kenyamanan baginya.
  • Dengan bermain, Bunda juga memberikan stimulasi, lho. Misalnya dengan bernyanyi atau menari. Terpenting, aktivitasnya dilakukan dengan menyenangkan, tanpa paksaan.
  • Saat menstimulasi Si Kecil, Bunda bisa menggunakan alat bantu. Pastikan alat yang digunakan sederhana dan aman untuk dirinya.
  • Jangan bedakan stimulasi antara anak laki-laki dan anak perempuan.

Walaupun periode kritis perkembangan otak terjadi dalam kelompok usia 0-3 tahun, di mana otak akan mencapai 90% ukuran dewasa, bukan berarti perkembangannya lantas berhenti. Setelah melewati periode kritis tersebut, Bunda harus tetap memberikan stimulasi pada Si Kecil agar total tumbuh kembangnya optimal.

Stimulasi Anak 1 Tahun

Saat berusia 1 tahun, umumnya seorang anak sudah bisa duduk dan berdiri sendiri, berjalan beberapa langkah, berusaha mengikuti orang tua dan lain sebagainya. Pada usia ini, ada beberapa stimulasi yang bisa Anda berikan yaitu:

  • Mengajak Si Kecil untuk melakukan gerakan sederhana seperti menggelengkan kepala, tepuk tangan, melambaikan tangan, menunjuk sesuatu dan lainnya.
  • Belajar menggunakan sendok atau gelas
  • Mengajari kosakata sederhana seperti “mama” dan “papa”

Namun, bagaimana jika Si Kecil sudah tepat berusia 12 bulan, tetapi belum berjalan juga? Tak apa-apa, Bunda, karena mungkin Si Kecil butuh beberapa minggu lagi untuk mengembangkan kemampuannya dan Bunda dapat membantu dengan menstimulasinya. Yuk, lihat di sini tepatnya, Pada Umur Berapa Bayi Bisa Berjalan?

Stimulasi Anak 2 Tahun

Saat berusia 2 tahun, umumnya anak akan menjadi lebih aktif dan ingin mengeksplorasi banyak hal karena rasa penasarannya yang tinggi. Di saat yang sama, ia pun mengalami perkembangan yang pesat secara fisik, intelektual, sosial dan emosional. Oleh karena itu, penting  bagi Bunda untuk mendampinginya dan memberikan stimulasi seperti berikut ini:

  • Memperkenalkan musik
  • Mengajaknya bermain balok angka dan huruf
  • Mengajarkan menggambar dan mewarnai
  • Mengajari kosakata baru seperti nama benda atau hewan di sekitarnya

Stimulasi Anak 3 Tahun

Saat berusia 3 tahun, perkembangan Si Kecil dalam hal motorik kasar, halus, berkomunikasi, sosial dan emosionalnya semakin pesat. Si Kecil menyeimbangkan tubuh, sudah lebih mandiri, dan mampu merangkai kata, coretan yang ia buatpun semakin jelas. Untuk mengoptimalkan perkembangan Si Kecil, ada beberapa stimulasi yang bisa Bunda berikan yaitu:

  • Ajak Si Kecil untuk latihan menggambar dan mewarnai
  • Lebih sering mengobrol dengan Si Kecil mengenai aktivitasnya sehari-hari
  • Ajak membaca buku cerita 

Selain stimulasi, Bunda juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil untuk mendukung pertumbuhannya. Karena nutrisi dan stimulasi adalah faktor penting untuk tumbuh kembang anak. Ketahui yuk kecerdasan anak Bunda dengan Morinaga Mi Play Plan sebelum menentukan pilihan stimulasi yang paling tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Lihat Artikel Lainnya