Perawatan Anak

Kenali Perbedaan Pola Asuh Anak Laki-Laki dan Perempuan

Morinaga Platinum - 23 Januari 2019

Perbedaan pola asuh antara anak laki-laki dan perempuan menjadi kunci penting dalam membentuk perkembangan anak secara holistik. Anak laki-laki sering kali memerlukan pendekatan yang menekankan pada kekuatan fisik, kemandirian, dan pengelolaan emosi yang stabil. 

Di sisi lain, anak perempuan cenderung menghargai komunikasi yang lebih terbuka, penekanan pada hubungan interpersonal, dan pemberian dukungan yang mengedepankan rasa empati dan keterlibatan sosial. Untuk memenuhi kebutuhan masing-masing anak, yuk ketahui perbedaan pola asuh anak laki-laki dan perempuan berikut ini.

Perilaku 

Anak laki-laki cenderung lebih aktif, berani, dan kompetitif, sehingga Bunda perlu memberikan ruang untuk eksplorasi sambil memastikan keselamatannya. Ajak anak laki-laki bermain di luar, berpartisipasi dalam olahraga, dan bermain permainan yang memupuk semangat kompetitif. 

Sebaliknya, anak perempuan umumnya lebih verbal, kooperatif, dan lebih cepat mengembangkan keterampilan komunikasi. Bunda bisa fokus pada kegiatan yang melibatkan komunikasi, seperti bercerita, membaca buku, atau bermain peran, serta mendorong anak perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok yang mendukung kerjasama dan empati.

Pola Komunikasi 

Pola komunikasi anak laki-laki dan perempuan memang berbeda, dan memahami perbedaan ini bisa membantu Bunda dalam mendidik anak dengan lebih efektif. Anak perempuan cenderung lebih cepat mengembangkan keterampilan verbal dan lebih terbuka dalam mengekspresikan perasaannya. Ia sering kali senang berbicara tentang apa yang dialami dan rasakan. 

Untuk mendukung perkembangan komunikasi anak perempuan, Bunda bisa sering mengajak anak perempuan untuk berdialog, mendengarkan ceritanya dengan penuh perhatian, dan memberikan tanggapan yang mendukung serta membangun.

Di sisi lain, anak laki-laki biasanya lebih sedikit berbicara tentang perasaannya dan cenderung lebih suka menunjukkan emosi melalui tindakan. Ia mungkin lebih suka berkomunikasi secara non-verbal, seperti melalui permainan atau aktivitas fisik. 

Oleh karena itu, Bunda bisa mencoba untuk berkomunikasi dengan anak laki-laki melalui kegiatan bersama yang melibatkan gerakan atau permainan. Selain itu, memberikan ruang bagi anak untuk berbicara ketika ia siap juga penting. Bunda bisa memulai percakapan dengan topik yang menarik minatnya, sehingga ia merasa lebih nyaman untuk berbagi.

Aktivitas 

Anak laki-laki biasanya lebih suka aktivitas fisik dan eksploratif. Ia cenderung menyukai permainan yang melibatkan gerakan, seperti berlari, memanjat, dan bermain bola. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membantunya mengembangkan keterampilan motorik kasar, tetapi juga mengasah kemampuan problem-solving dan keberanian. Bunda bisa mendukung anak dengan menyediakan ruang bermain yang aman dan mengajaknya beraktivitas di luar rumah.

Sementara itu, anak perempuan umumnya lebih tertarik pada aktivitas yang melibatkan komunikasi dan kerjasama. Si Kecil sering menikmati permainan peran, menggambar, atau bermain dengan boneka. Aktivitas-aktivitas ini membantu anak perempuan mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi. Bunda bisa mendukungnya dengan menyediakan alat-alat seni, buku cerita, dan permainan yang melibatkan interaksi sosial. Selain itu, aktivitas yang melibatkan kerjasama, seperti proyek seni bersama teman-teman, bisa membantu anak perempuan belajar bekerja dalam tim. 

Role Model 

Anak laki-laki dan perempuan sering kali membutuhkan figur panutan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan karakter mereka. Anak laki-laki biasanya mencari role model yang bisa menunjukkan kekuatan, keberanian, dan ketegasan, dan ayah sering kali menjadi figur panutan utama bagi mereka. 

Ayah bisa menunjukkan nilai-nilai positif seperti integritas, kerja keras, dan empati dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak laki-laki bisa meniru dan belajar dari perilaku tersebut. Selain itu, mengenalkan mereka pada tokoh olahraga atau pahlawan yang menunjukkan ketangguhan dan kepemimpinan juga bisa menjadi inspirasi tambahan.

Sebaliknya, anak perempuan sering kali mencari role model yang menunjukkan kelembutan, kepedulian, dan kemandirian, dan ibu sering kali menjadi figur panutan utama bagi mereka. 

Ibu bisa menunjukkan kasih sayang, ketekunan, dan kemandirian, sehingga anak perempuan bisa belajar dari perilaku ini dan mengembangkan rasa percaya diri serta aspirasi yang tinggi. Mengenalkan anak perempuan pada figur panutan perempuan yang inspiratif, seperti tokoh perempuan sukses lainnya, juga dapat membantu mereka mengembangkan potensi mereka.

untuk mengenal lebih dalam kepribadian Si Kecil dan memberikan stimulus yang sesuai, Bunda dan Ayah dapat memanfaatkan fasilitas identifikasi kecerdasan majemuk yang tersedia di laman Morinaga Multiple Intelligence Play Plan. Di sana, tersedia berbagai ide stimulasi yang menyenangkan dan menarik untuk mendukung perkembangan Si Kecil. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi lebih lanjut pola asuh anak yang sesuai di sini: Morinaga Multiple Intelligence Play Plan.

Referensi:

  • Robin Alter. The difference between raising boys and girls. Diakses pada 2 Juli 2024. http://www.docrobin.com/the-difference-between-raising-boys-and-girls/. 
  • Silly Feet. Should You Parent Girls and Boys Differently? Diakses pada 2 Juli 2024. https://sillyfeet.com/blogs/news/should-you-parent-girls-and-boys-differently.
Lihat Artikel Lainnya