Apakah Bunda merasa bahwa semenjak Si Kecil memasuki sekolah dasar, ia mulai ingin tahu tentang lebih banyak hal dan berusaha mencari jawabannya sendiri? Inilah bukti bahwa kemampuan kognitifnya mulai berkembang pesat. Pada masa ini, aspek perkembangan kognitif menjadi pondasi penting untuk membantunya menyerap pelajaran dengan cepat dan memecahkan masalah secara logis.
Dalam artikel ini, Bunda akan memahami mengapa proses berpikir ini memiliki peran penting. Bunda juga dapat mengetahui bagaimana cara untuk mendukungnya, seperti menerapkan cara belajar yang tepat hingga memenuhi kebutuhan otaknya akan NUTRISI. Dengan pengetahuan yang tepat, Bunda dapat mempersiapkan Si Kecil tumbuh menjadi #GenerasiPlatinum yang percaya diri menghadapi masa depan.
Perkembangan kognitif adalah proses yang melibatkan cara Si Kecil berpikir, memahami, belajar, dan mengolah informasi. Proses ini mencakup kemampuan mengingat, pemahaman sebab-akibat, hingga keterampilan memecahkan masalah. Sejak lahir sampai dewasa, aspek kognitifnya akan terus berkembang dan membangun fondasi bagi kemampuan berpikir di tahap berikutnya.
Memasuki usia 7-12 tahun, ia mulai dapat mengatur pikirannya secara lebih terstruktur. Ia dapat memahami konsep-konsep abstrak seperti sebab-akibat, perbandingan ukuran, dan mulai memikirkan strategi alternatif untuk berbagai tantangan. Pada fase ini, perkembangan kognitif yang optimal akan mendukung kesiapannya dalam menguasai pelajaran di sekolah.
Kemampuan berpikir logis dan kritis juga mendorong kemampuannya bersosialisasi. Saat mampu berpikir logis dan kritis, ia lebih peka terhadap sudut pandang teman-temannya. Ia juga dapat belajar menyelesaikan konflik dengan lebih tenang. Dasar kognitif yang kuat membantunya beradaptasi lebih baik di lingkungan sosialnya serta belajar menghargai keragaman cara berpikir maupun pendapat orang lain.
Menurut teori Piaget, sejak usia 7 tahun, Si Kecil akan memasuki suatu tahap dari perkembangan kognitif ini berupa tahapan operasional konkret. Tahap ini akan berlangsung hingga usia 11 tahun. Pada tahap ini, ia belajar memecahkan masalah menggunakan logika sederhana dan lebih mudah memahami konsep-konsep seperti klasifikasi (mengelompokkan objek) dan konservasi (memahami bahwa jumlah atau volume tidak akan berubah meskipun bentuknya berganti). Kemampuan ini membuatnya mampu melihat berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan lebih dari satu hal sekaligus.
Tetapi pada usia ini, meskipun ia telah dapat berpikir logis, ia masih membutuhkan contoh nyata agar proses belajarnya lebih efektif. Sebagai sarana stimulasi berpikir yang menyenangkan, Bunda dapat memberikan berbagai kegiatan seperti permainan strategi, misalnya catur, puzzle, atau teka-teki.
Bunda juga dapat mengajaknya melakukan eksperimen sains sederhana (misalnya mencampur pewarna makanan atau mengamati pertumbuhan tanaman dari bijinya), hingga membaca buku cerita yang meningkatkan imajinasi dan mengajak diskusi. Aktivitas-aktivitas semacam ini membantu mengasah rasa ingin tahu, keterampilan berpikir kritis, sekaligus menumbuhkan kegembiraan dalam belajar.
Peran Bunda sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menantang. Berikan pendampingan ketika Si Kecil bereksplorasi dan jangan lupa mengapresiasi setiap usahanya. Melalui dukungan positif, ia akan semakin termotivasi untuk untuk mencari jawaban, mengekspresikan ide, dan belajar dari kesalahan. Inilah bekal berharga bagi kemampuan berpikirnya di tahap selanjutnya.
Perkembangan kognitif yang baik membawa banyak manfaat bagi Si Kecil selama masa Sekolah Dasar. Ia akan lebih mudah memahami pelajaran di kelas karena sudah memiliki dasar berpikir yang terstruktur. Ketika guru menjelaskan konsep matematika atau sains yang kompleks, kemampuan kognitifnya yang telah berkembang optimal dapat menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Ini membuat proses belajarnya terasa lebih lancar dan menyenangkan.
Kemampuan kognitifnya yang meningkat juga memengaruhi interaksi sosial dan emosional Si Kecil. Ketika ia mampu berpikir logis, ia akan berlatih memahami sudut pandang orang lain, belajar bernegosiasi, dan mencari solusi bersama. Hal ini berguna bagi kerja sama kelompok maupun hubungan pertemanan. Selain itu, pemahaman perasaan orang lain akan membantunya berempati dan merasa nyaman di lingkungan yang beragam.
Perkembangan kognitif juga meningkatkan kreativitas Si Kecil. Seiring kemampuan berpikirnya yang makin terbuka, ia dapat menuangkan ide baru dalam berbagai proyek seperti eksperimen sains atau kegiatan seni. Ia belajar mengolah gagasan, mencoba pendekatan berbeda, dan menyelesaikan masalah secara orisinal. Proses kreatif ini sekaligus melatih keterampilan berpikir kritis yang akan terus dibutuhkan saat ia beranjak dewasa.
Keterampilan kognitif yang optimal juga membuatnya menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Terbiasa berpikir sistematis membuatnya yakin bahwa setiap tantangan bisa dihadapi dengan cara tertentu. Keyakinan ini menguatkan karakter tangguh dan membantunya siap menghadapi tuntutan akademik serta dinamika kehidupan di masa depan.
Peran Bunda dalam mendukung perkembangan kognitif Si Kecil tidak hanya terbatas pada menyediakan aktivitas belajar yang seru, tetapi juga memastikan asupan NUTRISI terpenuhi, terutama DHA. DHA adalah salah satu jenis asam lemak omega-3 yang membantu pembangunan dan memelihara fungsi otak.
Pasokan DHA yang cukup akan menunjang fokus, memori, dan kecepatan berpikir, sehingga ia lebih siap menghadapi tugas-tugas sekolah maupun aktivitas sehari-hari. Bunda dapat memenuhi kebutuhannya melalui makanan kaya omega-3 seperti ikan salmon, sarden, makarel, dan telur.
Untuk memenuhi kebutuhan harian dengan cara yang lebih praktis, Bunda bisa memilih susu yang sudah diperkaya DHA. Dengan mengombinasikan NUTRISI seimbang dan stimulasi yang tepat, ia akan semakin mudah berkonsentrasi dan menyelesaikan berbagai tantangan yang membutuhkan pemikiran logis.
Ketika asupan DHA dan stimulasi otak seimbang, dampaknya tidak hanya pada nilai akademik, tetapi juga pada kepercayaan dirinya. Ia merasa mampu mengikuti pelajaran di kelas dengan baik dan siap berkompetisi secara sehat. Rasa percaya diri yang tumbuh akan membuatnya lebih bersemangat mencoba hal-hal baru, termasuk pelajaran sains yang menuntut logika tinggi atau lomba-lomba yang menguji kreativitas.
Perkembangan kognitif Si Kecil pada masa sekolah dasar merupakan pondasi penting bagi masa depannya. Bunda dapat mendukung proses ini dengan memberikan stimulasi belajar yang menyenangkan, menghadirkan lingkungan kondusif, dan memastikan asupan NUTRISI yang tepat.
Salah satu sumber nutrisi yang praktis untuk perkembangan otak adalah susu dengan kandungan DHA. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Bunda bisa menemukannya pada susu Morinaga Chil School Gold Geniupro dan Morinaga Chil School Platinum MoriCare+ Triple Bifi. Yuk, cari tahu keunggulan kedua susu tersebut dan perbedaannya pada halaman berikut ini: Morinaga Chil School Gold, Banyak Pilihan Rasanya.
REFERENSI
Global Indian School. Why Is Cognitive Skills Development Important In Early Childhood? Diakses pada 05 Februari 2025. https://globalindianschool.org/jp/tokyo/blog-details/skills-for-cognitive-development-in-early-childhood
Klik Dokter. Daftar Makanan Sehat yang Mengandung Omega-3. Diakses pada 05 Februari 2025. https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/daftar-makanan-sehat-yang-mengandung-omega-3
Very Well Mind. Piaget's 4 Stages of Cognitive Development Explained. Diakses pada 05 Februari 2025. https://www.verywellmind.com/piagets-stages-of-cognitive-development-2795457
Very Well Mind. The Concrete Operational Stage of Cognitive Development. Diakses pada 05 Februari 2025. https://www.verywellmind.com/concrete-operational-stage-of-cognitive-development-2795458
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Mendukung Perkembangan Kognitif Si Kecil di Usia Sekolah Dasar
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?