Tips Mengatasi Sakit Gigi Anak dan Cara Mencegahnya Sejak Dini

Morinaga Platinum ♦ 20 September 2024

Tips Mengatasi Sakit Gigi Anak dan Cara Mencegahnya Sejak Dini

Bunda, sakit gigi pada anak bukan hanya membuat mereka rewel, tapi juga bisa memengaruhi asupan nutrisinya dan mengganggu tumbuh kembang. Salah satu penyebab tersering adalah gigi berlubang, kondisi yang sangat umum terjadi di usia balita hingga anak sekolah. Rasa nyeri akibat kerusakan gigi ini bisa datang tiba-tiba, dan membuat Si Kecil sulit makan, tidur, hingga bermain.

Tapi jangan khawatir, ada berbagai cara mengatasi sakit gigi pada anak yang bisa dilakukan, baik di rumah maupun melalui bantuan dokter gigi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini agar Bunda tahu langkah apa yang perlu dilakukan ketika anak mengalami sakit gigi.

Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Anak dengan Aman dan Efektif

Saat anak mengalami sakit gigi, penting untuk segera memberikan pertolongan pertama agar rasa nyeri tidak berlanjut. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa Bunda coba di rumah:

1. Kompres Air Hangat atau Dingin

Jika Si Kecil mengeluh sakit di bagian pipi atau gusi, Bunda bisa mengompres area luar pipi menggunakan kain yang dibasahi air hangat atau dingin. Kompres ini dapat membantu meredakan nyeri dan bengkak ringan yang mungkin terjadi akibat infeksi atau pembengkakan pada gusi.

2. Berkumur dengan Air Garam Hangat

Berkumur menggunakan air hangat yang dicampur sedikit garam bisa membantu membersihkan sisa makanan dan bakteri penyebab sakit gigi. Namun pastikan anak sudah cukup besar dan mampu berkumur tanpa menelan airnya.

3. Gunakan Minyak Cengkeh sebagai Pereda Alami

Minyak cengkeh dikenal memiliki kandungan eugenol yang bersifat antiseptik dan pereda nyeri. Bunda bisa mengoleskan sedikit minyak cengkeh pada kapas, lalu tempelkan pada area gigi yang sakit. Cara ini bisa membantu meredakan rasa nyeri sementara.

4. Berikan Obat Pereda Nyeri Jika Perlu

Jika rasa sakit tidak tertahankan, Bunda bisa memberikan obat pereda nyeri khusus anak, seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis. Pastikan Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

5. Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut Anak

Pastikan anak tetap menyikat gigi meski sedang sakit gigi, dengan gerakan lembut dan menggunakan sikat gigi yang lembut juga. Ini penting untuk menghilangkan sisa makanan yang bisa memperparah infeksi dan nyeri.

Perawatan Fluorida untuk Gigi yang Baru Berlubang

Jika lubang pada gigi masih dalam tahap awal, dokter gigi biasanya menyarankan perawatan fluorida. Zat ini berfungsi memperkuat enamel dan menghentikan perkembangan lubang.

Perawatan dilakukan dengan mengoleskan larutan fluorida berkonsentrasi tinggi pada area yang terdampak. Proses ini tidak menyakitkan dan sangat efektif jika dilakukan sejak dini. Fluorida juga bisa didapatkan dari pasta gigi anak yang sesuai anjuran dokter.

Perawatan Filling untuk Gigi yang Sudah Rusak

Jika lubang pada gigi sudah cukup dalam dan menyebabkan nyeri, maka tindakan filling atau penambalan gigi perlu dilakukan. Ini adalah prosedur umum yang membantu memulihkan bentuk dan fungsi gigi yang rusak.

Tahapan perawatan filling meliputi:

  • Dokter akan membersihkan bagian gigi yang berlubang dengan alat khusus.
  • Setelah itu, lubang akan diisi dengan bahan tambalan seperti resin komposit (warna menyerupai gigi), amalgam, atau porselen.
  • Gigi yang ditambal akan dipoles agar halus dan nyaman digunakan saat mengunyah.

Manfaat filling untuk anak:

  • Menghentikan kerusakan gigi lebih lanjut
  • Meredakan rasa nyeri akibat lubang
  • Mengembalikan fungsi gigi untuk makan dan bicara
  • Mencegah infeksi yang lebih parah

Untuk anak-anak, biasanya digunakan bahan tambalan berwarna putih agar tampil alami. Semakin cepat ditambal, semakin banyak bagian gigi yang bisa diselamatkan dan semakin kecil risiko komplikasi.

Kapan Perlu ke Dokter Gigi?

Tidak semua sakit gigi bisa ditangani di rumah, Bunda. Ada saat-saat di mana membawa anak ke dokter gigi adalah langkah paling bijak. Berikut tandanya:

  • Anak terus mengeluh sakit meski sudah dikompres atau diberi obat
  • Terdapat bengkak pada pipi atau gusi
  • Anak demam disertai nyeri pada gigi
  • Gigi terlihat berlubang besar atau berubah warna
  • Anak tidak bisa makan atau tidur dengan nyaman selama lebih dari satu hari

Pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sangat disarankan agar masalah pada gigi anak bisa terdeteksi sejak dini. Pemeriksaan ini penting untuk mencegah kerusakan gigi semakin parah dan memastikan pertumbuhan gigi anak berjalan normal. Dengan mengunjungi dokter tersebut 2 kali setahun, kesehatan dan kesejahteraan Si Kecil pun akan selalu terlindungi.

Pencegahan Sakit Gigi Sejak Dini

Lebih mudah mencegah daripada mengobati, bukan? Berikut beberapa kebiasaan sehat yang bisa membantu mencegah anak mengalami sakit gigi:

  • Ajarkan anak menyikat gigi dua kali sehari, terutama sebelum tidur malam
  • Gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida untuk memperkuat enamel
  • Batasi konsumsi makanan manis atau lengket yang mudah menempel di gigi
  • Berikan susu pertumbuhan yang rendah gula untuk mengurangi risiko kerusakan gigi
  • Ajak anak rutin berkunjung ke dokter gigi sejak usia dini
  • Dorong anak untuk berkumur setelah makan dan menghindari camilan berlebihan
  • Awasi anak saat menyikat gigi untuk memastikan tekniknya benar

Kesehatan gigi dan mulut yang baik akan berpengaruh besar terhadap kualitas hidup anak. Anak yang bebas dari sakit gigi akan lebih mudah makan, tidur nyenyak, dan beraktivitas tanpa hambatan.

Bunda, supaya lubang giginya tidak menjadi semakin luas, penting juga untuk memilih susu yang rendah gula. Dengan rendahnya kandungan gula pada susu yang dikonsumsi Si Kecil, maka semakin minim gula yang tertinggal pada lapisan giginya. Dampaknya, semakin sedikit penumpukan gula yang dapat diproses menjadi asam dan akan menambah lubang pada giginya.

Seperti apa susu pertumbuhan yang rendah gula ini? Mari simak rekomendasinya pada halaman berikut ini: Rekomendasi Susu Pertumbuhan Rendah Gula untuk Si Kecil.

Referensi: