Cadel adalah sebuah gangguan ketika seseorang mengalami kesulitan melafalkan huruf-huruf atau kata tertentu dengan baik. Huruf tersebut antara lain R, D, L, N, S, T, atau Z. Cadel seringkali dialami oleh balita.
Gangguan ini dapat membuat anak kesulitan berkomunikasi dengan jelas hingga kehilangan rasa percaya diri. Nah Bunda, simak penyebab dan cara menghilangkan cadel di artikel berikut ini.
Cadel merupakan salah satu fase yang umum dialami setiap anak. Gangguan perkembangan anak ini umumnya terjadi pada anak yang hendak belajar berbicara. Tak perlu khawatir, kondisi ini biasanya bersifat sementara, seiring berjalannya waktu cadel pada anak akan menghilang dengan sendirinya.
Meski begitu, cadel juga sulit diprediksi apakah akan terbawa hingga dewasa atau tidak. Terlebih jika anak sudah menginjak usia 5 tahun, untuk menghilangkannya perlu penanganan khusus. Berikut beberapa hal penyebab anak bicara cadel:
Tahukah Bunda bahwa kemampuan anak mengucapkan berbagai kata secara sempurna bergantung pada kematangan sistem saraf otak? Salah satu kasusnya terjadi pada bagian yang mengatur koordinasi motorik otot-otot lidah.
Kematangan koordinasi tersebut lazim dialami oleh anak usia tiga tahun yang terhitung masih sangat muda. Hal ini juga tidak terlepas dari salah satu sistem saraf otak yang mengatur fungsi bahasa, yakni area broca yang mengatur koordinasi alat-alat vokal dan area wernicke yang berfungsi untuk pemahaman terhadap kata-kata.
Apabila anak berbicara cadel, jangan biarkan untuk dijadikan sebagai candaan atau meniru gaya bicara cadelnya. Dalam hal ini, Bunda perlu mengajarkan Si Kecil untuk berbicara dengan pengucapan yang benar. Salah satu cara yang sederhana untuk melatih koordinasi mulut anak adalah meniup gelembung atau peluit.
Penyebab cadel lainnya, yaitu kebiasaan menghisap dot atau empeng. Meski kebiasaan ini memang wajib dilakukan oleh anak agar kebutuhan susunya terpenuhi, tapi orangtua perlu berhati-hati. Pasalnya, kebiasaan menghisap dot atau empeng yang berlebihan dapat berakibat pada gangguan bicara, cadel.
Bahkan, mengisap dot bisa membuat lidah Si Kecil terbiasa untuk terdorong ke depan dan berada di antara giginya. Hal ini bisa membuat Si Kecil tidak mampu mengucapkan huruf “S” dan “Z” dengan jelas.
Tongue tie adalah istilah yang digunakan pada lidah dan memiliki jaringan seperti kait di bawahnya. Kait itu dikenal dengan nama frenulum linguae. Frenulum linguae akan menarik lidah ke dalam, sehingga lidah tidak leluasa bergerak.
Oleh karena itu, terjadi miskoordinasi gerakan lidah dan menyebabkan anak mengalami gangguan berbicara cadel. Bila kondisi ini semakin parah, maka jaringan frenulum linguae akan dipotong oleh dokter, agar lidah Si Kecil dapat kembali bergerak dengan leluasa.
Posisi rahang atas dan rahang bawah yang tidak sesuai atau langit-langit di mulut yang terlalu tinggi dapat mengganggu proses pembentukan suara. Hal ini disebabkan, karena beberapa jenis suara dan huruf membutuhkan mulut yang tertutup sempurna.
Oleh karena itu, pembentukan suara akan lebih sulit terjadi pada anak dengan kelainan posisi rahang. Beberapa huruf seperti huruf “D”, “l”, dan “N” umumnya terbentuk saat lidah menempel ke langit-langit.
Apabila langit-langit terlalu tinggi, maka proses pembentukan suara pada pengucapan huruf-huruf tersebut tidak sempurna, sehingga anak akan mengalami cadel. Lazimnya, kelainan ini sulit untuk diperbaiki dan anak harus berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi atau bedah mulut untuk memperbaiki posisi rahang dan langit-langit mulutnya.
Lidah yang berukuran besar atau terlalu menjorok ke luar gigi juga dikenal dengan nama macroglossia. Kondisi ini jika dibiarkan akan membuat penyakit cadel pada anak semakin parah. Biasanya keadaan ini juga dikenal dengan sebutan cadel antar gigi (interdental) dan kerap terjadi pada penderita down syndrome.
Ketika anak berusia 5 tahun, cadel pada anak akan lebih sulit untuk dihilangkan. Berikut beberapa jenis cadel pada anak berusia di atas lima tahun yang perlu Bunda ketahui:
Jenis cadel yang disebabkan oleh lidah yang menonjol di antara dua gigi depan.
Jenis cadel yang disebabkan oleh posisi lidah yang menyentuh kedua gigi depan, sehingga menyebabkan kesulitan dalam melafalkan huruf “S”, “T”, atau “Z”.
Jenis cadel yang disebabkan oleh udara yang ada di dalam rongga mulut tapi justru diarahkan ke lidah bagian bawah, maka pelafalan huruf “S” tidak mendesis.
Jenis cadel yang disebabkan oleh karena lidah menyentuh langit-langit mulut yang lunak saat berbicara, sehingga pelafalan yang dikeluarkan berbeda.
Sebagai Bunda mungkin khawatir jika cadel pada anak akan terbawa hingga Si Kecil dewasa. Perlu dipahami, bahwa cadel tidak dapat disembuhkan dengan menggunakan obat yang dapat di beli di apotik.
Sejauh ini cadel hanya bisa disembuhkan dengan melakukan terapi. Selain itu, untuk mengatasi gangguan berbicara, seperti cadel, Bunda dapat melakukan beberapa cara jitu berikut:
Jadwalkan untuk dapat melatih posisi lidah dan mulut anak untuk mengucapkan berbagai huruf yang terdengar sulit, misalnya huruf “R”. Kebiasaan melatih posisi lidah dapat membuat anak lebih mudah mengingatnya. Lakukan kebiasaan ini berulang-ulang di depan cermin.
Ciptakan permainan yang dapat melatih kekuatan motorik mulut anak, misalnya meniup terompet mainan, meniup gelembung air sabun, hingga minum dengan sedotan. Gerakan tersebut dapat melatih kekuatan motorik di mulut anak. Kekuatan motorik yang terlatih, dapat mendukung kemampuan berbicara pada anak.
Ajarkan agar anak dapat mengucapkan keinginan dan kebutuhannya dengan jelas. Cara ini dapat dilakukan sebagai tes, sebelum orang tua menuruti keinginan ataupun kebutuhan Si Kecil.
Ingat ya Bun, ketika sedang berkomunikasi dengan Si Kecil, Bunda jangan ikutan cadel. Sebaiknya, lakukan koreksi bicara Si Kecil agar mereka bisa mengulang dan mengungkapkan kata dengan jelas.
Dot atau empeng kurang menstimulasi perkembangan motorik mulut itulah kenapa terlalu sering menggunakan dapat menyebabkan cadel. Karena faktor inilah, sebaiknya Bunda membatasi penggunaan dot atau empeng. Jika Si Kecil masih belum bisa lepas pada alat ini, sebaiknya hanya gunakan di malam hari saat Si Kecil akan tidur.
Upayakan untuk memberikan empeng hanya saat Si Kecil akan tidur, lalu lepaskan ketika Si Kecil sudah tertidur. Bunda perlu menghindari kebiasaan menggunakan dot sepanjang waktu pada anak. Umumnya hal ini lebih mudah dilakukan saat anak sudah menginjak usia 18 bulan.
Meski sepele, cadel dapat menyebabkan anak merasa minder. Untuk itu, Sebaiknya Bunda tidak pernah merendahkan kecadelan anak. Berikan dukungan psikologis ke anak, misalnya dengan memberikan pujian setiap kali Si Kecil berhasil mengeja dengan benar.
Selain menerapkan cara tersebut untuk menghilangkan cadel, sangat disarankan agar Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi cadel Si Kecil. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kelainan pada lidah anak dan juga rekomendasi terapi yang tepat.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Penyebab Cadel pada Anak dan Cara Menghilangkannya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?