Emosi merupakan ungkapan perasaan yang dimiliki manusia ketika berada dalam situasi tertentu yang berhubungan dengan orang yang dianggapnya penting. Hal ini dapat diartikan menjadi banyak sisi mulai dari marah, sedih, senang, hingga takut. Sebagai orang dewasa, mengendalikan emosi dapat dikatakan sebagai hal yang penting.
Namun hal ini sangat berbeda dari sisi pandang Si Kecil. Bunda pasti sudah mengetahui bahwa anak-anak cenderung masih belum bisa mengendalikan emosi mereka sehingga peran Bunda sebagai orang tua sangatlah penting. Oleh karena itu, Bunda dapat mengikuti beberapa tips untuk mengelola emosi anak berikut ini sehingga tidak salah dalam mengambil langkah.
Sama halnya dengan orang dewasa, anak kecil juga mempunyai emosional negatif. Dalam kondisi tertentu, emosional negatif ini sering diekspresikan dengan tindakan seperti kesal atau marah.
Emosional negatif bisa muncul karena banyak faktor, diantaranya suasana hati yang tidak stabil, meniru orang lain, dilarang melakukan sesuatu, hingga kemampuan yang tidak sekuat keinginannya.
Anak yang sedang mengalami kondisi ini tentu perlu ketenangan. Salah satu cara yang bisa Bunda lakukan yaitu menasehatinya secara halus. Misalnya, "Sesuai janji, 5 menit lagi mainnya selesai ya, selepas makan kita tidur siang".
Dalam tahapan perkembangan emosi anak, penting bagi Bunda untuk mengenali penyebab emosional negatif yang muncul. Dengan memahami faktor-faktor pemicu tersebut, Bunda dapat lebih efektif dalam memberikan dukungan dan menasehati anak secara halus, membantu mereka mengelola emosinya dengan lebih baik. Maka dari itu, kenali tahapan perkembangan emosi anak berikut ini: 3 Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia Dini.
Cara mengontrol emosi anak berikutnya dapat dilakukan dengan mengajarkan Si Kecil untuk mengungkapkan perasaan yang mereka rasakan. Biasanya, Bunda tahu betul apa yang diinginkan oleh Si Kecil sehingga dapat berkomunikasi dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah itu, Bunda dapat mengajarkan Si Kecil untuk duduk dan mengatur nafas ketika sedang marah atau emosi. Dengan demikian, Si Kecil dapat mengerti apa yang harus mereka lakukan jika berada di posisi yang sama kemudian hari.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Bunda tidak hanya perlu mengetahui penyebab meledaknya emosi Si Kecil namun juga mengajarkan dan mengarahkan mereka cara untuk menenangkan diri. Hal ini tentu tidak dapat ditemukan langsung melainkan dengan jalan trial dan error sehingga Si Kecil juga Bunda tahu sistem atau langkah mana yang tepat digunakan untuk mengatasinya. Beberapa diantaranya dapat berupa meminta Si Kecil duduk, mengatur nafas, minum segelas air, hingga tidur.
Ada hal penting lain yang harus Bunda persiapkan untuk mengajari Si Kecil cara mengendalikan emosi yakni menentukan batasan. Namun, jangan sampai batasan ini membuat Si Kecil merasa tertekan karena Bunda terlalu memaksakan kehendak. Jadi, pastikan untuk mempertimbangkan segala aspek termasuk dari sisi Si Kecil. Selain itu, Bunda juga diminta untuk tetap konsisten akan batasan yang sudah ditetapkan. Sehingga Si Kecil dapat memahami aturan dan kesungguhan Bunda dalam menetapkan berbagai batasan tersebut.
Biasanya, setelah menentukan batasan dan konsistensi, Si Kecil belum sepenuhnya patuh terhadap berbagai macam ketetapan yang sudah ditentukan. Hal ini dapat memicu lepas kendalinya emosi orang tua. Namun, yang perlu diingat adalah jangan sampai Bunda melakukan kekerasan kepada Si Kecil. Tidak hanya Si Kecil, Bunda juga harus tau bagaimana cara mengatasi emosi sehingga berbagai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya bisa tetap dijalankan dengan sempurna.
Perkembangan emosi anak usia dini memang belum stabil. Oleh karena itu, orang tua akan menjadi figur yang sempurna sebagai contoh ketika sedang diselimuti emosi. Seperti yang Bunda sudah ketahui bahwa anak adalah seorang peniru yang ulung sehingga tidak heran jika banyak sifat yang kita tunjukkan sehari-hari dapat kembali ditirukan oleh Si Kecil. Begitu juga cara Bunda dalam mengatasi emosi.
Tips berikutnya yang bisa Bunda lakukan untuk mengelola emosi Si Kecil adalah berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Hal ini akan membantu Bunda mengekspresikan rasa empati kepada Si Kecil. Berbincanglah dengan Si Kecil ketika mereka sudah lebih tenang dan tidak distraksi dari televisi maupun mainan apapun sehingga pembicaraan akan lebih optimal dan dimengerti dengan baik.
Tips mengelola emosi anak berusia 1 hingga 3 tahun juga dapat dilakukan dengan cara memberikan mereka apresiasi meski dalam bentuk yang tidak besar. Hal ini dilakukan tentu bukan tanpa alasan yakni agar Si Kecil tidak merasa terabaikan. Bunda bisa mulai dari hal-hal yang bersifat sepele. Contohnya saja, ketika Si Kecil membantu Bunda mengambilkan sesuatu, berilah mereka ungkapan terima kasih hingga pujian sederhana. Tidak hanya itu, Bunda juga bisa mengapresiasi Si Kecil dengan memberikan mereka pelukan maupun ciuman yang hangat.
Ketika membantu Si Kecil mencari cara untuk mengatasi emosi mereka, Bunda perlu banyak bersabar. Jika mengontrol emosi sendiri sangat sulit, maka mengajarkan Si Kecil cara mengendalikan emosi dua kali lipat lebih sulit.
Ada banyak hal yang bisa Bunda lakukan agar lebih sabar, diantaranya menghabiskan waktu bersama, membangun support system, hingga berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater. Selain itu, Bunda juga bisa mencari berbagai referensi tentang gejolak emosi anak sekaligus dengan cara menanganinya.
Nah, bagaimana Bunda? Mengelola emosi Si Kecil memang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra ya. Selain 9 hal diatas, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak Bunda lakukan saat Bunda mengajarkan anak mengelola emosi. Beberapa diantaranya jangan sampai terpancing amarah, membentak, memaki, bahkan merundung mereka.
Selain itu, hindari melakukan kekerasan fisik karena bisa membahayakan Si Kecil. Bunda juga tidak perlu malu untuk meminta maaf kepada Si Kecil jika terdapat kesalahan selama Bunda mengajari mereka. Jadi, sudah siap menerapkan berbagai macam tips tersebut? Selamat mencoba.
Jangan lupa juga, Bunda, untuk belajar lebih banyak lagi tentang bagaimana perkembangan emosi pada anak-anak di sini: Inilah Faktor dan Tahapan Perkembangan Emosi Anak Usia Dini
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Praktekin Yuk Bunda 9 Tips Kelola Emosi Anak, Dijamin Ampuh!
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?