Parenting Parenting

Pentingnya Setting Boundaries untuk Anak-Anak

Morinaga ♦ 30 Juni 2025

Pentingnya Setting Boundaries untuk Anak-Anak

Bunda mungkin pernah merasa serba salah saat harus tegas pada Si Kecil. Ingin memberi kebebasan, tapi juga khawatir jika terlalu longgar justru membuatnya bingung dalam bersikap. Di sinilah setting boundaries atau penetapan batasan memainkan peran besar dalam pola asuh yang sehat.

Aturan yang jelas bukan sekadar larangan, melainkan panduan yang membantunya memahami mana perilaku yang dapat diterima dan mana yang perlu dihindari. Ketika ia tahu arah yang dituju, rasa percaya diri dan kontrol diri pun mulai terbentuk. Ia tidak lagi merasa dihukum, melainkan dibimbing.

Dengan adanya batasan yang konsisten, ia justru merasa lebih tenang karena tahu apa yang diharapkan dari dirinya. Ia tidak perlu menebak-nebak bagaimana harus bertindak dalam berbagai situasi. Di situlah karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab mulai tumbuh secara alami.

Apa yang Dimaksud dengan Setting Boundaries?

Setting boundaries dalam pengasuhan berarti menetapkan aturan dan batasan jelas dalam kehidupan sehari-hari Si Kecil. Ini bisa berupa waktu tidur, durasi bermain gadget, atau cara berbicara yang sopan. Tujuannya adalah membimbingnya tumbuh dengan arah yang lebih terstruktur, bukan membatasi kebebasan secara semena-mena.

Saat Bunda menerapkan batasan, itu menjadi sinyal tentang hal-hal yang diterima dalam keluarga dan mana yang sebaiknya dihindari. Ini membuatnya belajar memahami aturan tanpa merasa bingung atau ragu dalam bertindak. Tanpa arahan jelas, ia akan kesulitan membedakan mana yang tepat dan tidak.

Contohnya, daripada berkata "Berhenti main tablet sekarang!" dengan nada kesal, Bunda bisa berkata, "Saat ini belum waktunya main tablet, nanti sore baru boleh, ya." Nada yang tenang dan penjelasan yang logis akan jauh lebih mudah dipahaminya. Ia tahu batas waktunya, dan Bunda tetap memegang kendali tanpa perlu marah-marah.

Pentingnya Setting Boundaries Penting untuk Anak

Jika Si Kecil tumbuh dalam boundaries yang konsisten, ia akan merasa aman karena ia tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Rasa aman ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan, baik pada lingkungan maupun pada orang-orang terdekatnya. Seiring waktu, batasan yang jelas juga membentuk pola disiplin yang kuat, karena ia belajar bertanggung jawab atas tindakannya.

Kepercayaan dirinya juga lebih kuat saat bersosialisasi. Ia belajar bahwa setiap lingkungan memiliki tata cara yang perlu dihargai, dan kemampuan ini memudahkan dalam beradaptasi dengan orang lain. Kemampuan menerima perbedaan juga terbentuk melalui kebiasaan yang ditanamkan sejak dini.

Aturan yang disampaikan dengan penuh ketegasan namun tetap hangat, membentuk kemampuannya dalam mengelola emosi. Ia mulai memahami bahwa setiap tindakan membawa dampak, dan dari sana Si Kecil belajar menghadapi kekecewaan atau kemarahan secara lebih dewasa. Inilah pondasi yang penting dalam membangun kestabilan emosi di masa tumbuh kembangnya.

Cara Menetapkan Batasan pada Anak-anak

Langkah awal dalam menetapkan batasan adalah membuat kesepakatan yang disesuaikan dengan usia dan rutinitas Si Kecil. Aturan sebaiknya spesifik, mudah diingat, dan diterapkan secara konsisten setiap hari. Contohnya bisa berupa waktu tidur yang teratur atau larangan menggunakan gadget saat makan.

Penjelasan yang masuk akal akan membantunya memahami alasan di balik aturan yang dibuat. Bunda bisa menyampaikan dampak dari suatu kebiasaan dengan bahasa yang sederhana dan logis. Ketika ia mengerti tujuannya, ia lebih mudah mengikuti arahan tanpa merasa dipaksa.

Ketenangan nada suara dan kejelasan sikap jauh lebih efektif daripada larangan yang diulang-ulang dengan nada tinggi. Komunikasi yang terbuka menciptakan suasana yang mendukung proses belajar, sehingga arahan yang diberikan lebih terasa sebagai bentuk perhatian daripada tekanan. Keteladanan dari Bunda juga menjadi bagian penting dalam proses ini. Kebiasaan ini mengajarkan bahwa aturan bukan hanya untuknya, tetapi berlaku untuk seluruh keluarga.

Tantangan dalam Menetapkan Batasan untuk Si Kecil

Terkadang Bunda mungkin merasa berat hati saat harus tegas, apalagi jika Si Kecil merengek atau menangis. Ada kalanya kita tergoda memberi kelonggaran hanya demi meredakan suasana. Namun, batas yang sering berubah justru membingungkan dan membuatnya tidak tahu mana yang harus diikuti.

Perlawanannya juga bisa jadi ujian tersendiri. Ia mungkin mencoba menawar, merajuk, atau bahkan marah karena tidak mendapatkan yang diinginkan. Tapi reaksi ini adalah bagian wajar dari proses belajar mengendalikan diri dan memahami batas.

Agar lebih mudah menjalani proses ini, Bunda bisa menetapkan konsekuensi yang logis dan jelas. Misalnya, jika tidak merapikan mainan, maka waktu bermain akan dikurangi keesokan harinya. Dengan cara ini, ia tahu bahwa setiap tindakan membawa akibat, dan Bunda tetap konsisten dalam bersikap.

Menetapkan setting boundaries bukan sekadar bagian dari pola asuh, tapi cara membentuk karakter sejak dini. Dengan arahan yang jelas, Si Kecil belajar mengenali tanggung jawab dan konsekuensi. Ini adalah bekal penting untuk menghadapi dunia luar dengan bijak.

Batasan yang disampaikan dengan kasih sayang akan membangun kedisiplinan tanpa tekanan. Ia pun tumbuh dengan rasa percaya diri, lebih stabil secara emosi, dan mampu bersosialisasi dengan sehat. Di sinilah peran Bunda menjadi sangat berarti.

Jika Bunda ingin memahami lebih dalam cara menjaga kesehatan mentalnya, jangan ragu untuk mulai dari sekarang. Dapatkan informasi untuk mengambil langkah pengasuhan yang lebih bijak di sini: Cara Menjaga Kesehatan Mental Si Kecil Sejak Dini.

Referensi:

  • Parenting Place Charitable Trust. How to set boundaries that actually work. Diakses 13 Juni 2025. https://parentingplace.nz/resources/how-to-set-boundaries-that-actually-work 
  • Child Mind Institute. Teaching Kids About Boundaries. Diakses 13 Juni 2025. https://childmind.org/article/teaching-kids-boundaries-empathy/ 
  • WOHM. Setting Healthy Boundaries for Children: Age-Appropriate Guidelines.Diakses 13 Juni 2025. https://wohum.org/setting-healthy-boundaries-for-children-age-appropriate-guidelines