Menurut World Health Organization (WHO), berat badan ideal anak yang berusia antara 1-5 tahun ialah antara 9,6-18,4 kg untuk anak laki-laki, dan antara 9,2-17,9 kg untuk anak perempuan. Standar berat ini digunakan untuk memprediksi apakah Si Kecil cukup gizi atau malah malnutrisi.
Lantas sudah optimalkan berat badan Si Kecil? Yuk bandingkan berat badannya dengan informasi yang ada di artikel ini.
Berdasarkan acuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mengacu pada WHO, tinggi dan berat badan ideal anak dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Berikut adalah daftar tinggi dan berat badan anak usia 1 - 5 tahun:
Pada umumnya, bayi akan bertumbuh dan bertambah berat paling cepat dalam 6 bulan pertama kehidupan. Bayi cenderung akan bertambah berat sekitar 4–7 ons, atau 113–200 gram (g), per minggu dalam 4 sampai 6 bulan pertama.
Pertambahan berat badan bayi kemudian sedikit melambat, dengan kenaikan rata-rata sekitar 3-5 ons (sekitar 85-140 g) per minggu saat bayi berusia 6-18 bulan. Rata-rata, bayi akan tiga kali lipat lebih berat pada ulang tahun pertama mereka jika dibandingkan dengan berat lahirnya.
Namun, beberapa bayi mengalami kenaikkan berat badan yang stabil dan tetap dalam persentil yang sama atau mendekatinya selama beberapa bulan. Sementara beberapa lainnya mengalami kenaikkan berat badan dengan cepat, menandakan percepatan pertumbuhan, yang bisa terjadi kapan saja. Hal ini tentu saja dapat memindahkan berat badan ideal anak ke persentil yang baru.
Penting untuk tidak fokus pada berat badan sebagai satu-satunya indikator perkembangan fisik. Pengukuran lain dari perkembangan ini termasuk panjang dan lingkar kepala bayi.
Dalam mengukur lingkar kepala Si Kecil, sebaiknya Bunda mencocokkannya dengan grafik lingkar kepala bayi normal menurut WHO. Mari tengok dulu ukuran lingkar kepala bayi berdasarkan WHO pada halaman ini: Kenali Tumbuh Kembang Bayi Sehat dari Ukuran Lingkar Kepala
Mempertimbangkan ketiga pengukuran memberi dokter gambaran tentang bagaimana bayi tumbuh dengan membandingkan bayi yang satu dan lainnya dengan usia serta jenis kelamin yang sama.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berat badan ideal anak, yaitu:
Bayi laki-laki yang baru lahir cenderung lebih besar daripada bayi perempuan yang baru lahir, dan biasanya berat badan badan mereka bertambah sedikit lebih cepat selama masa bayi. Pada umumnya, perbedaan berat bayi baru lahir laki-laki dan perempuan adalah 4 sampai 27 persen.
Pertumbuhan berat badan juga dapat bergantung pada apakah bayi mengonsumsi ASI atau susu formula.
American Academy of Pediatrics mencatat bahwa bayi yang diberi ASI akan mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih cepat daripada bayi yang diberi susu formula selama 6 bulan pertama.
Namun, tingkat itu bisa berubah ketika bayi berusia 6 bulan ke atas. Bayi yang diberi ASI akan mengalami perlambatan pertumbuhan berat badan daripada bayi yang diberi susu formula ketika mereka berusia 6 bulan hingga 1 tahun. Hal ini dapat terjadi apabila kualitas ASI yang diberikan kepada Si Kecil menurun, sehingga berat badan bayi yang diberi susu formula bisa meningkat lebih cepat.
Meski demikian, ASI adalah asupan yang terbaik untuk dikonsumsi oleh Si Kecil. ASI dapat diberikan kepada Si Kecil hingga usianya menginjak 2 tahun. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk menjaga kualitas ASI-nya supaya asupan nutrisi untuk Si Kecil tetap terjaga.
Bunda juga perlu memberi Si Kecil makanan yang mengandung jenis vitamin penambah berat badan anak seperti vitamin A, D, E, dan B kompleks yang membantu meningkatkan penyerapan nutrisi serta pertumbuhan yang sehat. Yuk, baca selengkapnya: Jenis Vitamin Penambah Berat Badan Anak.
Masalah kesehatan yang mendasari kondisi medis tertentu dapat menyebabkan lambatnya pertambahan berat badan bayi. Misalnya, bayi dengan kelainan jantung bawaan dapat menambah berat badan pada tingkat yang lebih lambat daripada bayi tanpa kondisi ini.
Masalah kesehatan yang mempengaruhi penyerapan nutrisi atau pencernaan, seperti penyakit celiac, juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang lambat. Melansir klikdokter.com, celiac merupakan penyakit autoimun yang terjadi karena tubuh tidak dapat mentoleransi makanan yang mengandung gluten.
Pertumbuhan dan penambahan berat badan bayi yang lahir prematur akan lebih lambat selama tahun pertama mereka daripada bayi yang lahir cukup bulan.
Namun, banyak bayi yang lahir prematur mengalami peningkatan berat badan yang cepat dan "mengejar ketertinggalan berat badannya” di usia 2 tahun. Faktor utama untuk mengejar ketertinggalan tersebut adalah memastikan kebutuhan nutrisi dan gizi Si Kecil terpenuhi dengan baik.
Selain itu, bayi yang lahir prematur juga wajib dipantau secara rutin setiap satu bulan sekali oleh dokter. Bunda wajib memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia koreksi bayi prematur.
Tinggi badan adalah cerminan potensi ukuran tubuh manusia. Potensi tinggi tubuh seseorang diturunkan secara genetik sehingga dengan mengukur tinggi badan ibu, berat badan lahir bayi dapat diperkirakan.
Semakin tinggi seorang ibu, semakin besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi dengan berat yang lebih besar. Sebaliknya, semakin pendek seorang ibu, semakin besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih kecil.
Berat badan ibu berhubungan langsung dengan berat badan bayi. Ibu hamil dengan berat badan berlebih, lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih besar.
Semakin banyak penambahan berat badan saat hamil, semakin besar pula bayi yang dikandung. Pertambahan berat ibu saat hamil berhubungan dengan jumlah kalori yang dimakan. Berlebihnya kalori berarti semakin banyak kalori yang tersedia untuk pertumbuhan jaringan bayi. Kenali lebih jauh tentang tips meningkatkan berat badan anak dengan membaca konten ini, yuk: Tips dan Cara Menaikkan Berat Badan Anak Balita.
Terdapat cara lain untuk memantau apakah berat badan bayi sudah ideal atau belum, yakni menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan umurnya. Berikut adalah rumus untuk menghitung berat badan ideal anak:
IMT = Berat Badan (kg)/Tinggi Badan (m)
Setelah menghitung dengan menggunakan rumus IMT, Bunda dapat melihat hasilnya dan memastikan apakah berat badan Si Kecil sudah ideal atau belum berdasarkan tabel berat badan ideal anak menurut WHO di atas.
Selain itu, Bunda juga dapat membandingkan berat badan Si Kecil dengan berat badan bayi lainnya yang berusia dan memiliki jenis kelamin yang sama.
Saat menilai berat badan ideal anak, sebaiknya Bunda mencari pertumbuhan yang stabil, bukan terfokus persentase target. Pasalnya, jika berat badan bayi berada dalam persentase yang lebih rendah, mereka belum tentu akan sulit bertumbuh. Sama halnya dengan bayi yang memiliki persentase yang lebih tinggi, belum tentu mereka akan mudah bertumbuh.
Mengetahui tentang berat rata-rata berdasarkan bulan dapat membantu Bunda dalam mengukur berat badan ideal anak, tetapi sebaiknya Bunda juga mencari indikator penting lainnya seperti panjang dan lingkar kepala.
Biasanya, para dokter juga memperhitungkan apakah berat badan ideal anak akan tercapai tepat waktu atau tidak. Dengan mengambil riwayat medis terperinci, mereka dapat mengesampingkan kondisi medis atau pertimbangan nutrisi apa pun yang mungkin mencegah bayi menambah berat badan dengan tepat
Demikianlah berat badan ideal anak berdasarkan usianya dan rumus menghitungnya. Untuk melengkapi kecukupan gizi yang dibutuhkan Si Kecil, Bunda dapat memberikan Si Kecil susu pertumbuhan yang tepat seperti Morinaga Chil Kid Platinum MoriCare Triple Bifidus untuk Si Kecil berusia 1-3 tahun.
Morinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus dengan Inovasi Unggulan berupa sinergi nutrisi antara faktor Kecerdasan Multitalenta, Pertahanan Tubuh Ganda dan faktor Tumbuh Kembang Optimal dukung Si Kecil menjadi Generasi Platinum yang Multitalenta.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Berat Badan Ideal Anak Menurut WHO untuk Usia 1-5 Tahun
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?