Peranan Sistem Pencernaan dalam Tubuh Si Kecil

Morinaga Platinum ♦ 2 Juli 2024

Peranan Sistem Pencernaan dalam Tubuh Si Kecil

Sistem pencernaan adalah rangkaian organ yang bekerja sama untuk mencerna makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh Si Kecil. Sistem ini terdiri dari organ-organ penting berupa mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, hati, pankreas, usus besar, dan anus. Yuk, cari tahu apa yang dilakukan masing-masing organ ini bagi proses pencernaannya.

Mulut

Mulut merupakan pintu pertama dalam sistem pencernaan. Di sini, proses pencernaan dimulai dengan mengunyah makanan menggunakan gigi. 

Selain itu, mulut juga membasahi makanan dengan air liur yang mengandung enzim bernama amilase, yang memecah karbohidrat dari makanan menjadi gula. Dengan mengunyah makanan hingga halus, maka proses pencernaan selanjutnya akan menjadi lebih mudah.

Mulut juga bertindak sebagai pertahanan pertama terhadap bakteri dan patogen yang masuk bersama makanan, karena air liur ini mengandung enzim lain bernama lysozyme, yang berfungsi sebagai antibakteri.

Selain itu, mulut juga memiliki peran penting dalam mengecap rasa. Rasa makanan yang enak dapat merangsang produksi air liur lebih banyak, sehingga membantu proses pencernaan.

Kerongkongan

Kerongkongan adalah saluran yang menjadi organ pencernaan sesudah mulut. Setelah makanan dikunyah dan ditelan, makanan akan bergerak memasuki organ ini, lalu turun ke organ lain berupa lambung.

Di ujungnya terdapat katup yang disebut sfingter esofagus bawah. Katup ini mencegah makanan yang sudah memasuki lambung untuk naik kembali ke kerongkongan. Jika katup sfingter ini tidak berfungsi baik pada Si Kecil, ia akan muntah.

Lambung

Lambung adalah kantung berotot untuk menyimpan makanan secara temporer.  Di sini, lambung akan mengeluarkan suatu enzim lain bernama pepsin, yang memecah protein menjadi peptida, yang akan lebih mudah dicerna. 

Lambung juga mengeluarkan senyawa lain bernama asam lambung, yang berfungsi membunuh bakteri berbahaya yang mungkin saja masuk bersama makanan.

Lambung menghasilkan gerakan yang mencampur makanan dengan pepsin dan asam lambung tersebut. Hasilnya, makanan berubah menjadi cairan yang akan lebih mudah dicerna.

Lambung juga membantu mengendalikan nafsu makan dengan melepaskan suatu hormon bernama grelin. Apabila grelin ini meningkat, Si Kecil akan merasa lapar, sehingga ia akan menginginkan makanan.

Pankreas

Pankreas adalah kelenjar yang terletak di belakang lambung. Pankreas memiliki fungsi penting berupa menghasilkan enzim pencernaan. 

Ada 3 macam enzim yang dihasilkannya, antara lain:

  • Amilase untuk memecah karbohidrat
  • Lipase untuk memecah lemak
  • Protease untuk memecah protein 

Selain itu, pankreas juga memproduksi hormon lain berupa insulin yang mengatur kadar glukosa dalam darah Si Kecil. Jika insulin bekerja, maka glukosanya akan meningkat dan Si Kecil menjadi kenyang. Tetapi jika kadar insulin berkurang, maka glukosanya akan berkurang pula, dan Si Kecil akan merasa lapar.

Karena fungsi menghasilkan enzim dan insulin yang diemban pankreas ini, maka jika organ ini terganggu, pencernaan Si Kecil akan ikut terganggu pula.

Hati

Hati adalah organ terbesar dalam tubuh yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah memproduksi empedu. Empedu berperan pada makanan Si Kecil yang mengandung lemak, agar lemak ini dapat larut, sehingga bisa dicerna oleh tubuh.

Selain itu, hati juga memiliki peran untuk menyimpan vitamin dan mineral yang diperoleh Si Kecil dari makanan. Hati juga melakukan proses metabolisme pada karbohidrat, protein, dan lemak. Pada metabolisme  karbohidrat, hati mengubah karbohidrat bernama glukosa menjadi zat lain berupa glikogen. Kelak, ketika Si Kecil memerlukan energi, maka hati akan mengubah glikogen ini menjadi glukosa lagi.

Usus Halus

Usus halus adalah organ sesudah pankreas yang berfungsi mencampur makanan dari lambung dengan cairan empedu dan enzim-enzim dari pankreas. 

Sebagian besar pencernaan terjadi di usus ini, karena umumnya makanan yang dikonsumsi Si Kecil sudah dalam bentuk paling sederhana, sehingga mudah diserap oleh usus. Setelah diserap, maka nutrisi ini akan memasuki aliran darah dan disebarkan ke organ-organ yang memerlukannya.

Dengan penyerapan yang efisien di usus halus, maka nutrisi akan dapat digunakan oleh organ-organ, terutama tulang, otot, dan otak. Ketiga organ tersebut berperan paling besar untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.

Karena itu, Bunda perlu menjaga agar usus halusnya ini selalu sehat dan tidak mengalami penyakit. Salah satu penyakit yang dikenal dapat mengganggu usus ini antara lain flu perut, yang sesungguhnya bukanlah disebabkan oleh influenza. Bunda, mari simak penyebab flu ini di sini: Penyebab Flu Perut pada Anak dan Gangguan yang Sering Muncul.

Usus Besar

Usus besar adalah bagian akhir dari sistem pencernaan. Di sini, air dan garam dari sisa makanan yang tidak dicerna akan diserap kembali ke dalam tubuh. Jika usus ini dapat mencerna air dengan efisien, maka Si Kecil akan selalu memiliki cairan yang seimbang, sehingga fungsi organ-organ tubuhnya akan berjalan dengan baik.

Selain itu, jika masih ada sisa makanan yang tidak tercerna oleh usus halus, maka usus besar akan mengubahnya menjadi tinja.

Usus besar juga merupakan tempat tinggal mikrobiota, yaitu bakteri-bakteri baik maupun bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Apabila bakteri baik dapat mengimbangi bakteri jahat, maka pencernaan Si Kecil akan selalu sehat.

Gangguan pada usus besarnya dapat menyebabkannya menjadi kesulitan buang air besar. Mengapa suatu usus besar dapat terganggu? Yuk, simak jawabannya di sini: Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Mengatasinya.

Anus

Anus adalah saluran terakhir dalam sistem pencernaan, tempat tinja dikeluarkan dari tubuh. Anus memiliki otot khusus yang bernama sfingter juga seperti milik kerongkongan. Namun, fungsi otot sfingternya ini adalah mengatur proses buang air besar.

Otot sfingter bekerja di bawah kendali otak, sehingga pengerjaannya dapat diatur sendiri Si Kecil. Jika ia telah berusia balita, bagian otaknya yang bertugas mengatur otot sfingter telah bekerja dengan baik, sehingga ia bisa menentukan kapan ingin buang air besar dan kapan ia ingin menundanya.

Berbeda dengan bayi, di mana bagian otaknya yang mengatur sfingter ini belum cukup matang, sehingga bayi masih belum bisa menyadari kapan ia ingin buang air besar.

Jadi, Bunda, setiap organ memiliki peranan masing-masing agar proses pencernaan ini selalu lancar. Apabila terjadi gangguan pada salah satu organnya, tentu pencernaannya akan terganggu juga.

Nah, salah satu gangguan yang sering terjadi pada pencernaan Si Kecil ini adalah perut kembung. Kembung ini dapat membuatnya merasa rewel, sehingga ia menjadi sulit bermain dan belajar. Apa yang menyebabkan kembung ini? Mari simak penyebabnya yuk pada halaman berikut ini: Penyebab Perut Kembung pada Anak dan Cara Mengatasinya.

Referensi: 

Cleveland Clinic. Mouth. Diakses pada tanggal 2 Juli 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/body/21765-mouth