Diare pada anak adalah kondisi yang ditandai dengan buang air besar cair, frekuensi lebih dari 3 kali sehari selama minimal 3 hari berturut-turut. Keluarnya cairan yang banyak saat diare, membuat anak berisiko mengalami dehidrasi. Umumnya, diare terjadi akibat dari konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
Lalu, apa tanda anak dehidrasi saat diare? Jawaban dan cara mengatasinya bisa Bunda temukan di artikel ini. Baca selengkapnya, yuk.
Dehidrasi pada anak biasanya ditandai dengan berkurangnya frekuensi buang air dan mata yang cekung. Dehidrasi harus segera diatasi untuk menghindari terjadinya komplikasi yang serius. Berikut ciri lain yang bisa dikenali saat anak dehidrasi karena diare:
Lakukan pencegahan dehidrasi saat Si Kecil diare dengan menerapkan poin-poin berikut:
Saat diare, Si Kecil akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit. Oleh karena itu, Bunda harus mencukupi kebutuhan cairannya. Untuk Si Kecil usia di bawah enam bulan, susui dengan ASI kapan pun ia mau. Tak perlu dibatasi.
Untuk usia di atas enam bulan, berikan air matang, larutan oralit, kuah sayur, atau air tajin sebagai pengganti cairan. Jika Si Kecil muntah atau buang air besar cair, berikan minum sebanyak cairan yang keluar, biasanya sekitar 50-100 ml tiap kali buang air. Berikan secara bertahap dan perlahan-lahan menggunakan sendok.
Saat diare, pastikan Si Kecil harus tetap makan. Bunda bisa memberikannya jenis makanan yang telah terbukti bisa mengurangi gejala diare, yaitu “BRAT: Bread, Rice, Applesauce, Toast” yaitu roti tawar, nasi putih, apel, dan roti panggang. Si Kecil juga bisa diberikan pisang, wortel, juga edamame untuk membantu masa pemulihan.
Hindari atau batasi pemberian sayuran seperti kembang kol, brokoli, dan sayuran hijau. Jika diberikan, produksi gas dalam saluran cernanya bisa meningkat dan memperburuk kondisi Si Kecil.
Anak yang dehidrasi akan mudah lelah dan mengantuk. Untuk mempercepat proses pemulihannya saat diare, setelah ia diberikan asupan cairan dan makanan. Penuhi kebutuhan istirahatnya, ya Bun.
Pemberian obat antidiare untuk Si Kecil sebaiknya dihindari karena tidak terbukti bermanfaat untuknya. Obat antidiare bisa menimbulkan gejala lain misalnya kantuk berlebih, menurunkan gerakan usus, mual, dan muntah. Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan cara penanganan yang tepat untuk anak diare.
Dengan penanganan yang tepat sedari awal, Si Kecil bisa terhindar dari risiko dehidrasi ketika diare. Jika ia masih diare dan gejalanya semakin berat, segera bawa periksa ke dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, ketika Bunda melihat Si Kecil mengalami diare jangan langsung panik ya karena ada beberapa langkah pertolongan yang bisa Bunda berikan di rumah. Untuk panduan penanganannya, yuk Bun cari tahu selengkapnya di artikel: Cara Mengatasi Diare pada Anak Secara Alami.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri Anak Dehidrasi Karena Diare
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?