Gaya belajar adalah cara anak dalam menyerap, memproses, dan menyimpan informasi. Setiap anak memiliki metode belajar yang berbeda, seperti visual, auditori, taktil, dan kinestetik. Memahami gaya belajar Si Kecil dapat membantu orang tua dalam mendukung perkembangan akademiknya secara optimal.
Bunda bisa mengamati kebiasaan anak saat belajar untuk mengetahui metode yang paling sesuai dengannya. Anak dengan gaya belajar visual lebih mudah memahami informasi melalui gambar, sementara pembelajar auditori lebih cepat menangkap materi lewat suara. Ada juga anak yang lebih nyaman belajar dengan menyentuh atau bergerak aktif. Kenali lebih dalam karakteristik masing-masing gaya belajar berikut ini!
Metode belajar visual adalah cara belajar di mana Si Kecil memproses informasi melalui penglihatan dengan lebih baik. Si Kecil cenderung mengamati bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang tua atau guru untuk memahami konten, serta belajar melalui demonstrasi dan deskripsi.
Si Kecil juga cenderung memiliki imajinasi yang berkembang dengan baik dan sering berpikir dalam bentuk gambar. Namun, terlalu banyak gerakan atau tindakan di kelas dapat menyebabkan gangguan belajar baginya. Untuk anak yang lebih berumur dan sudah bisa membaca, ia akan lebih memahami arahan verbal melalui instruksi secara tertulis.
Karakteristik dari seorang pembelajar visual meliputi mudah terdistraksi oleh suara dan kebisingan, menyukai membaca buku bergambar, antusias dengan lagu anak-anak dan tepuk tangan. Ia juga pandai dalam pengejaan kata dan lebih suka membaca petunjuk daripada mendengarnya.
Bunda dapat mengajari Si Kecil dengan belajar menggunakan flashcard dan alat visual lainnya seperti gambar, grafik, video, film dan diagram. Lakukan demonstrasi bila memungkinkan dan tulis frasa kunci dari pembelajaran tersebut, serta minta Si Kecil untuk mengulanginya juga. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang cara mengoptimalkan pembelajaran visual anak melalui artikel ini: Karakteristik Anak yang Cocok dengan Gaya Belajar Visual.
Metode belajar auditori adalah proses belajar di mana Si Kecil memahami pelajaran dengan mendengarkan. Si Kecil mampu memahami dan mengingat informasi lebih baik ketika ia bisa mendengarnya, baik itu dalam bentuk buku audio, mendengarkan guru atau bahkan dengan membaca keras sendiri. Pembelajar auditory menyimpan informasi berdasarkan suaranya, dan lebih memahami instruksi ketika diucapkan daripada dalam bentuk tulisan.
Ciri khas dari seorang pembelajar auditory meliputi suka berbisik atau membaca buku keras-keras, lebih memilih instruksi atau arahan verbal, senang menyanyi dan mengingat nama tapi lupa wajah.
Untuk mengajari seorang pembelajar auditory, bacakan cerita atau petunjuk dengan suara lantang dan minta untuk melakukan hal yang sama. Gunakan sajak, lagu dan teknik menghafal, serta rekam informasi. Bunda dapat membantu Si Kecil belajar dengan lebih efektif dengan memanfaatkan metode belajar auditori.
Gaya belajar taktil adalah cara belajar di mana Si Kecil lebih mumpuni dalam menyerap dan menyimpan informasi melalui aktivitas yang melibatkan sentuhan. Si Kecil lebih memilih aktivitas atau proyek yang memungkinkannya menggunakan tangan sendiri. Ia mungkin lebih suka menggambar atau membuat coretan untuk membantu ingatan.
Anak dengan metode belajar ini biasanya lebih suka membaca keras-keras, mengingat apa yang telah mereka baca, berbicara dengan cepat serta menggunakan sentuhan dan gerakan untuk belajar.
Bunda dapat mengajari Si Kecil dengan metode belajar taktil dengan memintanya untuk mengilustrasikan apa yang telah ia pelajari. Berikan instruksi yang melibatkan tangan dan lakukan permainan peran agar ia lebih memahami pelajarannya dengan baik.
Metode belajar kinestetik mirip dengan metode belajar taktil, meskipun ada beberapa perbedaannya. Pembelajar kinestetik menggunakan seluruh tubuh mereka saat belajar dan biasanya memiliki tingkat keterampilan motorik kasar yang tinggi. Si Kecil akan unggul dalam aktivitas seperti olahraga, menari atau akting. Seperti halnya pembelajar taktil, Si Kecil akan kesulitan dengan konten yang disajikan secara auditori atau visual serta sulit untuk diam.
Ciri khas dari seorang pembelajar kinestetik meliputi suka bergerak, sulit untuk diam, suka berpartisipasi dalam belajar dan mengajar, serta lebih suka melakukan sesuatu daripada membacanya. Bunda dapat mengajari berbagai pelajaran melalui gerakan dengan bermain pantomim, berperan dan memberikan aktivitas yang melibatkan gerakan secara luas.
Untuk Si Kecil yang melakukan metode belajar jenis ini, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengembangkan kecerdasannya. Yuk, baca selengkapnya di artikel: Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik pada Anak.
Sekarang Bunda dapat mengoptimalkan proses belajar anak dan menyesuaikannya dengan metode belajar yang tepat, sehingga ia bisa berprestasi cemerlang. Selain itu, tingkatkan kecerdasan anak dengan nutrisi yang lengkap, termasuk susu yang kaya akan kalsium, protein dan nutrisi penting lainnya.
Asupan tersebut dapat membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar Si Kecil, sehingga ia dapat lebih aktif dan efektif dalam menghadapi tantangan belajar sehari-hari. Yuk, berikan susu yang mengandung nutrisi esensial seperti pada rekomendasi berikut ini: Susu untuk Kecerdasan Otak Anak Usia 7 Tahun.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Kenali Gaya Belajar Anak dan Cara Mengoptimalkannya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?