Proses pencernaan di lambung adalah proses memecah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil untuk beraktivitas. Organ ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam mencerna karbohidrat dan protein dari makanan, yang dapat menentukan seberapa cepat tubuh si Kecil akan menggunakan nutrisi tersebut.
Dengan memahami proses ini, Bunda dapat mengambil keputusan untuk memprioritaskan menu yang akan Bunda sajikan untuk Si Kecil sebelum ia beraktivitas. Oleh karena itu, mari simak penjelasan mengenai cara kerja organ tersebut dalam mengolah makanan di sini.
Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang memanfaatkan zat-zat yang diproduksi oleh tubuh itu sendiri. Lambung melakukan pencernaan kimiawi ini dengan menghasilkan beberapa jenis protein berupa enzim dan senyawa berupa asam klorida (atau sering disebut juga asam lambung).
Enzim dan asam klorida ini akan bekerja sama untuk menghancurkan partikel makanan yang besar dan kompleks, menjadi karbohidrat, protein, lemak, dan air.
Karbohidrat mengalami pemecahan menjadi glukosa, laktosa, dan lain sebagainya, di dalam lambung. Organ ini juga melakukan penyerapan pada turunan-turunan karbohidrat tersebut, sehingga karbohidrat ini dapat cepat didistribusikan ke organ tubuh lainnya yang membutuhkannya sebagai sumber energi.
Sedangkan protein dan lemak menjalani proses yang berbeda. Enzim dari lambung yang bernama pepsin akan memecah protein menjadi bagian yang lebih kecil, yaitu asam amino. Enzim lainnya yang bernama lipase, akan memecah lemak menjadi lipid dan asam lemak. Baik asam amino, lipid, dan asam lemak ini akan dialirkan ke organ lain, yaitu usus halus, untuk dapat diserap tubuh.
Oleh karena itu, meskipun sama-sama menghasilkan energi, tetapi karbohidrat akan lebih cepat menghasilkan energi karena karbohidrat mengalami penyerapan yang lebih cepat di lambung. Sedangkan protein dan lemak memerlukan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan energi karena masih harus menjalani penyerapan di usus halus.
Jadi, jika Bunda menyiapkan menu untuk Si Kecil sebelum ia beraktivitas, menyediakan menu yang tinggi karbohidrat akan membuatnya lebih lincah dibanding menu yang tinggi protein atau lemak.
Lambung juga dilengkapi dengan otot-otot kuat yang menjalankan proses pencernaan fisik. Otot-otot ini bekerja 24 jam sehari untuk mencampur makanan dengan enzim dan asam klorida. Hasilnya, makanan akan terurai menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan lebih mudah dicerna.
Tindakan pencampuran yang kuat ini juga mengubah tekstur makanan menjadi bentuk yang lebih cair. Dengan bentuk cair, nutrisi yang dikandungnya lebih mudah diserap tubuh, sehingga pencernaan menjadi lebih efektif.
Karbohidrat, protein, dan lemak yang lebih mudah diserap akan dapat dimanfaatkan oleh tubuh Si Kecil dengan lebih efisien. Jadi, menyediakan nutrisi tersebut dalam bentuk semi-cair atau bahkan cair akan membantu tubuhnya menghasilkan energi lebih cepat. Hal ini akan dapat memandu Bunda dalam memilih menu makanan apabila Si Kecil sedang merasa lesu atau kurang bertenaga.
Bunda, peran lambung dalam proses pencernaan akan menjadi lebih efisien apabila di dalam organ ini banyak terdapat bakteri probiotik. Probiotik bekerja untuk menjaga suasana di dalamnya, seperti mengatur pH agar suasana tetap kondusif untuk menjalankan pencernaan.
Oleh karena itu, akan sangat bermanfaat apabila Bunda sering memberikan probiotik kepada Si Kecil. Pemberian probiotik ini tidak memerlukan suplemen khusus, karena Bunda dapat memberikannya dalam bentuk susu pertumbuhan. Susu pertumbuhan seperti apa yang mengandung probiotik ini? Lihat susunya di sini: Susu yang Mengandung Probiotik untuk Pencernaan Si Kecil
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Memahami Proses Pencernaan di Lambung untuk Tentukan Menu
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?