Mata Merah Pada Anak Bisa Disebabkan Banyak Hal, Ini Cara Mengatasinya

Morinaga Platinum ♦ 2 Februari 2024

Mata Merah Pada Anak Bisa Disebabkan Banyak Hal, Ini Cara Mengatasinya

Bunda, ketika Si Kecil mengalami mata merah, tentu rasa khawatir tidak bisa dihindari. Namun sebelum panik, penting bagi Bunda untuk mengetahui bahwa mata merah pada anak bisa disebabkan oleh banyak faktor. Tidak semua kasus membutuhkan penanganan medis langsung, karena beberapa kondisi justru bisa kunjung membaik dengan perawatan sederhana di rumah.

Memahami penyebab dan gejalanya akan sangat membantu Bunda dalam menentukan langkah terbaik untuk mengatasi mata merah. Selain itu, Bunda juga bisa mengetahui kapan harus membawa Si Kecil ke dokter agar tidak terlambat ditangani. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini.

Kenali Beragam Penyebab Mata Merah Pada Anak

Mata merah bisa muncul karena berbagai alasan, mulai dari iritasi ringan hingga infeksi. Bunda perlu memperhatikan gejala yang menyertai untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berbahaya atau tidak.

Salah satu penyebab paling umum adalah konjungtivitis, yang sering disebut sebagai pink eye. Ini adalah peradangan pada selaput bening yang melapisi bagian putih mata. Konjungtivitis bisa terjadi akibat infeksi virus, infeksi bakteri, atau reaksi alergi. Gejalanya biasanya meliputi mata merah, gatal, berair, dan kadang-kadang muncul cairan kekuningan atau putih (belekan).

Selain itu, mata kering juga bisa memicu kemerahan. Umumnya terjadi jika Si Kecil terlalu lama menatap layar atau berada di ruangan ber-AC. Kurangnya produksi air mata atau kualitas air mata yang buruk bisa membuat mata terasa tidak nyaman.

Ada juga kondisi yang disebut trichiasis, di mana bulu mata tumbuh ke dalam dan menyentuh permukaan bola mata. Hal ini bisa menyebabkan iritasi terus-menerus dan membuat mata terlihat merah dan berair.

Alergi adalah penyebab lain yang cukup sering terjadi, terutama jika Si Kecil sensitif terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan. Reaksi alergi biasanya membuat kedua mata merah, gatal, dan berair.

Pada kasus lain, blefaritis, yaitu peradangan pada kelopak mata, bisa menjadi penyebab mata merah. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau kondisi kulit tertentu seperti dermatitis.

Jika Si Kecil sering bermain di luar rumah, kemungkinan terkena abrasi kornea juga harus diperhatikan. Mata yang kemasukan debu atau pasir bisa terluka, menyebabkan rasa perih, kemerahan, dan menjadi sangat sensitif terhadap cahaya.

Konjungtivitis Viral Perlu Penanganan yang Hati-Hati

Konjungtivitis akibat infeksi virus sering kali menular dan bisa menyebar dengan cepat di lingkungan sekitar, seperti di sekolah atau tempat bermain. Gejalanya meliputi mata merah, berair, dan terasa perih. Tidak seperti infeksi bakteri, konjungtivitis viral tidak menimbulkan cairan kuning kental, melainkan lendir bening.

Untuk mengatasi mata merah akibat infeksi virus, Bunda bisa memberikan perawatan rumahan dengan menjaga kebersihan mata dan menghindari kebiasaan menyentuh mata. Jika gejalanya menetap atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter.

Konjungtivitis Bakteri Biasanya Disertai Cairan Kuning

Jenis konjungtivitis ini disebabkan oleh bakteri dan ditandai dengan mata merah serta keluarnya cairan kuning kental. Kadang kelopak mata Si Kecil tampak lengket saat bangun tidur. Infeksi jenis ini lebih sering membutuhkan pengobatan berupa obat tetes mata atau salep antibiotik.

Hindari penggunaan obat obatan sembarangan untuk mata, karena tidak semua jenis tetes mata cocok digunakan tanpa resep dokter.

Iritasi Bisa Disebabkan Lingkungan atau Kebiasaan

Mata merah juga bisa muncul karena iritasi dari faktor eksternal seperti asap, debu, atau paparan bahan kimia ringan. Bahkan menggosok mata terlalu keras pun dapat menimbulkan iritasi. Dalam banyak kasus, iritasi akan kunjung membaik setelah pemicunya dihindari.

Mengompres mata dengan air hangat atau membilasnya menggunakan larutan saline bisa membantu meredakan gejalanya. Tetap pastikan Si Kecil tidak menyentuh mata dengan tangan yang kotor, ya Bun.

Saluran Air Mata Tersumbat Juga Bisa Menyebabkan Mata Merah

Pada bayi atau anak-anak, saluran air mata yang belum terbuka sepenuhnya bisa menyebabkan air mata tidak mengalir dengan baik. Akibatnya, mata menjadi berair terus-menerus dan tampak merah. Kondisi ini bisa sembuh sendiri seiring pertumbuhan, namun ada juga yang perlu tindakan medis ringan seperti pijatan khusus atau prosedur pembukaan saluran air mata.

Hal yang Sebaiknya Dihindari Saat Mata Anak Merah

Beberapa kebiasaan yang tampaknya sepele bisa memperburuk kondisi mata merah jika tidak dihindari. Misalnya, membiarkan Si Kecil menggosok matanya. Ini dapat menyebarkan infeksi, terutama jika penyebabnya adalah bakteri atau virus.

Menggunakan obat tetes mata tanpa rekomendasi dokter juga tidak disarankan karena tidak semua produk cocok untuk anak. Selain itu, hindari paparan debu, polusi, atau asap rokok yang bisa memperparah iritasi.

Biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum dan sesudah menyentuh wajah. Kebersihan tangan adalah langkah sederhana namun sangat efektif untuk mencegah infeksi mata.

Cara Mengatasi Mata Merah Pada Anak dengan Tepat

Untuk membantu pemulihan, Bunda bisa mulai dengan mengompres mata menggunakan air hangat atau air dingin, tergantung penyebabnya. Air hangat bisa membantu melancarkan sumbatan ringan seperti pada saluran air mata, sementara kompres dingin bisa meredakan peradangan dan gatal akibat alergi.

Menjaga kebersihan mata juga penting. Bersihkan kotoran atau lendir yang keluar dari mata dengan kapas bersih dan larutan saline steril. Hindari pemakaian handuk atau saputangan secara bergantian agar infeksi tidak menyebar ke anggota keluarga lain.

Pastikan Si Kecil cukup beristirahat, terutama jika mata merah disebabkan oleh infeksi atau kelelahan. Jika gejala tidak membaik dalam 2–3 hari atau justru semakin parah, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapan Mata Merah Perlu Penanganan Medis?

Sebagian besar kasus mata merah bisa sembuh sendiri tanpa intervensi medis. Namun, jika Bunda mendapati tanda-tanda seperti nyeri hebat, penglihatan kabur, demam, atau mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Ini bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius.

Penanganan medis yang tepat akan mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan, terutama jika mata merah disebabkan oleh infeksi yang memerlukan antibiotik atau obat khusus.

Bunda, ketahui juga penyebab dan cara untuk mengatasi apabila terjadi alergi pada kulit Si Kecil. Untuk informasi lebih lengkapnya, baca artikelnya berikut ini, yuk: Penyebab dan Cara Mengatasi Alergi Kulit pada Si Kecil.

Referensi:

  • Kids Health. Pinkeye https://kidshealth.org/en/kids/conjunctivitis.html (Diakses pada 15 Januari 2024)
  • NHS. Red eye https://www.nhs.uk/conditions/red-eye/ (Diakses pada 15 Januari 2024)
  • Calgary Family Eye Doctors. What can cause red eyes in children? https://www.nhs.uk/conditions/red-eye/ (Diakses pada 15 Januari 2024)
  • National Library of Medicine. Red eyes in children: red flags and a case to learn from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5198670/ (Diakses pada 15 Januari 2024)