Memiliki anak untuk ketiga kalinya dapat membawa tantangan tersendiri bagi Bunda. Faktanya, berbeda dengan si sulung atau yang kedua, anak ketiga sering kali memiliki karakter unik yang mulai berkembang atau bahkan sudah terlihat sejak dini.
Ia dikenal haus perhatian karena posisinya yang sering kali berada di posisi yang kurang terlihat dibandingkan kakak-kakaknya. Kondisi ini membuatnya memiliki kepribadian khas yang dapat berupa kritis, luwes, hingga pemberontak. Berikan ATENSI dengan mengenali sifat anak ketiga agar Bunda lebih memahaminya, sehingga POTENSI-nya tetap dapat berkembang secemerlang saudara-saudaranya yang lebih tua.
Anak ketiga dalam keluarga sering kali cenderung mencari perhatian dari Bunda dan kakaknya. Hal ini wajar terjadi karena biasanya fokus Bunda harus terbagi untuk ketiga anak sekaligus.
Ketika anak ketiga baru lahir, si sulung sedang mulai sibuk dengan kegiatan sekolah, sehingga akan menyita perhatian Bunda. Situasi ini membuat anak ketiga merasa kurang diperhatikan dan berusaha menarik perhatian dengan berbagai cara, seperti bersikap ceria, lucu, atau bahkan sedikit cerewet.
Agar diperhatikan, sering kali ia akan mencoba mengajak kakaknya untuk bermain bersama. Namun terkadang upaya tersebut diabaikan, karena perbedaan usia dan minat yang membuat kakaknya enggan bermain dengannya. Akibatnya, ia akan merasa sedih dan terkadang cemburu melihat perhatian Bunda yang lebih banyak tercurah kepada kakak-kakaknya dan ia merasa tidak mendapat perlakuan yang sama.
Ia juga dapat berbuat lebih jauh dengan berperilaku lebih aktif, dan menjadi sosok yang humoris supaya dianggap menarik. Tetapi ia juga dapat menjadi sosok yang sebaliknya, yaitu cengeng atau manja supaya diperhatikan.
Untuk itu, sebaiknya Bunda menyediakan waktu khusus untuknya. Aktivitas seperti membaca buku bersama, bermain, atau pergi ke tempat favoritnya dapat membuatnya merasa lebih dihargai. Melibatkannya dalam kegiatan keluarga dan memuji usahanya dapat membuatnya percaya diri dan bahagia. Dengan pendekatan ini, ia akan merasa diakui sebagai bagian penting dalam keluarga.
Sebagai anak ketiga, Si Kecil akan memiliki kemampuan sosial yang cenderung baik. Dorongan emosional untuk selalu mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitarnya akan membuatnya terbiasa berinteraksi dengan kakak-kakaknya, orang tua, dan orang lain.
Karena sering kali harus berjuang agar diakui dalam dinamika keluarga, ia cenderung memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan kemampuan memahami perasaan orang lain. Karena itulah, ia lebih mudah bersosialisasi dalam berbagai situasi.
Dalam konteks #KecerdasanMajemuk, kecerdasannya yang berkembang dengan matang adalah dalam bidang interpersonal, yaitu kemampuan memahami perasaan, kebutuhan, dan motivasi orang lain. Ini karena keinginan tampil menonjol di antara kakak-kakaknya akan mendorongnya untuk berusaha menghibur keluarga dengan sikap ceria dan humoris.
Kegemaran ini akan mengembangkan kecerdasan interpersonalnya, sehingga ia akan lebih mudah membangun relasi positif di luar keluarga, seperti dengan teman sebaya di sekolah atau lingkungan sosial lainnya.
Umumnya ia juga akan dikenal periang dan supel. Kebiasaan berinteraksi dengan kakak-kakaknya, baik dalam situasi bermain maupun berselisih paham, membentuk kemampuan adaptasi yang baik. Ia terbiasa menghadapi berbagai karakter dan situasi dalam keluarga, sehingga lebih fleksibel saat bergaul dengan orang lain. Kepribadian yang ceria dan kemampuan menarik perhatian membuatnya menjadi sosok yang disukai dan mudah diterima dalam kelompok sosial.
Untuk mengoptimalkan POTENSI sosialnya, Bunda dapat mengikutsertakannya dalam kegiatan kelompok, seperti bermain bersama teman atau mengikuti aktivitas ekstrakurikuler. Memberikan apresiasi atas kemampuannya dalam berinteraksi juga penting untuk membangun kepercayaan dirinya.
Terdapat juga kemungkinan bahwa Si Kecil akan menghadapi risiko yang dikenal sebagai Third Child Syndrome, yaitu terabaikan karena Bunda lebih sering memperhatikan kedua kakaknya. Perasaan ini mendorongnya untuk menjadi lebih kritis terhadap lingkungannya dan cara Bunda memperlakukannya. Rasa ingin diakui dan dihargai membuatnya mempertanyakan hal-hal yang terjadi di sekitarnya, bahkan pada usia yang masih dini.
Jika ia merasa kurang diperhatikan, ia akan menunjukkan perilaku manja atau bahkan memberontak sebagai bentuk komunikasi untuk mendapatkan perhatian. Ia cenderung lebih temperamen atau berperilaku negatif sebagai cara untuk mengekspresikan perasaan frustrasi. Ini bukan karena ia nakal, melainkan karena membutuhkan validasi dan pengakuan atas keberadaannya di dalam keluarga.
Di sisi lain, rasa ingin menonjol dapat menjadi peluang untuk berkembang. Ia akan cenderung lebih berani dalam menyampaikan pendapat, mempertanyakan aturan yang dirasa tidak adil, dan menegosiasikan kebutuhannya. Meskipun terkadang terlihat seperti sikap pemberontakan, ini sebenarnya mencerminkan kemampuan berpikir kritis yang kuat. Ia belajar untuk mempertanyakan hal-hal secara mendalam dan tidak mudah menerima sesuatu begitu saja, yang menjadi bekal bagi perkembangan pribadinya.
Untuk mengantisipasi sindrom ini, berikanlah perhatian secara merata kepada semua anak, termasuk anak ketiga. Memberikan waktu khusus untuk berinteraksi satu per satu dengan Si Kecil, mendengarkan pendapatnya, dan mengakui kelebihan yang dimilikinya dapat mencegah munculnya perasaan diabaikan.
Dengan pendekatan yang penuh pengertian, ia dapat tumbuh menjadi pribadi yang kritis, namun tetap memiliki keseimbangan emosional yang baik dan mampu mengelola rasa frustrasi dengan cara yang positif.
Perkembangan Si Kecil sebagai anak ketiga yang juga harus diperhatikan sama besarnya dengan kakak-kakaknya, membuat Bunda sebaiknya merawatnya dengan pola pengasuhan yang tepat. Pola pengasuhan yang disesuaikan dengan kepribadiannya akan membantu mengembangkan POTENSI-nya dengan maksimal, sekaligus memiliki keseimbangan emosional yang baik. Yuk, dalami cara mengasuh yang sesuai dengan setiap anak pada halaman berikut ini: Lihat Pola Asuh Tepat
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Fakta Tentang Anak Ketiga yang Bunda Perlu Ketahui
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?