Si Kecil biasanya memiliki gaya belajar khusus yang diandalkan agar bisa mengingat informasi dengan lebih efisien. Ada yang gemar membuat catatan, yang lain lebih suka merancang diagram, ada juga yang lebih suka menyimak guru mengajar.
Cara belajar Si Kecil mungkin akan beda dengan saudara atau teman-temannya karena tidak ada pendekatan belajar yang sesuai untuk semua anak, Bun. Setiap anak menerima, menyimpan, serta mengolah informasi dengan cara yang berbeda-beda.
Yuk, mari kita pelajari 3 jenis gaya belajar, yaitu kinestetik, visual, dan auditori.
Pembelajaran kinestetik merupakan pembelajaran yang dikaitkan dengan aktivitas fisik. Si Kecil perlu bergerak agar proses belajarnya lebih efektif.
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat ditemukan pada pembelajaran kinestetik, antara lain:
Si Kecil akan lebih paham karena ia bisa bergerak serta berinteraksi langsung dengan pelajaran. Selain itu, ia juga bisa jadi lebih terampil dalam gerakan, daya ingatnya semakin kuat, dan kemampuan berpikirnya semakin tajam.
Berikut adalah tiga contoh pembelajaran kinestetik:
Untuk mendukungnya, Bunda bisa memberikan ia kesempatan untuk bergerak saat mempelajari sesuatu di rumah. Ketika Si Kecil memiliki kecenderungan lebih aktif bergerak dibanding anak seusianya, bisa jadi Si Kecil memiliki kecerdasan kinestetik yang dominan.
Untuk mengetahui apakah Si Kecil memiliki kecerdasan kinestetik, Bunda bisa cek mulai dari ciri-ciri dan cara mengembangkannya pada artikel berikut: 6 Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Pada Anak
Gaya visual berarti ia perlu melihat informasi untuk dapat memahaminya, dan "melihat" ini dapat berasal dari berbagai bentuk seperti kesadaran spasial, ingatan dalam bentuk fotografi, warna/tone, kecerahan/kontras, serta informasi visual lainnya.
Terdapat beberapa cici-ciri khusus pada pembelajaran visual, yaitu:
Si Kecil dengan tipe ini mudah mengikuti petunjuk, mampu membayangkan objek dengan mudah, serta sangat berorientasi pada warna. Selain itu, ia dapat melihat lembaran dari halaman dalam buku di dalam pikirannya, menyadari kesamaan serta perbedaan kecil antara objek atau orang dengan mudah, dan memiliki kemampuan untuk membayangkan gambar dengan cepat dan jelas.
Pembelajar auditori merupakan anak yang belajar paling baik dengan cara mendengarkan informasi baru. Kadang-kadang gaya ini disebut sebagai belajar auditif. Pembelajar auditori memerlukan pendengaran informasi, memprosesnya, dan kemudian menguatkan melalui lisan atau berbicara.
Beberapa cici-ciri pembelajaran auditori yang dapat Bunda temukan meliputi:
Pembelajar auditori memiliki keunggulan dalam kemampuan memori untuk informasi lisan, keterampilan berbicara di depan umum, serta kecakapan mendengarkan. Ia unggul dalam presentasi, kemampuan bercerita, dan membaca dengan suara. Ia juga baik dalam kelompok belajar dan proyek kerja sama, serta pemahaman dan pengolahan perubahan nada.
Untuk mendukung pembelajaran auditori, Bunda dapat menciptakan lingkungan yang mendukung penggunaan pendengaran sebagai alat utama pembelajaran dan mengintegrasikan metode-metode tersebut dalam kegiatan sehari-hari anak.
Nah, sekarang Bunda sudah familiar dengan gaya belajar VAK (Visual, Auditori, Kinestetik). Berikutnya, jangan lewatkan kesempatan untuk belajar tentang kecerdasan majemuk, ya, Bunda. Sebab, memahami jenis kecerdasan akan memudahkan Bunda untuk memaksimalkan potensi Si Kecil. Selengkapnya, baca di sini yuk: Kecerdasan Majemuk: Jenis dan Cara Menghadapinya
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri Gaya Belajar Kinestetik, Visual, dan Auditori pada Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?