Pernahkah Si Kecil mengalami sembelit, perut kembung, atau rewel tanpa sebab yang jelas? Waspadai kemungkinan Si Kecil kurang mengonsumsi makanan berserat, Bun. Sebab, kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri anak yang kurang serat dan dampaknya bagi pencernaan Si Kecil, baca artikel ini sampai selesai, ya.
Melansir dari Kemenkes, kebutuhan serat setiap anak berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelaminnya. Berikut adalah panduan umum kebutuhan harian anak-anak:
Kebutuhan ini dapat Bunda penuhi dengan memberikan berbagai makanan berserat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Dengan memenuhi kebutuhan serat harian Si Kecil, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan mereka dan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh mereka.
Serat merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan dan mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Berikut beberapa manfaatnya:
Setelah mengetahui bahwa nutrisi ini memiliki berbagai manfaat penting, tentu saat kebutuhan Si Kecil tidak terpenuhi dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah pencernaan seperti:
Melansir dari Eat This Not That, ketika Si Kecil kekurangan serat, pencernaannya tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan sempurna dan menghasilkan gas. Gas ini kemudian terperangkap di dalam perut, sehingga menyebabkan kembung.
Selain itu, kekurangan nutrisi ini juga dapat menyebabkan kesehatan usus yang buruk. Ketika kesehatan usus buruk, bakteri jahat dapat berfermentasi di dalam usus dan menghasilkan gas yang menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan pada perut.
Untuk mengatasi perut kembung pada Si Kecil, Bunda bisa pelajari kiat penanganannya di artikel berikut ini ya: Perut Anak Kembung? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mengapa kekurangan serat bisa bikin sembelit? Karena hal ini menyebabkan feses Si Kecil menjadi keras dan kering, sehingga sulit dikeluarkan. Akibatnya, Si Kecil merasa tidak nyaman dan sakit saat buang air besar.
Serat melancarkan pencernaan dengan membantu feses bergerak melalui usus, sehingga mencegah sembelit. Tak hanya itu, serat juga membantu feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.
Kurang serat dapat meningkatkan risiko sindrom iritasi usus (IBS), yang dapat menyebabkan sakit perut, kembung, diare, dan sembelit. Meningkatkan asupan serat dapat membantu meringankan gejala IBS, dengan cara lebih banyak makan buah, sayur, gandum utuh, dan kacang-kacangan, serta minum air mineral secukupnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran tentang diet dan pengobatan IBS yang tepat.
Kekurangan asupan nutrisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah, lho, Bunda. Berikut ciri-ciri yang bisa Bunda perhatikan:
Pernahkah Si Kecil merasa lapar kembali tak lama setelah makan? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat. Tahukah Bunda, makanan tinggi serat dicerna lebih lambat dan mengembang saat menyerap air, sehingga memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Sebaliknya, makanan rendah serat dicerna lebih cepat, sehingga Si Kecil akan merasa lebih cepat lapar.
Pernahkah Si Kecil terlihat lelah dan lesu tanpa alasan yang jelas? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat. Sebab, asupan ini berperan penting dalam menyeimbangkan kadar gula darah Si Kecil. Pencernaan yang lebih lambat akibat makanan kaya serat membantu mengontrol pelepasan gula ke dalam darah. Hal ini dapat mencegah lonjakan dan penurunan gula darah yang dapat menyebabkan kelelahan.
Pernahkah Si Kecil terlihat mengantuk dan ingin tidur siang setelah makan? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat. Nutrisi ini membantu menjaga kadar gula darah Si Kecil tetap stabil.
Memakan makanan yang kaya akan serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga Si Kecil terhindar dari rasa kantuk. Sebaliknya, jika Si Kecil kekurangan serat, ia akan cenderung mencari makanan yang banyak mengandung gula, sehingga yang terjadi akan kekenyangan setelah memakannya dan menyebabkan ia menjadi mudah mengantuk.
Pernahkah Bunda memperhatikan bahwa berat badan Si Kecil naik turun tanpa alasan yang jelas? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat.
Menurut Ayu Health, makanan yang kaya serat, akan dicerna dengan perlahan dan akan mengembang di perut karena menyerap air, sehingga menghasilkan rasa kenyang yang tahan lama. Hal ini membantu Si Kecil makan lebih sedikit dan menjaga berat badan yang stabil.
Sedangkan kekurangan serat dapat menyebabkan sering ngemil dan makan berlebihan, yang pada akhirnya menyebabkan berat badan tidak stabil.
Selain ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, Si Kecil yang kurang serat juga dapat mengalami rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil, sebagai akibat dari ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi dalam tubuh.
Serat membantu menyerap air dalam usus, sehingga kekurangan asupan ini dapat menyebabkan air keluar dari tubuh lebih cepat.
Anak yang kekurangan serat juga dapat menunjukkan gejala mulut dan mata kering. Kekeringan pada mulut dan mata ini juga disebabkan dehidrasi yang dialaminya.
Untuk mencegah anak mengalami kekurangan serat, Bunda perlu memastikan menu makanan yang dikonsumsi Si Kecil mengandung tinggi serat. Melansir dari Klikdokter, berikut beberapa contoh makanan yang dapat Bunda berikan kepada Si Kecil, di antaranya:
Jadi, Bunda, perlu sekali mengatur agar asupan seratnya selalu cukup, sehingga pencernaannya tetap lancar dan ia dapat beraktivitas dengan baik sehari-harinya. Untuk membantu mencukupi kebutuhan seratnya ini, Bunda bisa memberikan susu tinggi serat untuk membantu memenuhi kebutuhannya. Untuk mengenal susu yang tinggi serat ini, baca di sini yuk: Susu Tinggi Serat yang Baik untuk Pencernaan Si Kecil
Referensi :
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Ciri-ciri Anak Kurang Serat dan Dampaknya bagi Pencernaan
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?