Artikel Terbaru Artikel Terbaru

Ciri-ciri Anak Kurang Serat dan Dampaknya bagi Pencernaan

Morinaga Platinum ♦ 2 Mei 2024

Ciri-ciri Anak Kurang Serat dan Dampaknya bagi Pencernaan

Pernahkah Si Kecil mengalami sembelit, perut kembung, atau rewel tanpa sebab yang jelas? Waspadai kemungkinan Si Kecil kurang mengonsumsi makanan berserat, Bun. Sebab, kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri anak yang kurang serat dan dampaknya bagi pencernaan Si Kecil, baca artikel ini sampai selesai, ya. 

Kebutuhan Serat Harian Anak 

Melansir dari Kemenkes, kebutuhan serat setiap anak berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelaminnya. Berikut adalah panduan umum kebutuhan harian anak-anak:

  • Usia 3 tahun: 19 gram per hari.
  • Usia 4-6 tahun: 20 gram per hari.
  • Usia 7-9 tahun: 23 gram per hari.
  • Usia 10-12 tahun : 27-28 gram per hari. 

Kebutuhan ini dapat Bunda penuhi dengan memberikan berbagai makanan berserat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Dengan memenuhi kebutuhan serat harian Si Kecil, Bunda dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan mereka dan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh mereka.

Manfaat Serat

Serat merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan dan mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Menjaga kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, sehingga menghindarkan Si Kecil dari rasa tidak nyaman dan sakit perut.
  • Meningkatkan kesehatan usus. Serat membantu probiotik (bakteri baik) dalam usus untuk berkembang biak, karena perannya sebagai prebiotik.
  • Menjaga berat badan ideal. Sebab, serat membantu anak merasa kenyang lebih lama, sehingga tidak membuat mereka menjadi makan hingga berlebihan.
  • Menurunkan risiko penyakit kronis. Kebiasaan mengonsumsi serat ketika kecil akan terbawa hingga dewasa, sehingga mencegah mereka mengalami penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, ataupun kanker.
  • Menjaga gula darah tetap stabil. Serat cenderung lambat diserap, sehingga gula darah mereka tetap stabil, dan mereka tidak menjadi mengantuk.membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah stabil. Hal ini sangat penting, terutama bagi anak-anak yang mengalami diabetes.

Masalah Pencernaan Akibat Kurang Serat 

Setelah mengetahui bahwa nutrisi ini memiliki berbagai manfaat penting, tentu saat kebutuhan Si Kecil tidak terpenuhi dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah pencernaan seperti:

Perut Kembung 

Melansir dari Eat This Not That, ketika Si Kecil kekurangan serat, pencernaannya tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dengan sempurna dan menghasilkan gas. Gas ini kemudian terperangkap di dalam perut, sehingga menyebabkan kembung. 

Selain itu, kekurangan nutrisi ini juga dapat menyebabkan kesehatan usus yang buruk. Ketika kesehatan usus buruk, bakteri jahat dapat berfermentasi di dalam usus dan menghasilkan gas yang menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan pada perut.

Sembelit 

Mengapa kekurangan serat bisa bikin sembelit? Karena hal ini menyebabkan feses Si Kecil menjadi keras dan kering, sehingga sulit dikeluarkan. Akibatnya, Si Kecil merasa tidak nyaman dan sakit saat buang air besar.

Serat melancarkan pencernaan dengan membantu feses bergerak melalui usus, sehingga mencegah sembelit. Tak hanya itu, serat juga membantu feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.

Sindrom Iritasi Usus

Kurang serat dapat meningkatkan risiko sindrom iritasi usus (IBS), yang dapat menyebabkan sakit perut, kembung, diare, dan sembelit. Meningkatkan asupan serat dapat membantu meringankan gejala IBS, dengan cara lebih banyak makan buah, sayur, gandum utuh, dan kacang-kacangan, serta minum air mineral secukupnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran tentang diet dan pengobatan IBS yang tepat.

Ciri-ciri Anak yang Kekurangan Serat 

Kekurangan asupan nutrisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah, lho, Bunda. Berikut ciri-ciri yang bisa Bunda perhatikan:

Cepat Lapar setelah Makan

Pernahkah Si Kecil merasa lapar kembali tak lama setelah makan? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat. Tahukah Bunda, makanan tinggi serat dicerna lebih lambat dan mengembang saat menyerap air, sehingga memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Sebaliknya, makanan rendah serat dicerna lebih cepat, sehingga Si Kecil akan merasa lebih cepat lapar.

Lelah dan Lesu

Pernahkah Si Kecil terlihat lelah dan lesu tanpa alasan yang jelas? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat. Sebab, asupan ini berperan penting dalam menyeimbangkan kadar gula darah Si Kecil. Pencernaan yang lebih lambat akibat makanan kaya serat membantu mengontrol pelepasan gula ke dalam darah. Hal ini dapat mencegah lonjakan dan penurunan gula darah yang dapat menyebabkan kelelahan.

Mengantuk setelah Makan 

Pernahkah Si Kecil terlihat mengantuk dan ingin tidur siang setelah makan? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat. Nutrisi ini membantu menjaga kadar gula darah Si Kecil tetap stabil. 

Memakan makanan yang kaya akan serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga Si Kecil terhindar dari rasa kantuk. Sebaliknya, jika Si Kecil kekurangan serat, ia akan cenderung mencari makanan yang banyak mengandung gula, sehingga yang terjadi akan kekenyangan setelah memakannya dan menyebabkan  ia menjadi mudah mengantuk.

Berat Badan Tidak Stabil

Pernahkah Bunda memperhatikan bahwa berat badan Si Kecil naik turun tanpa alasan yang jelas? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan serat. 

Menurut Ayu Health, makanan yang kaya serat, akan dicerna dengan perlahan dan akan mengembang di perut karena menyerap air, sehingga menghasilkan rasa kenyang yang tahan lama. Hal ini membantu Si Kecil makan lebih sedikit dan menjaga berat badan yang stabil.

Sedangkan kekurangan serat dapat menyebabkan sering ngemil dan makan berlebihan, yang pada akhirnya menyebabkan berat badan tidak stabil.

Sering Haus dan Buang Air Kecil

Selain ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, Si Kecil yang kurang serat juga dapat mengalami rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil, sebagai akibat dari ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi dalam tubuh. 

Serat membantu menyerap air dalam usus, sehingga kekurangan asupan ini dapat menyebabkan air keluar dari tubuh lebih cepat.

Mulut dan Mata Kering

Anak yang kekurangan serat juga dapat menunjukkan gejala mulut dan mata kering. Kekeringan pada mulut dan mata ini juga disebabkan dehidrasi yang dialaminya.

Makanan Tinggi Serat 

Untuk mencegah anak mengalami kekurangan serat, Bunda perlu memastikan menu makanan yang dikonsumsi Si Kecil mengandung tinggi serat. Melansir dari Klikdokter, berikut beberapa contoh makanan yang dapat Bunda berikan kepada Si Kecil, di antaranya:

  • Buah-buahan, seperti apel, pir, pisang, buah bit dan alpukat.
  • Sayur-sayuran, seperti wortel dan brokoli.
  • Kacang-kacangan, seperti almond dan edamame.
  • Makanan yang terbuat dari gandum, seperti roti gandum.
  • Biji-bijian, seperti Chia Seed yang juga kaya akan mineral seperti magnesium, fosfor, dan kalsium.

Jadi, Bunda, perlu sekali mengatur agar asupan seratnya selalu cukup, sehingga pencernaannya tetap lancar dan ia dapat beraktivitas dengan baik sehari-harinya. Untuk membantu mencukupi kebutuhan seratnya ini, Bunda bisa memberikan susu tinggi serat untuk membantu memenuhi kebutuhannya. Untuk mengenal susu yang tinggi serat ini, baca di sini yuk: Susu Tinggi Serat yang Baik untuk Pencernaan Si Kecil

Referensi : 

  • Kemenkes. ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA.  Diakses pada 20 Maret 2024. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf 
  • Eat This, Not That. 10 Warning Signs You're Not Eating Enough Fiber. Diakses pada 20 Maret 2024. https://www.eatthis.com/fiber-deficiency-signs/
  • Eatingwell. 6 Sneaky Signs You're Not Eating Enough Fiber, According to a Dietitian. Diakses pada 20 Maret. https://www.eatingwell.com/article/7907005/sneaky-signs-youre-not-eating-enough-fiber-according-to-a-dietitian/
  • Klikdokter. 12 Makanan Kaya Serat yang Baik untuk Kesehatan. Diakses pada 20 Maret 2024. https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/pilihan-makanan-yang-mengandung-serat-tinggi