Jika Bunda baru saja selesai melangsungkan persalinan, kini Bunda akan memiliki peran baru sebagai orang tua untuk merawat dan membesarkan Si Kecil dengan baik. Apabila ini adalah kelahiran anak pertama, mungkin Bunda memiliki pertanyaan tentang bagaimana cara yang tepat untuk merawatnya.
Untuk membantu Bunda menjalani masa-masa awal dalam merawat bayi yang baru lahir, artikel ini akan memberikan panduan lengkapnya. Baca hingga selesai yuk.
Merawat bayi baru lahir butuh pemahaman tepat agar Bunda bisa memberikan perhatian dan penanganan yang sesuai. Untuk Bunda yang baru memiliki momongan, berikut panduannya.
Setiap 3 detik, bayi yang baru lahir akan mengeluarkan air mata. Karena sejak di dalam kandungan Si Kecil belum pernah menangis, maka air mata ini akan mengalir ke saluran di ujung mata dekat hidung.
Air mata bayi akan membunuh kuman beberapa menit pertama. Namun, lewat beberapa menit, air mata ini justru akan menjadi makanan kuman. Untuk itu, Bunda perlu melakukan pemijatan dengan lembut di area sudut mata ke bawah dan ke arah hidung, yang fungsinya untuk membuka saluran air mata Si Kecil.
Setiap bayi yang baru lahir biasanya memiliki cradle crap atau kerak di kulit kepala yang disebabkan oleh polusi udara dan debu. Bunda bisa menggunakan baby oil dan memijatkannya pada kulit kepala Si Kecil dengan lembut. Sedangkan untuk perawatan kulit kepala, Bunda harus memastikan kulit kepala Si Kecil tetap kering, karena kerak ini akan semakin menjadi jika kulit kepala dalam keadaan berkeringat.
Nanti, jika Si Kecil sudah berusia 3 minggu dan Bunda sudah menyesuaikan diri dengan kebiasaan Si Kecil sehari-hari, Bunda dapat mencukur rambut Si Kecil. Umumnya cukur rambut ini merupakan kebiasaan rohani masyarakat Indonesia, selain juga karena untuk membuat kulit kepala Si Kecil lebih bersih. Yuk, Bunda, lihat cara mencukur rambut Si Kecil di sini: Cara Mencukur Rambut Bayi Sendiri di Rumah
Umumnya, tali pusar akan putus sekitar 1-2 minggu setelah kelahiran. Dalam rentang waktu ini, jika tali pusar masih belum putus, Bunda harus menjaganya dari kotoran, karena bagian ini sangat mudah terkena infeksi. Untuk itu, bersihkan tali pusar dengan air matang, dan pastikan tali pusar selalu dalam keadaan kering. Jika tali pusar terkena air dan basah, Bunda bisa menggunakan tisu dan kain kasa steril untuk mengelapnya.
Setiap kali mengganti baju Si Kecil, Bunda sebaiknya mengurut kulit dada dan perut Si Kecil. Selain untuk memijat dan membuat Si Kecil relaks, fungsinya juga untuk mendeteksi apakah kulit Si Kecil mengalami kuning.
Kondisi kuning pada Si Kecil yang baru lahir umum terjadi pada 2-3 hari pertama kehidupannya, namun jika berlangsung setelah usianya 5 atau 7 hari, maka ini bisa bermakna Si Kecil sedang sakit. Kenapa bayi sampai bisa kuning? Yuk, pahami alasannya pada halaman berikut: Bayi Kuning: Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya.
Kulit bayi harus dijaga kelembabannya setiap waktu agar terhindar dari kekeringan. Bunda bisa memakaikan baby oil yang bermanfaat untuk membuat kulit Si Kecil tetap halus, lembut, dan terhindar dari lecet. Sedangkan untuk mengatasi biang keringat, Bunda cukup memberikan bedak khusus bayi.
Selain itu, ada juga cara lainnya yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi biang keringat pada Si Kecil. Baca selanjutnya di artikel ini, yuk: Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi
Jika ada cairan atau kotoran yang keluar dari telinga atau hidung Si Kecil, Bunda harus membersihkannya dengan hati-hati. Hindari penggunaan cotton buds, tisu yang digulung kecil, atau menggunakan jari tangan, karena justru akan mendorong kotoran lebih jauh ke dalam, sehingga semakin sulit untuk dibersihkan.
Endapan susu pada bagian lidah Si Kecil sebenarnya tidak perlu dibersihkan, karena bisa menimbulkan lecet. Setelah bayi berusia 3 bulan, endapan susu perlahan-lahan akan hilang dengan sendirinya kok, Bun.
Kuku bayi yang baru lahir cenderung sangat sensitif. Karena itulah, Bunda harus berhati-hati saat memotong kuku Si Kecil, jangan sampai kulitnya ikut terpotong. Setelah memotong kuku, jangan lupa dikikir ya, Bun. Jika tidak, kukunya yang tajam bisa menggores bagian tubuh lain, sebab bayi akan menggunakan tangannya untuk menyentuh apapun, termasuk bagian wajahnya.
Popok yang basah akan menyebabkan berbagai macam iritasi pada bokong. Gesekan popok yang basah dengan air kencing atau tinja Si Kecil akan menyebabkan timbulnya gatal dan merah di area sekitar bokong.
Untuk mencegahnya, Bunda harus menjaga area bokong Si Kecil tetap kering dan bersih. Jika usaha pencegahan tidak berhasil, maka Bunda perlu mengurangi penggunaan popok sekali pakai (diapers), seperti hanya saat bepergian saja atau saat tidur malam.
Ketika Bunda melakukan perawatan kepada Si Kecil yang baru lahir, tanpa kita sadari Si Kecil merespon dengan gerakan-gerakan spontan atau refleks, lho. Misalnya saat Bunda menyentuh telapak tangan Si Kecil, ia bisa menggenggam jari Bunda dengan sangat erat.
Gerakan ini biasanya dikenal dengan istilah grasp reflex. Masih banyak gerakan-gerakan refleks Si Kecil lainnya yang bisa Bunda pelajari pada artikel ini: Bun, Kenali 12 Macam Refleks pada Bayi yang Baru Lahir
Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari saat merawat bayi baru lahir:
Itulah beberapa panduan merawat bayi baru lahir yang bisa Bunda pelajari. Selain itu penting pula untuk menghindari hal-hal yang bisa mengganggu kesehatan Si Kecil.
Kenali lebih dalam tentang hal-hal yang perlu Bunda perhatikan dalam merawat Si Kecil dengan membaca artikel berikut, yuk: Merawat Bayi Baru Lahir, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Merawat Bayi Baru Lahir dan Hal yang Harus Dihindari
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?