Batuk adalah keluhan yang sering terjadi, baik untuk orang dewasa maupun Si Kecil. Batuk sendiri merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi agar keluar dari paru-paru. Walau sering dianggap remeh, apabila terjadi terus-menerus batuk dapat membuat penderitanya kehilangan berat badan.
Batuk yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan reda dengan sendirinya. Perlu Bunda ketahui, batuk berdasarkan masa berlangsungnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Setelah mengetahui dua jenis batuk di atas berdasarkan masa berlangsungnya. Cari tahu 8 jenis batuk yang bisa terjadi pada anak berikut ini yuk: Waspadai 8 Jenis Batuk pada Anak Berikut
Dan ternyata, batuk memang bisa menyusutkan berat badan penderitanya. Berikut adalah alasan yang mendasari hal tersebut:
Makanan yang dikonsumsi Si Kecil akan keluar sebelum sempat diserap tubuh. Ini membuat tubuh harus menggunakan lemak sebagai sumber energi cadangan.
Seringkali batuk membuat Si Kecil sulit tidur atau terbangun di tengah malam, tentunya hal ini membuat kualitas tidurnya menurun. Ini akan membuat tubuhnya mudah lelah. Lalu, kelelahan akibat kurang tidur akan menganggu metabolisme tubuh. Apabila Si Kecil mengalami hal tersebut, nafsu makannya akan berkurang. Akibatnya bisa terjadi penurunan berat badan di kemudian hari. Batuk pada anak di malam hari, bisa bunda simak caranya di artikel berikut ini: Cara Mengatasi Batuk pada Anak saat Tidur
Bergantung pada berat dan tinggi badan penderita, batuk yang terjadi terus menerus dalam waktu lama dapat membakar kalori tubuh. Jadi, Bunda bisa bayangkan semakin lama Si Kecil batuk, semakin besar pula risiko berat badannya mengalami penyusutan.
Apabila berat badan Si Kecil menyusut, bisa jadi menimbulkan permasalahan baru. Oleh karena itu, Bunda harus sigap dan cermat untuk menyiasati permasalahan tersebut agar berat badan Si Kecil bisa kembali naik. Ketahui kiatnya pada artikel ini Bun: Cara Menaikkan Berat Badan Anak yang Perlu Bunda Ketahui
Meski batuk sering terjadi pada Si Kecil, Bunda bisa lakukan beberapa hal berikut untuk membantu Si Kecil terhindar dari batuk:
Bunda juga perlu tau bahwa terdapat gejala-gejala batuk yang perlu Bunda waspadai apabila gejala tersebut dialami oleh Si Kecil. Bunda bisa cek artikel berikut yaa untuk penjelasan lengkap gejala apa saja yang perlu diwaspadai: Jangan Disepelekan. Ini 5 Gejala Batuk Yang Harus Diwaspadai
Berat badan anak turun dapat diakibatkan oleh batuk yang tak kunjung sembuh. Berikut ini beberapa faktor penyebab batuk yang tak kunjung sembuh pada anak:
Infeksi pernapasan seperti pilek, flu, bronkitis, atau pneumonia dapat menyebabkan batuk pada anak. Kadang-kadang, infeksi tersebut bisa berlangsung lebih lama dan sulit untuk sembuh sepenuhnya.
Ketika batuk berlanjut dan sulit sembuh, terutama pada kasus bronkitis, penting untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan pengobatan bronkitis pada anak. Mari temukan informasi lebih detail tentang bronkitis pada anak berikut ini: Bronkitis pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya.
Alergi seperti alergi debu, serbuk sari, bulu hewan, atau makanan tertentu dapat menyebabkan batuk yang berkepanjangan pada anak. Reaksi alergi ini dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan batuk yang tidak kunjung sembuh.
Asma adalah penyakit kronis yang mempengaruhi saluran pernapasan. Pada anak dengan asma, saluran pernapasan menjadi sensitif dan mudah teriritasi, sehingga menyebabkan serangan batuk yang berkepanjangan.
Untuk mengatasi hal ini, Bunda perlu mengenali gejalanya karena beberapa gejala membutuhkan penanganan dokter. Informasi selengkapnya, yuk baca: Gejala asma dan cara mengatasinya.
Beberapa infeksi seperti sinusitis kronis atau tonsilitis kronis dapat menyebabkan batuk yang berlangsung lama pada anak. Infeksi tersebut mungkin membutuhkan pengobatan khusus untuk menyembuhkannya.
Paparan asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia berbahaya dapat mengiritasi saluran pernapasan anak dan menyebabkan batuk yang tak kunjung sembuh.
Jadi, sekarang Bunda sudah mengetahui bahwa batuk bisa berdampak buruk untuk berat badan Si Kecil. Bila batuk yang diderita Si Kecil tak kunjung sembuh, segera bawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi batuk pada anak:
Pastikan anak terhidrasi dengan baik. Berikan air putih dalam jumlah yang cukup agar tenggorokan tetap lembap. Minuman hangat seperti teh herbal atau madu dengan air hangat juga dapat membantu meredakan iritasi tenggorokan.
Mandi air hangat atau duduk di kamar mandi yang beruap dapat membantu melembapkan saluran pernapasan. Gunakan humidifier di kamar tidur anak untuk menjaga udara tetap lembap.
Pastikan anak cukup istirahat. Istirahat yang baik membantu tubuh untuk melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Jika anak berusia di atas 1 tahun, memberikan satu atau dua sendok teh madu dapat membantu meredakan batuk. Madu memiliki sifat melembapkan dan efek demulcent yang dapat membantu meredakan batuk.
Jika disetujui oleh dokter, berikan obat batuk yang sesuai dengan dosis yang benar dan sesuai dengan usia anak. Hindari memberikan obat batuk kepada anak di bawah usia 6 tahun tanpa persetujuan medis.
Duduk bersama anak di kamar mandi yang beruap selama beberapa menit atau membuat "tenda" di sekitar kepala anak menggunakan handuk yang menutupi pancuran air panas (tetapi jauhkan anak dari air panas) dapat membantu meredakan batuk.
Jika batuk berlangsung lebih dari beberapa hari, disertai penurunan berat badan yang signifikan, demam tinggi, sesak napas, atau jika anak Anda memiliki kondisi medis lain, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan memberikan evaluasi lebih lanjut dan memberikan saran yang tepat untuk mengatasi batuk sesuai dengan kondisi anak.
Jika perlu, sediakan obat batuk di rumah ya, Bunda. Yuk, lihat jenis obat batuk yang dapat Bunda beli di sini: Si Kecil Sering Batuk dan Pilek? Bisa Jadi Itu Pertanda 5 Penyakit Ini!
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Berat Badan Anak Turun Karena Batuk? Ini Alasannya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?