Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah sebuah kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang mengalami kesulitan dalam memfokuskan perhatian, cenderung bertindak impulsif, dan seringkali terlalu aktif. ADHD biasanay terjadi pada anak dan dapat bertahan hingga dewasa.
Anak yang mengidap ADHD mengalami perbedaan dalam perkembangan otak dan aktivitas otak mereka, yang mengakibatkan perilaku yang lebih hiperaktif, sulit berkonsentrasi dan mengendalikan diri, serta sering bertindak impulsif
Berikut penjelasan seputar, gejala, penyebab, hingga pengobatan ADHD pada anak.
Gejala yang diperlihatkan Si Kecil menentukan tipe ADHD yang diderita. Menurut American Psychiatric Association, ADHD terdiri atas tiga tipe, yaitu a) tipe lalai, b) tipe hiperaktif/impulsif, dan c) tipe gabungan dari tipe lalai dan tipe hiperaktif.
Bunda bisa mengenali lebih lanjut penyebab anak hiperaktif dan cara mengatasinya melalui artikel berikut ini ya: Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Hiperaktif dengan Baik.
Anak yang mengidap ADHD tipe ini mengalami gejala gabungan antara tipe lalai dan hiperaktif. Pada tipe gabungan ini, anak akan cenderung impulsif, hiperaktif, serta tidak memiliki fokus yang baik. Dibutuhkan penanganan medis yang berbeda-beda atas ketiga tipe ADHD tersebut.
Berikut ini ciri ADHD pada Anak yang bisa dideteksi sejak usia bayi hingga beranjak ke usia yang lebih besar.
Diagnosa ADHD memerlukan beberapa ketentuan, seperti gejala harus sudah dideteksi sebelum anak berusia 12 tahun, gejala harus berlangsung lebih dari enam bulan, gejala muncul dalam dua atau lebih situasi, dan gejala-gejala tersebut terbukti mempengaruhi fungsi hidup sehari-hari pada anak.
Jika Si Kecil tidak terbukti untuk diagnosis ADHD seperti ini, bisa jadi Si Kecil memang hanya hiperaktif saja, Bunda. Bunda bisa melakukan beberapa kiat untuk menanganinya, dan kiatnya dapat dibaca di sini: Kiat Tangani Si Kecil yang Terlalu Aktif
Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Namun, peneliti telah mempelajari beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang menderita ADHD. ADHD pada anak diduga bisa hadir karena adanya kondisi ketidakseimbangan senyawa kimia (neurotransmitter) dalam otak.
Ada pula penelitian yang memberi sugesti bahwa ADHD pada seorang anak terjadi karena anak ini memiliki kadar suatu asam amino berupa homosistein yang berlebihan dalam tubuhnya. Akibatnya, di dalam tubuhnya tersebut, homosistein ini mengurangi vitamin B12 yang sebetulnya mampu mengontrol perilakunya. Karena itu, banyak penelitian mulai menyarankan lebih banyak memberikan asupan vitamin B12 untuk membantu anak-anak penderita ADHD. Bunda, mari cek apa saja manfaat vitamin B12 bagi Si Kecil di sini: Manfaat Vitamin B12 dan Vitamin D untuk Si Kecil
Selain itu, ada sejumlah faktor risiko yang dinilai menjadi penyebab ADHD pada anak, seperti faktor genetik. Sebab, banyak anak penderita ADHD ternyata memiliki orang tua yang menderita ADHD juga.
Meskipun tidak bisa disembuhkan secara total, ADHD dapat ditangani gejalanya dengan pengobatan yang tepat. Dengan menjalani pengobatan yang tepat, kondisi anak penderita ADHD diketahui menjadi lebih baik.
Dengan memahami bahwa ADHD adalah kondisi yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak dengan ADHD untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
ADHD termasuk salah satu gangguan tumbuh kembang yang dialami oleh Si Kecil. Selian kondisi tersebut, sebenarnya masih banyak jenis gangguan yang perlu Bunda kenali, misalnya speech delay. Informasi lengkap terkait jenis-jenis gangguan ini, yuk Bun baca: Tahapan dan Indikator Tumbuh Kembang Anak.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel ADHD: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?