Bunda pasti sering menemani Si Kecil bermain baik ketika berdiri maupun duduk. Namun apakah Bunda pernah memerhatikan posisi duduk yang sering dipilih olehnya? Waspadalah apabila ia lebih memilih duduk dengan posisi W, yaitu duduk bersimpuh dengan bagian kaki bawah yang melebar ke kedua arah sehingga menyerupai bentuk huruf W.
Posisi W ini memang sepertinya tidak akan menimbulkan masalah, terlebih lagi jika ia terlihat nyaman duduk seperti ini. Padahal, jika terlalu sering dilakukan apalagi dalam durasi yang panjang, posisi ini dapat mengganggu koordinasi, postur, dan juga kekuatan otot Si Kecil. Maka dari itu, Bunda perlu memberikan ATENSI khusus dan memahami berbagai efeknya supaya keterampilan tubuhnya tidak terganggu.
Setelah anak bisa duduk, posisi W memang sangat wajar dan alami untuk dilakukan. Posisi ini memberi kesempatan pada bagian tubuh mereka untuk lebih banyak berkontak dengan lantai, sehingga menopang tubuh mereka lebih lebar daripada posisi lainnya. Dengan posisi seperti ini, Si Kecil juga akan lebih mudah menjaga keseimbangannya.
Tapi Bunda perlu mulai waspada jika ia hampir selalu memilih posisi ini dibandingkan posisi duduk lainnya. Hal ini bisa menandakan bahwa otot intinya masih lemah, atau perkembangan motorik yang terlambat. Terlebih jika ia duduk seperti ini tidak hanya secara rutin, tapi juga dalam waktu berjam-jam.
Bahkan posisi W juga bisa berdampak pada perkembangannya. Kebiasaan duduk seperti ini terus-menerus tidak akan melatihnya untuk menggunakan otot intinya. Ia akan sepenuhnya bergantung pada posisi ini untuk dapat duduk, dan kesulitan untuk melakukan posisi lain. Maka tubuhnya menjadi tidak fleksibel, yang berdampak gangguan lebih lanjut dan akan mengganggu perkembangannya lebih lanjut.
Risiko pertama dari terlalu seringnya Si Kecil duduk dalam posisi W adalah gangguan pada posturnya. Posisi ini akan memberikan tekanan yang lebih besar pada pinggul, lutut, dan juga pergelangan kaki. Lama kelamaan postur tubuhnya akan menjadi kurang ideal. Ini tidak hanya akan memengaruhi Si Kecil ketika duduk, tapi juga ketika berdiri dan bergerak setiap hari.
Kebiasaan ini juga mengurangi penggunaan otot inti, karena ia tidak perlu banyak mengandalkan otot tersebut untuk menjaga keseimbangannya. Dampaknya, perkembangan motorik kasarnya akan menjadi terpengaruh karena keseimbangannya juga jarang dilatih. Padahal, jika aspek perkembangan ini tidak dilatih hingga terampil, ia akan kesulitan mengeksplorasi dan memaksimalkan berbagai POTENSI-nya di masa depan.
Untuk anak usia 1 tahun, terdapat beberapa tolok ukur keterampilan motorik kasar yang bisa diperhatikan. Pada usia ini, Si Kecil seharusnya sudah bisa berdiri sendiri, bahkan melangkah kecil atau berjalan dengan bantuan. Hal-hal tersebut hanya terjadi apabila ototnya memiliki kekuatan yang baik dan dapat berkoordinasi.
Namun, jika ia selalu memilih posisi W untuk duduk, maka koordinasi ototnya akan terhambat. Gerakan tubuhnya juga cenderung lebih jarang, dan tubuhnya juga tidak bergerak dengan cukup fleksibel. Ia akan lebih sulit dalam menggunakan badan bagian atas untuk berputar, maupun meraih ke arah kanan dan kiri. Jika ini dibiarkan berlangsung dalam waktu lama, pergerakannya juga akan semakin terbatas seiring pertumbuhannya.
Pergerakan yang terbatas akan mengganggu kehidupan Si Kecil. Sebagai contoh, ia akan kesulitan untuk berlari, melompat, memanjat, atau melakukan gerakan lainnya. Jika ini terjadi, ia tidak akan bisa menikmati masa kecil dengan maksimal. Selain itu, pilihan karirnya juga akan terbatas karena ia akan menjadi kurang percaya diri apabila pekerjaan yang diminatinya membutuhkan fisiknya untuk selalu aktif.
Karena Bunda tentunya tidak ingin pergerakan Si Kecil menjadi terbatas, ajaklah ia mengurangi frekuensi duduk W ini. Pastikan otot intinya selalu terlatih sejak dini karena #WaktuTakBisaKembali untuk membuat keterampilan motoriknya menjadi optimal.
Pada dasarnya, semua posisi duduk tidak akan baik bagi pertumbuhan Si Kecil jika terlalu sering dilakukan. Oleh karena itu, Bunda perlu mengajari dan mendukung Si Kecil untuk berganti posisi secara berkala dari posisi W ke posisi lain. Si Kecil bisa diajarkan untuk bersila, duduk dengan menjulurkan kaki ke depan, atau juga bersimpuh dengan kedua lutut menghadap ke arah yang sama.
Dengan rutin mengajarinya, Bunda akan mengurangi ketergantungannya terhadap posisi W. Lama kelamaan, ia akan dengan sendirinya duduk dengan posisi lain secara bergantian dan hanya akan sesekali menggunakan posisi W. Ini akan secara otomatis membuat otot inti dan keterampilan motorik kasarnya berkembang dengan lebih baik.
Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan kursi kecil untuk mengurangi penggunaan posisi W. Sering-seringlah mengajaknya juga untuk bermain sambil berdiri. Tidak hanya akan membuatnya mengurangi durasi dan intensitas penggunaan posisi W, kedua metode ini juga bisa membuatnya menjadi lebih senang dan aktif.
Sebagian ibu mungkin merasakan kesulitan untuk membuat Si Kecil duduk di kursi kecil atau berdiri secara rutin. Untuk mengatasi masalah ini, Bunda dapat mengandalkan berbagai jenis mainan yang disukai olehnya sebagai perangsang. Pilihlah mainan yang bisa mendorongnya bergerak lebih aktif supaya posisi duduknya lebih bervariasi. Bunda bisa memakai mainan dengan roda, atau bola kecil yang bisa digelindingkan.
Sediakanlah area bermain khusus untuk Si Kecil seperti bumper bed, playpen atau play fence. Ketiga opsi ini akan membuat Si Kecil bisa bergerak dengan bebas sambil belajar menjaga keseimbangan tubuhnya. Untuk anak yang sudah berusia 1 tahun, playpen dan play fence akan lebih cocok karena memiliki area yang lebih luas.
Dengan area khusus yang aman dan nyaman, ia akan bisa mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan tubuhnya dengan baik. Ia tidak akan hanya duduk pada satu posisi saja dalam waktu yang lama, sehingga menjadi lebih aktif. Otot intinya pun terlatih, sehingga lebih kuat. Otot yang terlatih akan memperbaiki posturnya, membuat tubuhnya lebih stabil, dan keterampilan motorik kasarnya juga dapat bertambah secara bertahap.
Penting juga bagi Bunda untuk selalu memastikan tidurnya cukup. Tidur yang cukup dan lelap membantu hormon dalam tubuhnya akan bekerja. Hormon ini, yaitu human growth hormone, membantu otot-ototnya berkembang dan meningkatkan pertumbuhannya. Dengan demikian istirahat yang cukup akan krusial untuk perkembangan tubuhnya yang maksimal.
Kombinasi dari posisi duduk yang baik, stimulasi yang tepat dan optimal, dan istirahat yang cukup akan mendukung perkembangan motorik kasar Si Kecil. Keterampilan ini sangat memengaruhi masa depannya, dan perlu diperhatikan dengan teliti karena #WaktuTakBisaKembali.
Bunda tentu ingin memberikan yang terbaik untuk Si Kecil, termasuk ATENSI maksimal untuk memastikan perkembangannya berjalan dengan sempurna. Perkembangannya ini perlu dimonitor dengan teliti terutama jika ia masih berumur 1 tahun. Supaya perkembangannya berjalan dengan baik dan maksimal, mari ketahui panduannya lebih dalam di sini: Panduan Tumbuh Kembang Si Kecil Usia 1 Tahun.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Posisi Duduk W dan Dampaknya terhadap Perkembangan
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?