Biang keringat, atau miliaria, adalah kondisi kulit pada bayi yang ditandai dengan ruam merah dan bintik-bintik kecil. Umumnya, biang keringat menyebabkan kulit terasa gatal dan perih. Biasanya, kondisi ini muncul karena kelenjar keringat Si Kecil belum berkembang sempurna, sehingga belum mampu beradaptasi dengan suhu panas dan kelembapan yang tinggi.
Meski sering menimbulkan kekhawatiran, Bunda tak perlu panik. Biang keringat dapat ditangani dengan langkah-langkah sederhana di rumah.
Ketika si kecil mengalami biang keringat, Bunda akan melihat gejala seperti ruam kemerahan dan bintik-bintik kecil pada kulit yang terasa gatal dan perih. Gejala ini juga bisa disertai dengan pembengkakan yang ringan.
Selain itu, bayi mungkin menjadi lebih rewel, menolak menyusu, dan kesulitan tidur. Dalam beberapa kasus, demam ringan bisa muncul sebagai tanda bahwa tubuh Si Kecil berusaha mengatasi infeksi. Gejala-gejala ini umumnya berlangsung selama 2-3 hari. Namun, jika terjadi infeksi sekunder, gejala dapat bertahan lebih lama bahkan lebih dari satu minggu, dan memerlukan pertolongan medis.
Pada dasarnya, kulit manusia memiliki dua jenis kelenjar. Pertama adalah kelenjar yang menghasilkan minyak. Sedangkan yang kedua berfungsi untuk menghasilkan keringat. Pada kedua kelenjar ini biasanya berlangsung proses yang menyebabkan munculnya ruam pada Si Kecil.
Lebih lengkap, berikut ini beberapa penyebab biang keringat yang perlu Bunda kenali:
Sejak kelahirannya, tubuh Si Kecil terus mengalami fase pengembangan. Tak hanya di bagian luar, bagian kelenjar juga merupakan bagian yang turut berkembang seiring pertumbuhan Si Kecil.
Oleh karena itu, seringkali ruam terjadi akibat kelenjar kering yang belum berkembang. Sehingga membuat keringat mudah tertahan di dalam kulit. Kondisi ini pula yang membuat bayi paling rentang mengalami biang keringat.
Bayi belum bisa mengubah posisinya sendiri. Oleh karena itu Bunda wajib peka dan tidak membiarkannya berbaring terlalu lama.
Pasalnya, tertahan dalam posisi yang sama dan lama bisa memicu munculnya keringat. Bisa karena kondisi lembap atau panas. Kemunculan keringat inilah yang biasanya memicu kemunculan ruam.
Oleh karena itu, saat bayi, baiknya Si Kecil kerap digendong. Atau, Bunda bisa lebih mengawasi Si Kecil kemudian mengubah posisinya sesekali.
Seperti sudah disinggung di atas, kondisi lembab dan cuaca panas bisa mengakibatkan munculnya keringat dan ruam pada bayi. Umumnya kondisi ini dialami karena Si Kecil merasa kepanasan.
Di samping itu, menggunakan pakaian tebal serta suhu ruang yang terlalu tinggi juga bisa membuat bayi berkeringat.
Penyebab biang keringat pada anak yang terakhir adalah obesitas. Pada anak obesitas, biasanya ruam akan mudah muncul di area lipatan. Contohnya seperti leher, perut, hingga selangkangan.
Biang keringat mungkin juga terjadi akibat anak memproduksi keringat berlebihan. Untuk informasi selengkapnya tentang penyebab keringat berlebihan dan solusinya, yuk baca di sini: Penyebab Keringat Berlebihan Pada Anak Usia 2 Tahun.
Biang keringat terjadi ketika keringat terperangkap di bawah lapisan kulit, yang biasanya terjadi akibat penyumbatan kelenjar keringat. Berdasarkan tingkat keparahannya, kondisi ini terbagi menjadi empat jenis: miliaria rubra, miliaria crystallina, miliaria profunda, dan miliaria pustulosa. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing jenis dan gejalanya.
Jenis ini adalah biang keringat yang paling sering dialami oleh bayi. Miliaria rubra terjadi akibat tersumbatnya kelenjar keringat di dekat permukaan kulit (epidermis), menyebabkan bintik-bintik merah kecil yang terasa gatal. Si Kecil mungkin akan terus menggaruk area tersebut karena ketidaknyamanan yang dirasakannya.
Miliaria crystallina juga disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar epidermis. Jenis ini ditandai dengan munculnya lepuhan kecil berwarna bening atau putih, mirip butiran kecil keringat yang terjebak di bawah kulit. Berbeda dengan miliaria rubra, lepuhan ini tidak disertai peradangan atau kemerahan.
Miliaria profunda adalah bentuk biang keringat yang jarang terjadi, tetapi lebih parah. Keringat yang terperangkap lebih dalam di lapisan kulit (dermis) dapat memicu sensasi panas yang intens, membuat bayi merasa sangat tidak nyaman dan kelelahan. Ruam ini sering kali menyerupai jerawat namun tidak berwarna merah.
Miliaria pustulosa adalah jenis biang keringat yang terjadi akibat iritasi pustula, yaitu benjolan kecil di bawah kulit yang berisi cairan atau nanah. Jika pustula pecah, cairan atau nanah bisa keluar dan menyebabkan iritasi lebih lanjut. Kulit bayi yang belum berkembang sempurna lebih rentan terhadap jenis ini, terutama saat cuaca panas, sehingga sering muncul benjolan di area seperti leher, perut, dada, dan bokong.
Biang keringat bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman dan rewel. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui cara yang efektif untuk meredakannya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mengatasi biang keringat pada Si Kecil.
Pastikan ruangan tempat bayi beristirahat memiliki sirkulasi udara yang baik. Kelembapan yang tinggi di dalam kamar dapat memicu biang keringat. Bunda bisa membuka jendela setiap pagi untuk memastikan udara segar masuk dan mengurangi kelembapan yang berlebih.
Biang keringat sering muncul di area seperti pipi, kepala, dan leher. Hindari menyentuh bagian ini terlalu sering untuk mencegah iritasi lebih lanjut. Jaga kebersihan tangan saat merawat Si Kecil agar kulitnya tetap steril.
Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan lembut untuk Si Kecil. Pakaian yang sempit bisa menggesek kulit bayi, memperburuk ruam, dan menyebabkan ketidaknyamanan. Pilih bahan yang ringan dan menyerap keringat agar kulitnya tetap kering.
Udara panas di dalam ruangan dapat memperburuk biang keringat. Menggunakan kipas angin atau pendingin udara dengan suhu yang sesuai dapat membantu menjaga kenyamanan dan mencegah keringat berlebih.
Menggendong bayi terlalu sering dapat memindahkan panas tubuh Bunda ke Si Kecil, sehingga memperburuk kondisi biang keringat. Baringkan bayi di kasur dengan alas yang menyerap keringat agar kulitnya dapat bernapas. Jika perlu menggendong, lakukan dengan lembut dan pilih pakaian berbahan katun atau rayon.
Kompres dingin efektif meredakan rasa gatal dan kemerahan. Gunakan kain lembut yang dibasahi air dingin atau es batu yang dibungkus kain untuk mengompres area yang terkena. Hindari menekan terlalu keras agar kulit bayi tidak terluka.
Memandikan bayi dengan air hangat tanpa sabun bisa membantu menenangkan kulit yang iritasi akibat biang keringat. Air hangat akan membuat Si Kecil merasa lebih rileks, namun pastikan untuk tidak menggosok kulit terlalu keras dan hindari sabun yang mengandung pewangi.
Kulit bayi sangat sensitif, terutama saat mengalami biang keringat. Hentikan sementara penggunaan sabun, losion, atau produk perawatan tubuh yang mengandung pewangi dan bahan kimia keras. Ini bisa mengurangi risiko iritasi dan reaksi alergi yang memperburuk kondisi.
Jangan gunakan produk yang mengandung minyak mineral seperti petroleum jelly, karena bisa menyumbat pori-pori kulit bayi dan memperburuk biang keringat. Hindari juga penggunaan bedak tabur dan krim yang dijual bebas tanpa resep dokter, karena bisa memperparah ruam.
Nutrisi yang baik sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. ASI eksklusif untuk bayi di bawah enam bulan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuhnya sekaligus melindungi diri dari infeksi. Oleh karena itu, pastikan asupan nutrisi Si Kecil terpenuhi agar ia lebih kuat melawan kuman dan bakteri.
Jika biang keringat tidak kunjung membaik setelah melakukan langkah-langkah di atas, atau muncul gejala infeksi seperti bintil bernanah, demam, dan ruam yang meluas, segera konsultasikan dengan dokter. Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada komplikasi serius yang mengganggu kesehatan Si Kecil.
Perlu diingat Bunda, biang keringat adalah kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya. Namun, selalu waspada terhadap tanda-tanda yang memerlukan perhatian medis. Jika Bunda khawatir Si Kecil memiliki alergi atau masalah kulit lain, pelajari lebih lanjut tentang alergi kulit pada bayi di artikel berikut: 4 Macam Alergi Kulit Pada Anak dan Cara Menanganinya.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Bunda, Kenali Cara Menghilangkan Biang Keringat pada Bayi
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?