Bunda, pernahkah Si Kecil mengalami luka dan perdarahannya sulit berhenti? Atau Si Kecil mudah sekali muncul lebam walau hanya terbentur ringan? Itu bisa menjadi tanda bahwa jumlah trombosit dalam tubuhnya perlu diperhatikan. Trombosit adalah sel darah kecil berbentuk lempengan yang sangat penting dalam proses pembekuan darah. Meskipun ukurannya sangat kecil, perannya begitu besar dalam mencegah perdarahan berlebihan dan menjaga kesehatan Si Kecil.
Trombosit diproduksi di sumsum tulang yang terletak di bagian tengah tulang. Begitu terbentuk, trombosit hidup selama 8 hingga 10 hari di dalam aliran darah. Saat pembuluh darah rusak, trombosit akan berperan untuk membentuk sumbatan sehingga perdarahan cepat teratasi. Bayangkan ketika Si Kecil jatuh dan lututnya tergores, trombosit bekerja layaknya “tim penyelamat” agar tubuh tidak kehilangan terlalu banyak darah. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenali betapa besarnya peran trombosit demi mendukung tumbuh kembang yang sehat.
Secara umum, anak-anak memiliki jumlah trombosit yang sedikit lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Kisaran normalnya sekitar 250.000–450.000 trombosit per mikroliter (mcL) darah. Jika jumlahnya berada di bawah atau melebihi rentang ini, Si Kecil mungkin menunjukkan gejala tertentu atau rentan mengalami gangguan kesehatan.
Pemeriksaan laboratorium, yaitu hitung darah lengkap, menjadi cara paling tepat untuk mengetahui apakah sumsum tulang anak memproduksi trombosit dalam jumlah memadai. Jika hasilnya mengindikasikan trombosit Si Kecil terlalu rendah (trombositopenia) atau terlalu tinggi (trombositosis), ada berbagai kemungkinan penyebab yang perlu ditelusuri, mulai dari infeksi, efek samping obat, hingga kondisi autoimun. Semakin cepat Bunda mengetahui sumber masalahnya, semakin cepat pula tindakan pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan untuk melindungi Si Kecil.
Dalam beberapa kasus, dokter bisa menyarankan pemeriksaan lanjutan atau merujuk pada spesialis hematologi untuk penanganan lebih mendalam. Tenang saja, Bunda tidak perlu langsung panik apabila hasil tes Si Kecil di luar batas normal. Ikuti saran dokter dan fokuslah pada langkah-langkah terbaik untuk memastikan Si Kecil tetap sehat dan siap beraktivitas.
Walaupun kecil, ketidakstabilan jumlah trombosit dapat berdampak besar pada kesehatan anak. Ketika kadarnya turun terlalu jauh di bawah 10.000-20.000 trombosit mcL per darah, risiko perdarahan meningkat. Sementara, jika jumlah trombosit kurang dari 50.000 mcL, pendarahan kemungkinan akan lebih serius jika Si Kecil terluka atau memar.
Kondisi kekurangan trombosit ini disebut trombositopenia, yang bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya efek samping obat, pengobatan kemoterapi, kanker tertentu (seperti leukemia atau limfoma), hingga infeksi atau gangguan ginjal. Gejalanya meliputi mudah memar, serta gusi, hidung atau saluran cerna yang sering berdarah.Sebaliknya,, kelebihan trombosit dinamakan trombositosis. Jumlah trombosit dapat mencapai 500.000 mcL atau bahkan lebih. Gejalanya meliputi pembekuan darah spontan di lengan dan kaki, yang jika tidak diobati dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Trombositosis primer (esensial) terjadi ketika sel-sel abnormal di sumsum tulang menghasilkan banyak trombosit tanpa penyebab jelas. Sementara trombositosis sekunder dipicu oleh kondisi lain seperti anemia, kanker, peradangan, atau infeksi. Tanpa penanganan yang tepat, trombositosis bisa memicu pembekuan darah secara spontan, berisiko memicu serangan jantung dan stroke.
Dalam beberapa situasi, dokter mungkin menerapkan prosedur yang disebut plateletpheresis untuk menurunkan jumlah trombosit. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil darah dari tubuh, memisahkan trombositnya, kemudian memasukkan kembali sel darah merah ke dalam tubuh. Plateletpheresis biasanya hanya dilakukan bila kadar trombosit sangat tinggi dan kondisi pasien sudah menunjukkan gejala serius yang membahayakan keselamatan.
Pola makan yang tepat dapat membantu Si Kecil mempertahankan jumlah trombosit yang seimbang. Beberapa asupan nutrisi yang berperan langsung dalam pembentukan dan kinerja trombosit antara lain:
Pertama, vitamin B12 yang banyak dijumpai dalam hati sapi, kerang, telur, serta beberapa jenis ikan. Meskipun kasus kekurangan vitamin B12 relatif jarang, kondisi ini tetap bisa memicu penurunan jumlah trombosit.
Kedua, folat yang membantu pertumbuhan semua sel, termasuk sel darah. Bunda dapat menemukannya pada kacang tanah, kacang polong hitam, kacang merah, dan jeruk. Saat tubuh kekurangan folat, jumlah trombosit berpotensi menurun sehingga Si Kecil lebih mudah mengalami masalah perdarahan.
Selanjutnya, zat besi yang berperan penting dalam produksi sel darah sehat. Kekurangan zat besi kerap dikaitkan dengan trombositopenia. Makanan seperti kerang, biji labu, kacang lentil, dan daging sapi adalah pilihan yang tepat untuk meningkatkan asupan zat besi Si Kecil.
Terakhir, vitamin C yang bisa ditemukan dalam mangga, nanas, brokoli, dan kembang kol. Vitamin ini tidak hanya membantu trombosit bekerja lebih efisien, tetapi juga meningkatkan penyerapan zat besi sehingga proses pembentukan trombosit menjadi lebih optimal.
Selain itu, hindari makanan yang dapat menurunkan jumlah atau mengganggu fungsi trombosit, seperti jus cranberry, kacang kenari, dan wijen. Mengurangi konsumsi makanan berminyak berlebihan, berpengawet, atau mengandung aditif tinggi juga penting agar tubuh anak selalu berada dalam kondisi terbaik.
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter anak sangat dianjurkan, supaya potensi gangguan trombosit bisa terdeteksi lebih awal. Jangan lupa, trombosit tidak hanya berperan dalam proses pembekuan darah, tetapi juga membantu melindungi tubuh dari infeksi. Dengan menjaga kestabilan trombosit, Si Kecil akan semakin kuat dan siap menjelajah dunia di setiap tahap tumbuh kembang.
Bunda juga bisa memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil lewat asupan prebiotik. Salah satu sumber prebiotik yang mudah didapat adalah susu. Jika Bunda penasaran susu apa saja yang baik untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak, cek di artikel berikut ya: 7 Merk Susu yang Bagus untuk Daya Tahan Tubuh Anak.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Pentingnya Jumlah Trombosit Normal untuk Kesehatan Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?