Apakah Si Kecil sering menolak makanan sehat dan hanya mau makan menu tertentu saja? Tenang, Bunda tidak sendirian. Banyak orang tua yang harus memutar otak mencari makanan yang disukai anak-anak namun tetap bergizi seimbang. Sebab, ketika anak menolak sayur atau lauk tertentu, asupan nutrisinya bisa menjadi kurang optimal. Padahal, nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan Si Kecil untuk mendukung pertumbuhan, meningkatkan kekebalan tubuh, serta perkembangan otaknya.
Pola makan yang baik seharusnya memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, serat, dan vitamin. Sayangnya, anak-anak kerap memilih makanan sesuai kesukaan mereka, yang terkadang kurang bernutrisi. Bila ini dibiarkan terus-menerus, Si Kecil bisa mengalami kendala seperti sering sakit, susah buang air besar, atau sulit mencapai berat badan ideal. Oleh karena itu, Bunda perlu menemukan strategi yang tepat agar anak tetap mau mengonsumsi makanan bernutrisi tanpa harus dipaksa.
Menjaga pola makan anak yang selalu bernutrisi memang tidak mudah. Namun, hal ini sebenarnya masih terbilang normal karena Si Kecil berada dalam proses belajar mengenali dan menyeleksi makanan yang disukainya. Pada balita, ada kalanya mereka hanya menyukai makanan tertentu dan cenderung sulit untuk mencoba makanan lain.
Selain itu, Si Kecil juga berada dalam tahap mengenali tekstur, rasa, dan aroma. Hal ini yang menyebabkan anak hanya menyukai makanan tertentu. Misalnya, hanya menyukai makanan dengan tekstur crunchy seperti chips dan nugget.
Meskipun kesulitan menjaga pola makan ini adalah kendala yang wajar terjadi, bukan berarti tidak perlu mengajarkan Si Kecil untuk makan makanan bernutrisi. Bunda harus tetap mengajak Si Kecil untuk mencoba makan makanan bergizi seimbang. Apabila anak dibiarkan makan makanan yang hanya disukainya dan kurang bervariatif, Si Kecil bisa mengalami kesulitan buang air besar, sering sakit, atau sulit meningkatkan berat badan.
Untuk menjaga pola makan sehat, Bunda bisa mulai berkreasi di dapur untuk membuat makanan sehat yang lezat dan bernutrisi. Dengan demikian, anak dapat mengenal lebih banyak varian makanan, gizi seimbang, dan tetap sesuai dengan selera makannya.
Menu satu ini terbilang simpel dan bahan-bahannya mudah ditemukan di dapur Bunda. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat omelet sayur ini meliputi telur, susu cair, wortel parut, dan brokoli.
Telur mengandung protein yang baik untuk masa pertumbuhan, daya tahan tubuh, dan perkembangan otak. Selain protein dalam telur, sayur yang menjadi campuran omelet pun baik untuk sistem pencernaan karena mengandung serat.
Pembuatan omelet sayur ini cukup mudah. Bunda dapat mencampurkan semua bahan, kemudian masak diatas teflon dengan sedikit minyak dan api kecil. Setelah matang, sajikan omelet dengan lebih menarik. Contohnya, gunakan cetakan karakter untuk membuat bentuk yang lucu atau disajikan dengan nasi berbentuk karakter seperti bento, cetakan berbentuk karakter.
Menu ini sangat baik bagi tumbuh kembang anak karena ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 yang dapat menunjang perkembangan otak, saraf, dan mata. Sayuran di dalamnya pun tinggi akan serat yang baik bagi sistem pencernaan anak. Penyajian makanan dalam bentuk sushi juga akan mempermudah anak-anak untuk memakannya karena salmon dan sayuran digulung bersama nasi.
Untuk membuat menu ini, Bunda perlu mempersiapkan beberapa bahan, diantaranya nasi, nori, salmon, wortel, timun, cuka, garam, dan penyedap rasa.
Pertama, nasi yang telah matang dicampurkan dengan larutan air cuka dan garam, lalu sisihkan. Kemudian, beri salmon dengan garam dan perasan lemon. Selanjutnya masak dengan sedikit minyak diatas teflon hingga matang.
Untuk isian sayurnya, potong wortel (sudah direbus) dan timun secara memanjang seperti korek api (julienne). Kemudian, letakkan nori yang diikuti dengan menaruh nasi di atasnya dan juga bahan-bahan lainnya. Setelah selesai, gulung semuanya dan potong-potong.
Menu ala Timur Tengah ini juga cocok untuk Si Kecil karena daging sapi mengandung zink, zat besi, vitamin b12, dan protein yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak. Sayuran di dalamnya pun melengkapi gizi dalam bentuk serat.
Untuk membuat kebab, Bunda dapat mempersiapkan bahan-bahan, berupa daging sapi, tortila, bawang putih, selada, timun, bawang bombay, tomat, mayonaise, saos sambal, saos tiram, kecap manis, merica bubuk, garam, dan air.
Campurkan daging yang telah dicuci bersih dengan saos tiram, merica bubuk, bawang putih, dan garam, kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu, panaskan sedikit minyak dan tumis bawang bombay hingga layu. Kemudian masukkan daging yang telah dibumbui dan tambahkan air secukupnya, masak hingga mengental.
Daging yang telah matang bisa diletakkan diatas tortilla yang diberi selada dan timun. Untuk menambah cita rasa, tambahkan saos dan mayonaise sesuai selera. Gulung kebab, kemudian panaskan dengan api kecil.
Supaya anak-anak lebih tertarik makan kebab, Bunda bisa menyajikan kebab dengan alat makan favorit Si Kecil atau memotong kebab sesuai dengan ukuran mulut anak agar lebih mudah dimakan.
Jika Bunda mencari menu simpel namun bernutrisi, sandwich alpukat dan telur bisa jadi jawabannya. Alpukat memberikan vitamin A serta lemak sehat yang baik untuk jantung. Sedangkan telur, mengandung protein, serta vitamin A, D, E, baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Beberapa bahan yang diperlukan, diantaranya telur rebus (potong-potong), alpukat (sudah dihaluskan), tomat, roti tawar, saos, dan mayonaise.
Cara membuatnya pun mudah. Oleskan alpukat yang sudah dihaluskan di atas roti tawar. Tambahkan potongan telur rebus dan tomat. Jika Si Kecil menyukai saus atau mayones, Bunda bisa menambahkannya secukupnya. Agar lebih menggoda, potong sandwich dengan bentuk-bentuk lucu yang menarik perhatian anak.
Untuk camilan gurih, martabak telur mini dapat menjadi pilihan. Bunda pun bisa mengatur isiannya dengan daging dan sayuran kaya nutrisi untuk membantu memenuhi kebutuhan Si Kecil.
Adapun bahan-bahan yang perlu Bunda siapkan yaitu kulit lumpia, wortel (dipotong kotak-kotak), daging sapi (dipotong kecil-kecil), bumbu gulai bubuk, daun bawang (iris tipis), telur, bawang bombay, dan penyedap rasa.
Untuk isian martabak, pertama tumis bawang bombay. Kemudian masukkan wortel, daging, dan bahan lainnya, tambahkan air dan masak hingga air menyusut. Setelah matang, campurkan bahan isian tadi dengan kocokan telur.
Selanjutnya, siapkan kulit lumpia. Kemudian masukkan semua isian, lipat kulit tersebut dan pastikan tidak ada bagian yang berlubang. Gunakan minyak secukupnya untuk menggoreng martabak, sehingga anak-anak tetap dapat menikmati martabak tanpa khawatir dengan minyak berlebih.
Bunda telah mendapat banyak ide menu sehat, tapi bagaimana caranya agar Si Kecil mau menyantapnya dengan senang hati, tanpa harus dipaksa?
Bunda bisa membiasakan Si Kecil mengonsumsi makanan sehat dengan cara membangun kebiasaan positif. Anak-anak cenderung mengikuti kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua atau orang-orang disekitarnya. Bunda beserta orang-orang terdekat bisa saling bekerja sama untuk menunjukkan dan mengajak Si Kecil untuk makan makanan yang bervariatif dan sehat. Dengan demikian, Si Kecil akan memperhatikan dan terdorong untuk mencoba makanan bernutrisi.
Bunda bisa juga bisa melibatkan Si Kecil untuk berbelanja bahan makanan sehat dan membantu memasak di dapur. Ketika melihat proses memasak hingga dihidangkan di atas meja, Si Kecil akan memiliki ketertarikan untuk mencoba atau memakan makanan sehat.
Selain asupan nutrisi, Bunda juga perlu memperhatikan porsi makan Si Kecil. Hal ini dilakukan agar Si Kecil makan makanan yang sesuai kebutuhannya dan meminimalisir terjadinya obesitas.
Selain makanan utama, Si Kecil juga bisa mendapat manfaat dari susu pertumbuhan yang sesuai usianya. Susu menyediakan kalsium dan protein bagi tulang dan gigi, serta vitamin A untuk daya tahan tubuh dan kesehatan mata. Dengan begitu, nutrisi harian Si Kecil semakin lengkap. Mau tau lebih lanjut rekomendasi susu pertumbuhan yang cocok untuk Si Kecil? Lanjut baca artikel berikut yuk: Rekomendasi Susu Pertumbuhan yang Bagus untuk Anak.
Sumber:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Menu Sehat Favorit Anak yang Bikin Lahap Makan
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?