Tumbuh Kembang

Mengenal Perkembangan pada Si Kecil yang Berusia 2 Tahun

Morinaga Platinum - 28 April 2025

Mengenal Perkembangan pada Si Kecil yang Berusia 2 Tahun

Usia 2 tahun adalah fase yang penuh keajaiban dan penemuan bagi Si Kecil. Di tahap ini, anak mulai menunjukkan berbagai kemampuan baru yang sering kali membuat Bunda terkesima, seperti bertambahnya kosakata, melompat dengan ceria, dan bermain lebih aktif dengan teman-temannya. Ini adalah momen istimewa, kerena perkembangan fisik, kognitif, dan emosionalnya berjalan seiring, membentuk dasar yang kuat untuk kepribadian dan keterampilannya di masa depan.

Memahami berbagai aspek perkembangan pada usia 2 tahun sangat penting bagi Bunda. Dari pertumbuhan fisik, seperti perkembangan gigi dan postur tubuh, hingga aspek kognitif, emosional, dan sosial yang mulai tumbuh, semuanya berkontribusi pada tumbuh kembang optimal Si Kecil. Dengan mengetahui tanda-tanda perkembangan ini, Bunda dapat memberikan perhatian dan dukungan yang tepat, menjadikan setiap momen bersama Si Kecil lebih berarti, karena #WaktuTakBisaKembali.

Pertumbuhan Fisik yang Terlihat Jelas

Salah satu indikator paling jelas dari pertumbuhan fisik Si Kecil di usia 2 tahun adalah perkembangan giginya. Pada usia ini, biasanya Si Kecil sudah memiliki sekitar 16 gigi susu, dengan gigi terakhir berupa geraham kedua yang mulai tumbuh dan akan selesai tumbuh pada usia sekitar 30 bulan. Pertumbuhan gigi ini sangat penting, karena memudahkan Si Kecil mengunyah makanan dengan tekstur lebih padat dan mendukung pola makan yang seimbang serta kaya NUTRISI.

Tak hanya gigi, panjang dan berat badan Si Kecil juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan standar WHO, panjang badan rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia ini mencapai 85-90 cm, dengan berat badan sekitar 11-14 kg. Angka ini meningkat cukup signifikan dibandingkan pada usia 1 tahun, yang panjangnya sekitar 71-80 cm dan beratnya sekitar 8-12 kg.

Memantau pertumbuhan ini secara berkala sangat penting untuk memastikan tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya. Bunda dapat menggunakan grafik seperti grafik WHO atau KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk mencatat perkembangan panjang badan, berat badan, dan lingkar kepalanya. Dengan pemantauan rutin, Bunda dapat mendeteksi potensi masalah NUTRISI sejak dini, seperti jika berat badannya tidak sesuai dengan panjang tubuhnya.

Kemajuan Perkembangan yang Pesat

Bunda, Si Kecil juga mengalami kemajuan pesat dalam berbagai aspek perkembangan, termasuk keterampilan kognitif, motorik halus, dan sosial. Dalam aspek kognitif, ia mulai memahami konsep-konsep sederhana seperti jauh-dekat, besar-kecil, dan luar-dalam. Ia dapat mengelompokkan mainan berdasarkan ukuran atau mencoba memasukkan benda ke dalam wadah yang sesuai. Aktivitas seperti menyusun balok, bermain puzzle sederhana, atau mencocokkan bentuk dapat merangsang kemampuannya berpikir logis sekaligus melatih kesabaran dan fokusnya.

Kemampuan motorik halusnya juga semakin berkembang, loh. Ia sudah dapat memutar gagang pintu, membalik halaman buku, atau menggunakan sendok dan garpu dengan lebih terampil. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya mendukung kemandiriannya, tetapi juga memerlukan pengawasan ekstra untuk menjaga keamanannya, seperti mengamankan barang-barang tajam di rumah. Mengajaknya mencoba hal-hal sederhana seperti membuka kotak mainan atau menyusun peralatan makan dapat membantu meningkatkan koordinasi tangan dan matanya.

Untuk melatih koordinasi tangan dan mata dengan cara yang menyenangkan, Bunda bisa mengajak Si Kecil melakukan aktivitas seperti menyiram tanaman, menggambar dengan krayon, atau bermain dengan alat masak mainan. Aktivitas ini tidak hanya mengembangkan keterampilan motorik, tetapi juga memberikan pengalaman yang mendukung rasa ingin tahunya. Hal ini penting untuk membangun rasa percaya diri sekaligus memupuk kreativitasnya.

Di sisi sosial, kemampuan Si Kecil untuk berinteraksi dengan teman sebaya mulai terlihat. Ia sudah mulai menikmati bermain bersama, meskipun masih belajar berbagi dan memahami perasaan anak lain. Tantangan seperti tantrum sering terjadi sebagai bagian dari proses belajar mengelola emosi. Memberikan perhatian positif, seperti memuji perilaku baiknya, akan membantu membangun rasa percaya diri sekaligus membimbingnya memahami cara berinteraksi yang sehat.

Kemampuan Mandiri yang Mulai Terbentuk

Tanda-tanda kemandirian pada usia ini dapat dilihat dari keinginannya untuk mencoba melakukan hal-hal sederhana sendiri, seperti memakai sepatu, meletakkan mainan ke tempatnya, atau membawa tas makan. Kemampuan ini mencerminkan perkembangan kognitif sekaligus keterampilannya dalam memahami urutan dan tujuan aktivitas sehari-hari.

Bunda dapat mendukungnya dengan memberikan waktu lebih untuk menyelesaikan tugas sederhana, seperti memasukkan pakaian bersih ke dalam lemari. Memberikan pilihan sederhana, seperti memilih warna pakaian sendiri, juga melatihnya mengambil keputusan.

Mengajaknya mengerjakan tugas rumah tangga sederhana juga bisa menjadi cara menyenangkan untuk melatih keterampilannya, loh. Contohnya, ia dapat membantu menyusun peralatan makan, menyiram tanaman, atau mengelap meja. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya mendukung koordinasi tangan dan matanya, tetapi juga memperkenalkan nilai kebersamaan dan kerja sama dalam keluarga.

Perubahan Kebutuhan Tidur

Pola tidur Si Kecil pada usia ini juga mulai berubah dibandingkan tahun sebelumnya, Bun. Menurut pedoman American Academy of Sleep Medicine, anak usia 1-2 tahun membutuhkan tidur selama 11-14 jam per hari, yang terdiri dari 10-12 jam tidur malam dan sekitar 1,5-2,5 jam tidur siang.

Perubahan ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas sehari-hari yang memengaruhi kebutuhan istirahatnya. Tantangan seperti sulit tidur atau terbangun di malam hari sering terjadi. Kondisi ini dikenal dengan regresi yakni perubahan pola tidur anak yang umumnya ini terjadi sekitar usia 18 bulan. Hal ini bisa dipicu oleh perubahan rutinitas, perkembangan keterampilan baru, atau kecemasan akibat pemisahan dari orang tua. Rutinitas tidur yang konsisten, seperti membaca buku atau menyanyikan lagu pengantar tidur, dapat membantu menciptakan suasana tenang dan membuatnya lebih mudah beristirahat.

Lingkungan tidur yang nyaman juga penting untuk memberikan istirahat yang berkualitas. Pastikan kamar tidurnya tenang, memiliki pencahayaan yang cukup, dan sejuk. Mengurangi screen time sebelum tidur juga membantu menghindari stimulasi berlebih yang dapat mengganggu tidurnya. Dengan rutinitas dan lingkungan yang mendukung, kebutuhan tidurnya akan tercukupi, sehingga ia dapat mencapai tumbuh kembang optimal.

Untuk membantu Bunda memantau perkembangan Si Kecil, Morinaga menyediakan fitur deteksi tumbuh kembang yang praktis dan mudah diakses. Fitur ini memungkinkan Bunda mencatat tinggi, berat badan, dan lingkar kepalanya secara rutin, sehingga dapat memberikan pertolongan sedini mungkin jika diperlukan. Yuk, klik tautan berikut untuk mengenali fiturnya: Cek Tumbuh Kembang.

REFERENSI

World Health Organization. Child growth standards. Diakses pada 21 Januari 2025. https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards

Healthline. 2-Year Molars: Symptoms, Remedies, and Everything Else. Diakses pada 17 Januari 2025. https://www.healthline.com/health/parenting/2-year-molars

American Academy of Sleep Medicine. Recommended Amount of Sleep for Pediatric Populations: A Consensus Statement of the American Academy of Sleep Medicine. Diakses pada 21 Januari 2025. https://aasm.org/resources/pdf/pediatricsleepdurationconsensus.pdf

Lihat Artikel Lainnya