Demam pada anak-anak yang berkepanjangan selama 1 minggu dan naik-turun dapat disebabkan berbagai hal, namun paling sering terjadi karena infeksi. Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, yang dapat menyerang bagian manapun dari tubuh, dari saluran napas hingga saluran kemih.
Agar Bunda dapat memahami bagaimana merawat Si Kecil jika tubuhnya terus-menerus panas seperti ini, mari simak tulisan berikut ini.
Ada beberapa kemungkinan penyebab demam yang naik turun selama lebih dari seminggu pada anak-anak, antara lain tifoid, malaria, atau penyakit endokarditis infektif.
Demam tifoid atau tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella. Bakteri ini tinggal dalam darah anak-anak, dan setiap aktivitas dari bakteri ini menimbulkan reaksi tubuh berupa demam. Apabila aktivitasnya sedang berkurang, maka demamnya akan berkurang pula. Umumnya, bakteri ini baru terdeteksi setelah demam terjadi selama seminggu lebih.
Demam berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh penyakit bernama malaria, yang disebabkan oleh suatu mikroba parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Kemudian, parasit tersebut akan berkembang biak dalam tubuh, sehingga akan muncul reaksi demam tinggi dan berbagai simtom lainnya. Parasit ini sering kali baru terdeteksi lebih dari 1 minggu, bahkan dapat terdeteksi setelah berbulan-bulan tinggal di dalam tubuh penderitanya.
Demam yang tak kunjung turun juga perlu Bunda waspadai sebagai gejala suatu penyakit adalah endokarditis, yaitu suatu penyakit pada jantung. Penyebabnya sendiri berupa bakteri, terutama bakteri streptokokus. Umumnya, bakteri pada endokarditis ini juga baru terdeteksi setelah 1 minggu mengalami demam yang hilang timbul.
Sebagian anak yang mengalami demam juga sering mengalami batuk dan pilek. Apabila gejala ini timbul sampai melebihi seminggu, ada kemungkinan penyebabnya adalah tuberkulosis (TB), yaitu penyakit infeksi yang timbul karena mikroba bernama Mycobacterium tuberculosis.
Ciri khas dari penyakit TB ini adalah demam yang naik turun hingga lebih dari 2 minggu, disertai batuk yang tidak sembuh-sembuh. Umumnya, anak yang menderitanya juga cenderung lebih kurus, ditandai berkurangnya berat badan dalam 1 bulan.
Umumnya, penyakit TB ini menyerang paru. Akan tetapi, mikroba M. tuberculosis juga dapat menyebar ke usus, tulang, dan bahkan otak. Apabila mikroba ini menyerang otak, maka ia dapat menyebabkan kematian.
Jika Bunda sudah menghitung bahwa Si Kecil sudah demam lebih dari seminggu, segera bawa ke dokter, ya. Demam lama bisa jadi tanda infeksi serius atau kondisi lain yang perlu penanganan khusus.
Bunda perlu membawa Si Kecil ke dokter karena panas badan yang berlangsung lama dan tinggi bisa menyebabkan kejang. Selain itu, jika Si Kecil muntah dan diare, Bunda harus memberikan minum yang cukup agar Si Kecil tidak dehidrasi. Dehidrasi bisa berdampak serius pada tubuh anak dan butuh perhatian medis segera.
Demam berkepanjangan juga bisa jadi merupakan tanda infeksi bakteri yang dapat menyebabkan komplikasi pada organ-organ penting Si Kecil, misalnya jantung, paru, dan bahkan otaknya. Karena itu, diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan kesembuhan Si Kecil.
Bunda, kemungkinan lain dari demam yang melebihi 1 minggu pada anak-anak juga dapat berupa penyakit autoimun. Penyakit ini merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, yang juga perlu Bunda waspadai. Nah, seperti apa penyakit autoimun itu? Yuk, simak tentang gejala-gejala penyakit autoimun pada di sini: Mengenal Penyakit Autoimun pada Anak-anak.
Referensi:
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Demam yang Naik Turun Selama 1 Minggu pada Anak
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?