Perawatan Anak

Bahaya Leptospirosis yang Sering Tak Disadari di Rumah

Morinaga Platinum - 6 Mei 2025

Bahaya Leptospirosis yang Sering Tak Disadari di Rumah

Leptospirosis mungkin terdengar asing, tapi ancamannya nyata bagi Si Kecil. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang bila masuk ke tubuh bisa menyebabkan kerusakan serius pada organ vital seperti ginjal dan paru-paru anak. Selama ini, bakteri Leptospira sering dikaitkan dengan genangan air saat banjir. Padahal, penyebarannya bisa terjadi lewat hal-hal yang tampak sepele, seperti air menggenang di kamar mandi, lantai yang terkontaminasi, hingga peralatan rumah tangga yang tanpa sadar terkena jejak tikus.

Si Kecil lebih rentan terpapar karena sering bermain di lantai tanpa alas, menyentuh berbagai benda di tempat umum sembarangan, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Tanpa pengawasan, bakteri ini bisa masuk ke tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan yang dapat berisiko serius. Karena itu, Bunda perlu lebih waspada akan bahaya yang bisa muncul bahkan di lingkungan rumah yang terlihat bersih. Kenali lebih jauh ancaman penyakit ini, dan jaga Si Kecil dengan sebaik-baiknya karena #WaktuTakBisaKembali.

Genangan Air yang Jarang Diperhatikan

Genangan air di dalam rumah, yang sering tidak disadari, bisa menjadi sumber bahaya tersembunyi bagi kesehatan keluarga, terutama bagi Si Kecil. Bakteri Leptospira, penyebab utama leptospirosis biasanya bertahan hidup dalam air yang lembap dan tergenang. Dalam genangan sekecil apa pun bisa menjadi tempat berkembangnya, terlebih jika air telah terkontaminasi urine hewan pembawanya seperti tikus.

Beberapa area di rumah sering terlewatkan, padahal rawan menjadi tempat genangan air. Mulai dari sudut dapur, kamar mandi, bagian bawah kulkas yang sering meneteskan air, hingga sudut halaman depan atau taman, semuanya bisa menjadi titik-titik rawan.

Untuk itu, penting bagi Bunda untuk rutin mengecek dan mengeringkan setiap genangan air yang ada di rumah. Pastikan sirkulasi udara tetap baik agar mengurangi kelembapan ruangan. Langkah sederhana ini bisa menjadi perisai awal yang efektif untuk melindungi keluarga dari ancaman leptospirosis yang sering tak terlihat.

Peralatan Makan yang Tidak Dikeringkan dengan Benar

Bunda, hati-hati dengan alat makan Si Kecil yang tidak dikeringkan dengan sempurna. Permukaan yang masih lembap dapat menjadi sarang pertumbuhan berbagai jenis bakteri, termasuk Leptospira, apalagi jika alat makan disimpan di tempat tertutup tanpa sirkulasi udara yang baik.

Hewan kecil pembawa bakteri Leptospira juga akan lebih mudah mengakses area penyimpanan yang lembap dan gelap. Mereka bisa menjilat atau mengencingi peralatan makan, lalu meninggalkan jejak bakteri tanpa disadari. Hal ini tentu sangat berbahaya, karena peralatan tersebut nantinya digunakan langsung untuk makanan Si Kecil.

Salah satu kebiasaan lain yang meningkatkan risiko adalah menumpuk peralatan yang masih basah di rak, tanpa dikeringkan lebih dulu atau tanpa sirkulasi yang cukup. Kebiasaan seperti ini bisa memicu pertumbuhan mikroorganisme dan memperbesar kemungkinan kontaminasi silang.

Sebagai langkah pencegahan, Bunda wajib menjaga segala perlengkapan makan Si Kecil tetap higienis. Sebaiknya memastikan alat makan sudah kering, usai dibersihkan sebelum menyimpannya kembali. Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah penyebaran bakteri Leptospira melalui jalur yang tak terduga.

Mainan yang Sering Terpapar Lantai

Mainan Si Kecil bisa terjatuh, dan tanpa disadari, lantai dapat menjadi media penyebaran bakteri Leptospira. Debu, genangan air, dan bekas jejak hewan pengerat di lantai yang tidak terlihat bisa mengontaminasi permukaan mainan.

Ketika Si Kecil mengambil kembali mainannya seperti boneka, bola karet, atau balok plastik, lalu memasukkannya ke mulut. Risiko penularan leptospirosis bisa meningkat secara signifikan.

Infeksi bisa terjadi jika bakteri masuk melalui mulut atau saluran pencernaan Si Kecil. Terlebih, anak-anak cenderung belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sekuat orang dewasa. Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk rutin membersihkan mainan Si Kecil dengan disinfektan yang aman dan ramah anak, terutama mainan yang sering digunakan di area lantai.

Kebiasaan Bermain Tanpa Alas Kaki di Area Lembap

Beberapa area rumah seperti kamar mandi, teras, atau area dekat jendela yang sering terkena air hujan rentan menjadi lembap. Kondisi seperti ini ideal bagi pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme berbahaya, termasuk bakteri Leptospira.

Ketika Si Kecil bermain tanpa alas kaki di area basah, risiko infeksi meningkat secara signifikan. Bakteri Leptospira dapat masuk ke tubuh melalui celah pori-pori pada kulit, seperti luka gores, iritasi ringan, atau kulit yang mengelupas. 

Luka-luka kecil ini sering kali tidak disadari karena ukurannya sangat halus dan tidak menimbulkan rasa sakit. Padahal, celah seperti ini bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri Leptospira. Jadi, walaupun Si Kecil terlihat sehat, tubuhnya bisa saja sudah terpapar bakteri tersebut.

Mengingat risiko ini, kebiasaan anak berlarian di dalam rumah tanpa alas kaki sebaiknya diperhatikan dengan lebih serius. Jika tidak diimbangi dengan kebersihan lingkungan yang optimal, kebiasaan ini bisa membawa dampak kesehatan yang serius. Bunda sebaiknya mulai membiasakan penggunaan alas kaki, terutama di area yang sering lembap.

Pastikan juga untuk rutin mengepel lantai dengan cairan desinfektan dan menjaga sirkulasi udara agar kelembapan tidak bertahan lama. Langkah sederhana ini membantu Bunda berperan besar dalam mencegah infeksi leptospirosis di rumah.

Sampah atau Sisa Makanan yang Mengundang Tikus

Tanpa disadari, kebiasaan sepele seperti membiarkan sisa makanan terbuka atau menunda membuang sampah bisa memicu risiko kesehatan serius. Sebab, kondisi ini sangat menarik perhatian hewan pengerat yang kerap berkeliaran di sekitar rumah, salah satunya tikus. Saat tikus mengendus atau menjilati sisa makanan, mereka bisa meninggalkan air liur atau urine yang mengandung bakteri berbahaya.

Kebiasaan membuang sampah tanpa menutup rapat atau menaruh sisa makanan di atas meja semalaman juga bisa memperbesar risiko kontaminasi. Untuk mencegah hal ini, Bunda sebaiknya selalu membuang sisa makanan dengan benar dan menggunakan tempat sampah tertutup, serta membersihkan area dapur setiap hari.

Leptospirosis bisa menyerang kapan saja, bahkan lewat hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian di rumah. Karena itu, penting bagi Bunda untuk lebih jeli menjaga kebersihan lingkungan sekitar, sekaligus memastikan daya tahan tubuh Si Kecil tetap terjaga agar tidak mudah terserang penyakit.

Untuk mendukung Ketahanan Tubuh Ganda, Si Kecil tentu membutuhkan asupan NUTRISI yang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Morinaga menghadirkan berbagai pilihan #SusuAnak yang diformulasikan khusus untuk bantu memperkuat daya tahan tubuh dan mendukung proses belajarnya setiap hari. Temukan pilihan terbaiknya dan pelajari lebih lanjut kandungannya di sini: Perbedaan Morinaga Chil Kid Platinum dan Chil Kid Gold.

Referensi:

  • Klikdokter. Leptospirosis. Diakses 9 April 2025. https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-infeksi/leptospirosis
  • Kemenkes. Mengenal Gejala dan Pencegahan Leptospirosis. Diakses 9 April 2025. https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-gejala-dan-pencegahan-leptospirosis
  • Cleveland Clinic. Leptospirosis. Diakses 15 April. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24021-leptospirosis

Lihat Artikel Lainnya