Bunda, ketika Si Kecil mengalami hidung tersumbat, rasanya hati ikut sesak. Nafasnya jadi tidak lega, tidurnya terganggu, bahkan ia jadi rewel karena merasa tidak nyaman. Sistem kekebalan tubuh Si Kecil yang belum sempurna memang membuatnya rentan terjangkit berbagai penyakit umum seperti pilek, batuk, dan tentu saja, hidung tersumbat.
Kondisi ini terjadi karena rongga hidung mengalami pembengkakan atau dipenuhi lendir. Cara mengatasi hidung tersumbat pada anak sebaiknya segera dilakukan agar Si Kecil bisa kembali bernapas dengan nyaman, menyusu atau makan dengan lancar, dan beristirahat dengan nyenyak.
Sebelum membahas lebih jauh tentang solusinya, mari kita ketahui dulu apa saja penyebab hidung tersumbat, agar bisa ditangani dengan tepat. Jika Bunda panik, jangan khawatir, ada cara mudah mengatasi masalah hidung tersumbat pada anak yang bisa Bunda terapkan.
Hidung tersumbat pada anak adalah masalah umum yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami pemicunya akan membantu Bunda menemukan cara mengatasi hidung tersumbat pada anak yang paling efektif.
Batuk dan pilek adalah penyebab paling sering hidung tersumbat pada anak. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya infeksi virus atau peradangan yang terjadi pada saluran napas bagian atas, yaitu hidung dan tenggorokan. Infeksi ini memicu pembengkakan pada selaput lendir hidung dan produksi lendir berlebih, yang menyumbat saluran napung. Pilek pada Si Kecil biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.
Flu atau influenza merupakan penyakit yang juga sering menyerang Si Kecil, terutama di musim pancaroba. Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza ini sering menimbulkan gejala-gejala yang membuat Si Kecil tidak nyaman seperti demam, sesak nafas ringan, lesu, nyeri otot, dan tentu saja hidung tersumbat parah. Kondisi flu pada Si Kecil umumnya akan membaik dalam 5-7 hari.
Namun bila gejala flu tetap berlangsung hingga 10 hari atau memburuk, sebaiknya Bunda segera memeriksakan Si Kecil ke dokter. Penyakit inilah yang juga sering menjadi penyebab utama Si Kecil mengalami batuk dan pilek. Meskipun pada dasarnya gangguan ini bisa sembuh dengan sendirinya, faktanya ketika Si Kecil mengalami batuk pilek, ia akan lebih mudah cepat lelah, aktivitas hariannya menjadi terganggu, dan tidurnya makin kurang nyenyak.
Sinusitis akut biasanya berkembang dari batuk pilek yang tidak kunjung sembuh atau komplikasi infeksi saluran napas atas. Kondisi ini terjadi ketika lapisan sinus (rongga di sekitar hidung dan mata) meradang dan membengkak.
Meskipun bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 10 hari, ketika Si Kecil mengalami gejala sinusitis, jaringan di dalam hidung Si Kecil akan meradang dan membengkak sehingga rongga hidungnya menyempit. Produksi lendir juga dapat meningkat drastis dan terjebak di dalam sinus, menyebabkan nyeri wajah dan hidung tersumbat yang persisten.
Ketika Si Kecil yang alergi terpapar oleh zat-zat penyebab alergi atau yang biasa disebut dengan alergen (misalnya debu, serbuk sari, bulu hewan, atau makanan tertentu), maka tubuh Si Kecil akan bereaksi. Pada rhinitis alergi, reaksi alergi dapat berupa gangguan pada sistem pernapasan, di mana produksi lendir dalam rongga hidung dapat meningkat, yang menimbulkan reaksi bersin-bersin atau pilek.
Pada kondisi ini, ada pula kemungkinan hidung menjadi tersumbat akibat pembengkakan selaput lendir. Reaksi alergi seperti bersin-bersin juga akan dialami oleh anak yang mengalami alergi dingin. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang umumnya menyertai kondisi tersebut, seperti pembengkakan pada area tubuh tertentu (misalnya mata bengkak). Untuk memahami bagaimana mengatasi kondisi ini, Bunda bisa melihat kiat menangani Si Kecil yang sering menderita selesma.
Walaupun terlihat sepele, hidung tersumbat pada anak bisa sangat mengganggu dan berpotensi menjadi tanda awal penyakit yang lebih serius. Bunda perlu waspada jika hidung tersumbat pada Si Kecil disertai gejala-gejala berikut:
Selain menyebabkan beberapa kondisi di atas, hidung tersumbat juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mimisan pada anak, terutama untuk anak yang berusia 2 hingga 10 tahun. Ini terjadi karena hidung tersumbat bisa membuat pembuluh darah di hidung lebih rapuh akibat sering dibersihkan atau iritasi. Tentunya kondisi ini tidak boleh disepelekan ya, Bun. Jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut, Bunda bisa membaca penyebab mimisan pada anak dan cara mengatasinya.
Seiring waktu, gejala hidung mampet pada Si Kecil biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, selama proses pemulihan, Bunda harus membantu Si Kecil merasa lebih nyaman dan membersihkan saluran hidungnya. Berikut ini beberapa cara mengatasi hidung tersumbat pada anak yang dapat Bunda lakukan di rumah:
Hidung tersumbat bisa membuat anak tidak nyaman dan mengganggu aktivitas maupun tidurnya. Cara paling awal untuk mengatasi hidung tersumbat pada anak, bisa dengan memastikan ia cukup cairan dan terhidrasi dengan baik.
Cairan membantu mengencerkan lendir di hidung dan tenggorokan, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Bunda bisa memberikan Si Kecil air putih, ASI (untuk bayi), sup atau makanan berkuah, jus buah yang diencerkan (untuk anak lebih besar), dan susu. Hindari minuman manis berlebihan karena bisa memperparah dehidrasi.
Posisi tidur bisa sangat membantu anak mengatasi hidung tersumbat dan tidak mengganggu kualitas tidur yang dibutuhkannya. Dengan bantuan bantal (untuk anak yang sudah lebih besar, tidak untuk bayi di bawah 1 tahun karena risiko SIDS), atur posisi kepala Si Kecil sedikit lebih tinggi daripada badannya saat tidur.
Ini membantu drainase lendir dan mengurangi sumbatan. Pastikan juga pada Si Kecil apakah posisi tidurnya sudah cukup nyaman atau belum, jangan sampai ia jadi sulit tidur. Untuk bayi, Bunda bisa menopang kepala kasur bagian atas dengan gulungan handuk di bawah kasur, bukan di dalam ranjang bersama bayi.
Sebagai salah satu cara mengeluarkan ingus pada bayi, Bunda bisa membeli obat semprot hidung atau tetes hidung yang mengandung larutan garam fisiologis (saline) yang diformulasikan khusus untuk anak-anak. Larutan garam ini aman, tidak mengandung obat, dan bekerja dengan cara melunakkan lendir yang kental. Berikut cara memberikan obat tetes hidung pada anak:
Untuk panduan lebih detail, Bunda bisa melihat cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi.
Uap air dapat membuka saluran pernapasan yang tersumbat dan membantu mengencerkan serta mengalirkan ingus ke luar. Salah satu cara mengatasi hidung tersumbat pada Si Kecil yang cukup efektif adalah dengan membawanya ke kamar mandi.
Nyalakan kran pancuran air hangat hingga uap memenuhi ruangan, lantas tutup pintu kamar mandi selama beberapa menit (sekitar 10-15 menit). Duduklah bersama Si Kecil di kamar mandi (jangan dekatkan bayi langsung ke air panas). Udara hangat dan lembab akan membantu mengencerkan lendir dan meredakan sumbatan.
Letakkan vaporizer (pelembab udara panas) atau humidifier (pelembab udara dingin) di kamar Si Kecil untuk menambah kelembaban udara di ruangan tersebut. Udara kering bisa membuat lendir di hidung mengering dan semakin kental, memperparah sumbatan.
Udara yang lembab dapat menjadi salah satu cara mengatasi hidung tersumbat pada anak dan membantu mengencerkan lendir, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Pastikan Bunda membersihkan alat ini secara rutin sesuai petunjuk pabrikan agar pertumbuhan jamur dan bakteri bisa dicegah.
Gerakan menepuk-nepuk punggung Si Kecil dengan lembut dan berirama (chest physiotherapy) cukup efektif dalam memudahkan Si Kecil mengeluarkan dahak yang ada dalam saluran pernapasan, baik dari hidung maupun paru-paru. Posisikan anak tengkurap di pangkuan Bunda dengan kepala sedikit lebih rendah dari dada, lalu tepuk-tepuk punggungnya secara perlahan menggunakan tangan yang dibentuk seperti mangkuk.
Setelahnya, biasanya Si Kecil akan memuntahkan lendir atau riak yang mengganggu pernapasannya. Jika ia tidak memuntahkannya, kemungkinan lain lendir atau riak sudah lebih encer sehingga dapat terbuang melalui kotoran (BAB) Si Kecil.
Cara mengatasi hidung mampet pada anak lainnya adalah dengan membawa Si Kecil berjemur di bawah matahari pagi. Selain dapat meringankan gejala pilek dan hidung tersumbat (karena kehangatan dan udara segar), sinar matahari pagi bermanfaat untuk meningkatkan imunitas Si Kecil.
Sinar matahari pagi menghasilkan sinar UV (ultraviolet) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah oleh tubuh menjadi vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, imunitas tubuh, serta mentransmisikan kerja otot dengan saraf. Jadi, berjemur di pagi hari memberikan manfaat ganda bagi kesehatan Si Kecil.
Meskipun cara mengatasi hidung tersumbat pada anak sering bisa dilakukan di rumah, Bunda perlu mengetahui kapan saatnya mencari bantuan medis. Segera bawa Si Kecil ke dokter jika hidung tersumbat disertai dengan gejala-gejala berikut:
Jika Si Kecil menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan seperti demam, muncul ruam di sekujur tubuh, atau tidak sembuh dalam 2 minggu, disertai nafsu makan menurun dan rewel, sebaiknya Bunda segera bawa periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Selain menerapkan cara mengatasi hidung tersumbat pada anak di atas, ada beberapa hal penting lain yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung pemulihan dan kenyamanan Si Kecil:
Bunda, hidung tersumbat memang sering terjadi pada anak, namun dengan pemahaman yang tepat tentang cara mengatasi hidung tersumbat pada anak dan tindakan cepat, Si Kecil bisa pulih dengan baik. Ingat, perhatian dan kasih sayang Bunda adalah obat terbaik untuk Si Kecil.
Jika gejala hidung tersumbat Si Kecil berkaitan dengan pilek dan tak kunjung sembuh, Bunda juga bisa melakukan beberapa cara seperti pada artikel berikut ini untuk mengatasi pilek yang dialami Si Kecil: Pilek Si Kecil Tak Kunjung Sembuh? Lakukan Ini Untuk Mengatasinya.
Konten Belum Tersedia
Mohon maaf, halaman untuk artikel Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Anak: Panduan Lengkap & Tips Efektif
belum tersedia untuk bahasa inggris. Apakah Bunda dan Ayah ingin melihat artikel lainnya dengan kategori yang sama ?