Aktivitas & Stimulasi Aktivitas & Stimulasi

Alasan Skor IQ Si Kecil Dapat Berubah Seiring dengan Umurnya

Morinaga ♦ 29 Oktober 2024

Ditinjau oleh Morinaga

Alasan Skor IQ Si Kecil Dapat Berubah Seiring dengan Umurnya

Banyak yang berpikir bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang tetap dan tidak berubah. Namun, penelitian menunjukkan bahwa skor IQ dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seiring bertambahnya usia anak.

Faktor-faktor seperti nutrisi, pendidikan, dan lingkungan memiliki peran penting dalam perkembangan kemampuan kognitif anak, baik dalam peningkatan IQ maupun penurunan. Nutrisi yang baik, misalnya, dapat memberikan dukungan vital bagi perkembangan otak, sementara pola pendidikan yang tepat dapat mendorong Si Kecil untuk beradaptasi dan belajar dengan lebih baik. Selain itu, lingkungan yang kaya akan stimulasi intelektual dan sosial dapat memperkuat kemampuan kognitifnya.

Mengerti bagaimana ketiga faktor ini berinteraksi akan membantu Bunda memahami dan mendukung POTENSI yang dimiliki Si Kecil. Kenali lebih jauh tentang IQ dan bagaimana cara agar Si Kecil bisa meningkatkannya.

Mengenal IQ

Dikutip dari Healthline, IQ yang merupakan kepanjangan dari Intelligence Quotient adalah ukuran kemampuan kognitif seorang anak. Skor yang diperoleh mencakup aspek seperti penalaran, memori, dan pemahaman verbal. Nilai yang didapatkan dapat digunakan untuk mengetahui POTENSI Si Kecil dan memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan dalam kemampuan kognitifnya.

Tes IQ anak biasanya dilakukan pada usia 6 hingga 16 tahun dengan menggunakan alat seperti Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC-V) yang dirancang untuk mengukur beberapa kemampuan kognitif, termasuk pemahaman verbal, pemrosesan visual, dan memori kerja. Adapun rentang usia untuk tes WISC-V adalah sebagai berikut:

  • Usia 6-7 tahun: Memberikan informasi terkait perkembangan kognitif, termasuk kekuatan dan kelemahan Si Kecil.
  • Usia 8-12 tahun: Mengidentifikasi kesulitan belajar atau area kekuatan kognitif yang bisa memengaruhi prestasi akademik.
  • Usia 13-16 tahun: Membantu mengidentifikasi faktor-faktor kognitif yang berkontribusi pada kesulitan akademik dan perilaku, serta membantu mengidentifikasi anak yang berbakat dan memiliki POTENSI tinggi.

Menurut Courier Journal, tes IQ anak dilakukan dalam beberapa sesi dan dimulai dengan wawancara singkat antara anak dan psikolog. Si Kecil akan menjalani serangkaian tugas yang meliputi teka-teki atau pola untuk mengukur kemampuan kognitifnya. Tes berlangsung sekitar satu hingga dua jam, menyesuaikan dengan usia anak. Orang tua bisa ikut melihat, namun tidak boleh membantu selama tes berlangsung.

Rentang Nilai IQ

Dikutip dari VeryWell Mind, nilai IQ berdasarkan klasifikasi Wechsler dikelompokkan dalam beberapa kategori, seperti terlihat pada Tabel di bawah

Usia (tahun) Kebutuhan harian (mg)
1-3 460
4-9 500
10-12 1.250

 ini:Skor tinggi sering dikaitkan dengan prestasi akademik di sekolah, sementara skor rendah bisa mengindikasikan disabilitas intelektual. Namun saat ini, hasil tes IQ saja tidak cukup untuk mendiagnosis disabilitas intelektual. Ini disebabkan ahli diagnostik juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti usia saat munculnya kondisi serta keterampilan adaptif Si Kecil sebelum menentukan diagnosis.

VeryWell Mind menyebutkan sebagian besar anak memiliki skor IQ antara 85-115. Hasil IQ yang melebihi angka 145 sangat jarang ditemukan, dengan hanya sekitar 0,2% populasi yang mencapai nilai tersebut.

Faktor Penyebab IQ Menurun

Kemampuan kognitif Si Kecil dapat menurun karena berbagai faktor, termasuk NUTRISI, kesehatan fisik dan mental, serta lingkungan. NUTRISI yang tidak memadai, seperti kekurangan zat besi atau asam lemak Omega-3, dapat mengganggu perkembangan otak dan mengurangi POTENSI kognitifnya.

Faktor kesehatan, seperti stres emosional dan gangguan kesehatan mental, dapat memengaruhi kemampuan anak dalam menghadapi tes IQ karena terganggunya konsentrasi, daya ingat, serta kemampuan berpikirnya. Stres emosional yang berkepanjangan, seperti kecemasan atau depresi, dapat membuat anak untuk sulit fokus dan merespons pertanyaan dengan baik.

Faktor lingkungan, seperti perubahan dalam sistem pendidikan, paparan media, dan screen time dapat menjadi penyebab penurunan kognitif anak. Faktor-faktor ini memengaruhi cara Si Kecil belajar dan berinteraksi, serta mengurangi stimulasi intelektual yang diperoleh melalui kegiatan membaca, dan meningkatkan ketergantungan pada media digital.

Cara Meningkatkan IQ

Ada banyak cara untuk membantu meningkatkan skor IQ Si Kecil. Salah satunya adalah dengan memberikan stimulasi kognitif. Permainan yang melibatkan strategi dan pemecahan masalah, seperti teka-teki dan permainan kartu, bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir anak. Selain itu, mengajak Si Kecil belajar alat musik juga dapat meningkatkan memori kerja mereka. Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat membantu pengembangan kemampuan kognitif yang lebih baik, sehingga berkontribusi pada peningkatan IQ.

Nutrisi yang baik, terutama dari makanan yang kaya akan asam lemak Omega-3, juga berperan dalam mendukung perkembangan otak. Makanan seperti ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat memberikan dukungan nutrisi yang diperlukan untuk memaksimalkan potensi kognitif anak. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga sangat penting; olahraga tidak hanya menjaga kesehatan fisik tetapi juga meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga mendukung fungsi kognitif yang lebih baik. Mengadopsi gaya hidup sehat secara keseluruhan akan membantu Si Kecil memiliki fondasi yang kuat untuk perkembangan IQ mereka.

Interaksi sosial yang positif, seperti membaca bersama dan bermain permainan edukatif, dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam kegiatan membaca secara teratur menunjukkan peningkatan dalam keterampilan verbal dan pemahaman. Melibatkan Si Kecil dalam diskusi tentang buku yang mereka baca atau cerita yang mereka dengar dapat merangsang pemikiran kritis dan memperluas kosakata mereka. Dengan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan yang berbeda dan mengeksplorasi hal-hal baru, Bunda dapat membantu Si Kecil mengembangkan POTENSI yang ia miliki secara optimal.

Ternyata untuk meningkatkan IQ anak tidak hanya tentang belajar, tetapi memerlukan stimulasi yang bisa didapatkan dari aktivitas bermain. Mau tahu ide bermain yang sederhana dan dapat dilakukan di rumah untuk meningkatkan POTENSI Si Kecil? Cari tahu di sini, yuk: Lihat Ide Bermain.

Referensi: 

  • Courier Journal. Toddler IQ Tests: Should You Have Your Child Tested? Diakses pada 8 Oktober 2024. https://www.courier-journal.com/story/news/local/2022/06/17/iq-tests-heres-what-know-iq-how-get-tested/7584561001/. 
  • CNN Health. IQ Scores are Falling and have been for Decades, New Study Finds. Diakses pada 8 Oktober 2024. https://edition.cnn.com/2018/06/13/health/falling-iq-scores-study-intl/index.html. 
  • Healthline. 8 Ways to Increase Your IQ Levels. Diakses pada 8 Oktober 2024. https://www.healthline.com/health/how-to-increase-iq.